× -language-

×

view_list1.png Article     view_masonry.png Gallery     view_list2.png Videos    
×
  • url:
×
×
×
7 0 0 0 0 0
7
   ic_mode_light.png

A MARRIAGE part 1-END

PROLOG [Pernikahan Paksa]
Title: a marriage
Cast: Min Yoongi x Kim Aeca
Genre: Konflik, kekerasan, romance
Happy Reading?
Seoul
23.00 KST
.
.
Kim Aeca
Hari yang berat bagi aeca, mungkin gadis itu butuh istirahat sekarang. Kejadian tadi pagi sangat membuatnya terpukul.
'mengapa aku harus menikah dengannya?'
Kini aeca memilih untuk membaringkan tubuhnya yang lemas di kasur. Wedding dress putih yang masih ia kenakan menjadi bukti jelas kalau gadis itu sudah dimiliki oleh seorang pria.
Tik
Air matanya menitik ketika sekelebat kejadian tadi melintas dipikirannya.
Nasibnya yang sangat buruk, tidak hanya pemaksaan kedua pihak mempelai tapi juga dalam pernikahan ini tidak memiliki cinta.
Terkadang, aeca tak mengerti dengan kedua orang tuanya. Bagaimana bisa ia tiba-tiba saja dipaksa menikah dengan seseorang yang bahkan identitasnya saja tidak jelas.
Yoongi tak punya keluarga, hanya saja setelah pria itu menyelamatkan kedua orang tua aeca dari lubang kematian. Itupun tidak disengaja, tiba-tiba saja kedua orang tua aeca menawarkan yoongi untuk menikah dengan putrinya sebagai balas budi.
Cklek
Yoongi yang merupakan pasangan pengantinnya membuka pintu kamar lalu masuk ke dalam.
Nampak sepertinya yoongi juga masih mengenakan jas pengantin nya.
Yoongi melihat kearah aeca yang tengah tertidur dengan menyampingkan tubuhnya membelakangi yoongi.
Tatapannya dingin, ia mulai membuka jas hitamnya lalu meletakkannya di meja rias. Kemudian dasi yang ia pakai mulai ia longgarkan.
Kini posisi yoongi dan aeca sedikit berdekatan. Rupanya meja rias dan ranjang kasur itu terletak secara berdekatan.
"Kenapa kau mau menerima pernikahan ini?" Tanya aeca sambil mendudukkan tubuhnya. Pandangannya lurus ke depan. Nampak kedua matanya sembab.
Yoongi tak berkutik dan malah menarik bantal yang menganggur lalu beranjak untuk pergi meninggalkan kamar yang sebenarnya kamar pengantin khusus untuk mereka.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya aeca sambil mengerutkan alisnya. Bahkan pandangannya saja teralihkan kepada yoongi.
Seketika yoongi pun langsung menghentikan langkahnya.
"Jangan banyak bertanya, urusi saja dirimu sendiri." Jawab yoongi dingin lalu mulai melanjutkan langkahnya kembali.
"T tapi.." entah kenapa rasanya aeca cemas sekarang.
Cklek
"Menantu? Apa yang kau lakukan?"
Yoongi sontak membulatkan matanya, begitu juga dengan langkahnya yang terhenti. Ia terkejut melihat kehadiran sang ibu mertua nya.
Sementara aeca, gadis itu juga nampak terkejut ketika melihat ibunya yang datang tiba-tiba.
Ny. Kim mulai masuk ke dalam kamar dan menghadap yoongi yang nampak kaku.
"Kau mau kemana dengan bantal itu?" Tanya ny. Kim sambil menunjuk bantal yang yoongi pegang.
Yoongi hanya terdiam.
"Tadi ada serangga di bantalnya! Jadi aku meminta yoongi untuk membuangnya." Tiba-tiba saja aeca berbicara sambil berjalan kearah mereka berdua.
Perhatian ny. Kim teralihkan oleh suara anaknya itu. Kemudian ny. Kim tersenyum. Dia kira ada sesuatu yang terjadi di sini.
Sementara yoongi, pria dingin itu hanya membuang nafasnya lega.
