Mengenai rangka eSAF yang sedang Viral

Dari berbagai sumber otomotif, ada banyak kelemahan pada rangka eSAF milik Honda.
Setidanya ada 3 poin krusial yang sangat fatal, diantaranya.

1. Rangka eSAF milik honda (Enhanced Smart Auto Folded) tidak menggunakan pipa turbular dari besi tapi menggunakan plat baja yang di press.

Kelemahan menggunakan plat baja ini adalah sifat baja yang keras dan mudah patah jika terjadi hantaman - berbeda dengan sifat besi yang akan bengkok jika terjadi hantaman (tidak patah). Sudah gitu Honda percaya diri atau terlalu percaya diri karena mentang² sudah menggunakan baja lalu ketebalannya dibuat hanya 0,8 - 1 mm. Berbeda dengan rangka milik Yamaha yang mempunyai ketebalan 2,3 mm.

2. Titik beban selalu berada di knee atau tekukan keatas.

Dan dititik ini honda justru menempatkan titik las sambungannya juga. Beda dengan rangka eSAF (Everlasting Suzuki Advanced Frame) milik Suzuki. Suzuki tidak menempatkan titik las sambungan di titik beban. (Ilustrasi bisa dilihat di gambar) .
Penempatan titik las sambungan pas pada titik beban dilihat dari sudut kacamata manapun itu tidak akan memberikan hasil yang kuat. Seharusnya titik las sambungan itu tidak ditempatkan pas di titik bebannya.

3. Proses pengecatan rangka eSAF milik honda itu katanya di semprot (spray).

Sedangkan kalau dibandingkan dengan yamaha, proses pengecatan rangka pada yamaha itu di celup. Kelemahannya pada proses spray tentu saja hanya bagian luar saja yang terlapisi dengan baik. Makanya pernah ada yg mencoba melihat bagian dalam rangka honda dengan menggunakan "kamera endoskop" lalu mereka bisa melihat atau menemukan karat pada bagian dalam rangka honda, padahal motor itu masih terbilang motor baru.  bagaimanapun juga proses pengecatan dengan cara di celup itu jauh lebih memberikan proteksi yang lebih baik daripada di semprot/di spray.

source : fb Edi Purwanto