× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
6 0 0 0 0 0
6
   ic_mode_light.png

Pelajar SMA Lari 5 KM ke Sekolah Tiap Hari Tak Pernah Telat, Cita-cita Jadi TNI, Sudah Yatim Piatu

Kondisi pemuda yang satu ini tidak memiliki ayah dan ibu.

Meski demikian, ia tak lantas patah semangat dan terpuruk dengan keadaan.

Cita-citanya sungguh mulia yakni ingin menjadi seorang TNI.

Sosok yatim piatu yang viral karena kegigihannya, rela setiap hari lari 5 kilometer demi bisa pergi ke sekolah kali ini menjadi sorotan.

Dia adalah M Alif Fathurrohman (17).

Alif merupakan pelajar SMA yang tinggal di Lingkungan Cupu, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Baru-baru ini kisah getirnya untuk bisa pergi ke sekolah viral dan jadi sorotan publik.

Ia harus berlari sejauh 5 kilometer menuju lokasi mobil jemputan dari SMA Kartika IV-2 Jember.

Ternyata, hal itu sudah dilakukan Alif sejak sekolah di MTs As-Syukriah.

Alasannya, selain karena tidak memiliki kendaraan, rumahnya juga tidak terjangkau oleh angkutan umum.

“Setiap pagi saya berangkat pukul 05.10 WIB menuju titik penjemputan di Patrang,” kata dia via telepon

Alif harus berangkat sangat pagi karena mengejar mobil jemputan dari sekolah yang ada di daerah Kecamatan Patrang.

Dari rumah ke titik mobil penjemputan itu, Alif harus menempuh jarak sejauh 5 kilometer.

Sebelum berangkat, ia selalu mempersiapkan buku pelajaran untuk dibawa.

Ia juga mengenakan kaus dan celana pendek untuk lari.

Ketika tiba di sekolah, Alif mandi terlebih dahulu dan mengganti pakaiannya dengan seragam.

Setelah itu, ia masuk kelas untuk mengikuti pelajaran.

“Sebenarnya dulu saya punya sepeda angin pemberian sekolah, tapi sudah rusak,” jelas siswa kelas XI ini.

Sejak itulah, ia memilih untuk lari menuju sekolah sejauh 5 kilometer.

Sebab, ia tak mampu untuk membeli sepeda lagi.

Tekad Menyelesaikan Sekolah

Selama ini, Alif mengaku hanya tinggal dengan neneknya.

Sejak SMP, ia sudah menjadi yatim piatu.

Sang ayah meninggal ketika ia masih kecil, dan ibunya meninggal saat ia di bangku SMP.

Tak hanya ketika berangkat sekolah Alif lari, namun saat pulang dari sekolah sekitar pukul 14.00 WIB, ia juga harus lari.

Bahkan, tantangan untuk pulang ke rumah lebih besar.

Sebab, ia harus melewati tanjakan untuk menuju rumahnya di kawasan Rembangan.

“Kalau perginya enak larinya turun, tapi kalau pulang agak nanjak,” jelas dia.

Alif mengaku memiliki semangat yang kuat untuk menuntaskan sekolahnya.

Sebab, ketika ia lulus, ingin menjadi anggota TNI.

Sementara itu, Kepala SMK Kartika IV-2 Jember Pelda Iwan Abdillah menambahan, ketika lulus MTs, sebenarnya Alif ingin bekerja daripada melanjutkan sekolah.

“Karena ia memang berasal dari keluarga kurang mampu,” tutur dia.

Menurut Iwan, Alif merupakan sosok yang bertanggung jawab dalam menjalani hidupnya.

Bahkan, ia tetap semangat dan tidak pernah terlambat ke sekolah.

“Ia tidak pernah terlambat ke tempat penjemputan mobil yang disediakan sekolah,” terang dia

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
infodunia
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsa
  • view_list1.png list
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_masonry.png ic_mode_light.png ic_other.png
+