"Ahh.. begitu.. ca! Aeca, yoongi.. mian, eomma belum bisa memberi kalian rumah. Tapi eomma janji besok kalian akan segera mendapatkannya." Seru ny. Kim sambil memegangi tangan aeca dan yoongi.
Tatapannya seakan lega melihat kedua anak mereka yang sudah menikah.
Aeca hanya melirik kearah yoongi yang masih terdiam.
"Gwaenchanhaeyo eomma.. dan.. terimakasih." Ucap aeca lalu tersenyum kearah eommanya ini.
"Baiklah.. kalian pasti lelah, istirahatlah untuk malam ini dan lakukanlah malam kalian nanti." Tutur ny. Kim lalu tertawa kecil.
DEG!
Aeca lagi-lagi melirik kearah yoongi yang masih saja terdiam sambil menatap ny. Kim. Nampak sudut bibirnya terangkat.
"Ahh eomma, jangan bilang seperti itu." Jawab yoongi dengan sedikit senyuman di bibirnya.
Aeca yang melihat wajah sang suami nampak tersenyum lega.
'sepertinya yoongi tak seburuk itu.' batin aeca dengan senyuman leganya.
Ny. Kim hanya tertawa kecil, ia lalu berpamitan untuk kembali masuk ke dalam kamarnya karena ini sudah larut malam.
Keadaan sudah berubah sekarang. Kembali terasa dingin dan penuh penekanan.
Namun yoongi seakan tak peduli dengan keadaan. Ia segera berjalan kearah kasur, menyimpan bantal di posisinya kembali lalu merebahkan tubuhnya di atas sana.
Aeca hanya menatap kepergian yoongi lalu memilih untuk pergi ke kamar mandi terlebih dahulu. Mengganti pakaiannya, membersihkan make up, dan menyikat gigi. Rutinitas itu tak boleh terlewatkan.
.
.
Setelah selesai melakukan rutinitas malam hari, akhirnya aeca kembali dengan penampilan segarnya. Sebelum ia melangkahkan kakinya menuju kasur, ia menatap yoongi dulu sejenak.
Melihat pria itu tidur, entah kenapa membuat aeca merasa lega.
Seketika aeca pun mulai melangkahkan kakinya menuju kasur. Ia sedikit mengendap ketika mau merebahkan tubuhnya di atas sana.
Kalian tahu? Suara yang ditimbulkan oleh kasur. Ya, aeca takut kalau yoongi akan bangun karena terusik nanti.
Setelah susah payah, akhirnya aeca pun berhasil merebahkan dirinya di sana. Nampak ia membuang nafasnya lega, lalu setelah itu mencoba untuk memiringkan posisi tidurnya membelakangi yoongi.
Hal itu mudah ia lakukan, saat aeca mencoba untuk menutup matanya.. tiba-tiba saja aeca merasakan seperti ada tangan yang mengelilingi pinggangnya.
Sontak gadis itu langsung membuka matanya kembali dan bertujuan untuk melihat ada apa sebenarnya.
"Tidur saja jangan protes, lagi pula kau sudah menjadi milikku sekarang."
DEG!
Aeca membulatkan matanya ketika mendengar yoongi mengatakan hal barusan. Ternyata benar saja, yoongi lah yang sudah memeluknya dari belakang.
Tapi, bagaimana bisa pria dingin itu melakukannya?
Entahlah, aeca hanya berusaha keras untuk tak menolak ini sekarang.
'tunggu! Kalau aku bernafas, apakah itu akan mengganggu dirinya?!!' batin aeca panik.
Sampai sekarang bahkan aeca masih menahan nafasnya. Ia takut perutnya yang naik turun akan membuat yoongi tak nyaman.
"Bernafaslah. Aap kau mau mati?" Santai yoongi setelah mengetahui dan merasa kalau perut aeca tak bergerak.
Dengan cepat aeca pun bernafas seperti biasa. Ia lega karena sepertinya yoongi tak membuatnya tertekan malam ini.
Aeca mencoba untuk menutup matanya dikala yoongi memeluknya dari belakang. Seketika mulai melintas diingatannya tentang seorang pria yang pernah aeca cintai dulu. Namun sepertinya takdir tak memperbolehkan aeca bersamanya?


