Kobra adalah ular berbisa yang banyak ditemukan di wilayah Asia dan Afrika.
Saat terancam, ular kobra bisa 'berdiri' dan melebarkan kepalanya membentuk semacam tudung.
Tudung ini adalah ciri khas ular kobra yang tidak dimiliki oleh jenis ular lainnya.
Apabila ular kobra sudah melebarkan tudung di kepalanya, itu adalah tanda bahwa ular kobra siap menyerang.
Bisa ular kobra sangat berbahaya, bahkan dapat menimbulkan kematian.
Ular kobra memiliki tudung kepala yang tersusun oleh banyak tulang rusuk.
Fungsi tulang rusuk pada kepala ular kobra adalah mampu memanjangkan kulit kendur di leher ke arah luar.
Tudung pada ular kobra tercipta saat ular kobra menegakkan bagian depan tubuhnya.
Kemudian, ular kobra akan melebarkan lehernya, yang menyebabkan kulit di sekitar leher dan tulang rusuk pun memanjang.
Dengan begitu, tercipta semacam tudung pada kepala ular kobra.
Kobra melakukan ini setiap kali ia merasa terganggu atau merasa sedang dalam bahaya.
Dengan melakukan itu, ular dapat membuat diri mereka terlihat lebih besar dari yang sebenarnya dan berpotensi membuat takut pemangsa atau musuh.
Saat ular kobra merasa terancam, ia akan menyerang.
Namun, ular kobra tidak selalu memasukkan bisa ke tubuh mangsa atau korbannya dengan taringnya.
Ular kobra seringkali hanya memberikan peringatan pada penganggu untuk pergi dengan menggigit tanpa mengeluarkan bisa.
Namun, jika merasa benar-benar marah, ular kobra bisa menggigit dan mengeluarkan bisa.
Bisa ular kobra dapat berakibat fatal pada manusia karena racunnya bisa menyebabkan gagal napas dan mati lemas dengan mempengaruhi otot-otot di diafragma.
Gigitan ular kobra, jika menghasilkan racun dalam dosis penuh, dapat membunuh hanya dalam waktu setengah jam.
Ada beberapa jenis ular kobra yang hidup di berbagai belahan dunia. Bobo