Part.1 [Perasaan Aneh]


Seoul
09.00 KST
.
.
Tak terasa, hari ini adalah hari kedua pernikahan yoongi dan aeca. Karena ny. Kim sempat berjanji kepada mereka berdua soal rumah.. maka hari inilah saatnya.
"Aeca.. yoongi.. ini adalah rumah yang akan kalian tempati mulai hari ini. Appa harap kalian bisa menjalin hubungan baik setelah tinggal berdua." Seru Tn. Kim sambil menatap lekat kearah mata putri serta menantunya.
Yoongi hanya tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya, sementara aeca nampak ingin sekali menangis. Air matanya sudah terbendung di pelupuk matanya seakan siap menitik ke dasar pipi.
"Appa aku menyayangimu.." ucap aeca lalu memeluk tn. Kim dengan sangat erat.
'drama.' batin yoongi mencibir
Tn. Kim hanya tersenyum lalu membalas pelukan dan mengusap rambut aeca lembut.
Ny. Kim hanya menatap sendu pemandangan yang berkesan di hatinya. Anak mereka sudah dewasa sekarang.
"Aeca.. jangan menangis, kau bisa pulang ke rumah kalau kau mau." Seru tn. Kim sambil melepaskan pelukan mereka.
Kedua ibu jarinya kini mengusap air mata yang berhasil keluar dari pelupuk mata aeca.
Aeca mengangguk paham.
"Nak, eomma dan appa pulang dulu. Masih banyak pekerjaan yang menumpuk." Pamit ny. Kim dan diangguki oleh tn. Kim.
Tak lama setelah itu, keluarga Kim pun pergi meninggalkan yoongi dan aeca berdua di rumah baru mereka.
Percayalah rumah itu sama besarnya dengan rumah keluarga Kim. Dan penghuninya hanya berdua? Di rumah sebesar itu? Ckckck.
Yoongi menarik koper miliknya untuk masuk ke dalam rumah. Sementara aeca masih terdiam di luar, seakan tak rela.
Setelah menyadari kepergian yoongi, aeca pun mulang berdecak kesal lalu mendorong masuk 3 kopernya ke dalam rumah.
Berat!
Setelah sampai di dalam rumah, aeca melihat yoongi yang terdiam. Ia seakan menunggu aeca.
Aeca hanya menatap yoongi dengan bibirnya yang memanyun.
'pokoknya aku tak boleh mempedulikan orang itu!' batin aeca.
Gadis itu langsung membuang mukanya dan kembali berjalan kearah kamar terdekat yang tentu saja berada di lantai bawah.
Saat aeca mau membuka pintu kamarnya tiba-tiba saja yoongi menghampirinya dari belakang.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya aeca penuh kewaspadaan.
"Cepat buka pintunya." Suruh yoongi yang membuat aeca kebingungan.
"Maksudmu?" Tanya aeca menastikan.
Yoongi berdecak, ia kemudian menyuruh aeca menyingkir dari depan pintu.
Cklek
Yoongi membuka pintu kamar lalu memasukinya. Aeca yang melihat langsung terkejut dan merasa kesal.
Gadis itu berjalan dengan hentakan kakinya yang mampu menggetarkan ruangan.
"Yak! Ini kamarku!!" Bentak aeca sambil meletakkan kedua tangannya di pinggang.
"Ini kamarku juga." Jawab yoongi dingin. Pria itu lalu mengeluarkan ponselnya dan ia taruh di atas meja kecil kamar itu.
"Tidak boleh!! Di lantai atas masih ada kamar lain!" Protes aeca
Yoongi menarik nafas panjang lalu membuangnya. Kini ia pun mulai membalikkan tubuhnya untuk menghadap kearah aeca.
Tatapannya seketika menajam membuat aeca nampak gugup dan gelagapan. Sudah terlambat, yoongi mengayunkan kedua tangannya kearah kedua bahu aeca. Ia membungkukkan sedikit badannya untuk meralaskan tingginya dengan aeca.
"Dengar, kita sudah menikah. Tentu saja kita akan punya tidur di kamar yang sama." Jelas yoongi
"T tapi, kemarin kau tidak mau sekamar denganku kan.." gelagap aeca
Rupanya aeca hanya trauma. Ia hanya ingin melakukan apa yang membuat yoongi santai.
Yoongi mengukir smirk terbaiknya.
"Apa kau pikir..."
Tiba-tiba saja wajah yoongi mendekat ke wajah aeca. Sontak aeca langsung memundurkan langkahnya lalu yoongi yang terus memajukan langkahnya membuat aeca takut.
Dug!
Ouh tidak, aeca sudah mentok di ujung ranjang kasur mereka.
Yoongi terus menerus memajukan wajahnya membuat aeca takut dan kewalahan.
Brugh!
Aeca terjatuh ke atas kasur yang juga ditimpa oleh beban tubuh yoongi di atas tubuhnya.
Seketika nafas aeca menjadi tak beraturan, ia takut yoongi akan menyakitinya.
"Yoongi, aku mohon menjauhlah.." pinta aeca, nampak matanya sudah berkaca-kaca.
Yoongi hanya tertawa kecil melihat ekspresi aeca yang ketakutan.
"Kau tau.."
Yoongi mengibaskan setiap helai rambut yang menghalangi wajah aeca. Ia menatap aeca dengan penuh nafsu.
"Biarkan aku menyentuh tubuhmu untuk pertama kalinya." Bisik yoongi tepat di telinga aeca.
Bisikan yang penuh dengan kesan sensual membuat aeca memejamkan matanya geli. Kini air matanya berhasil menitik.
Tanpa berlama-lama, yoongi langsung menarik dagu aeca dengan sangat lembut. Nampak aeca terus memejamkan matanya dengan isak tangis yang mengiringi keadaannya.
Pandangan yoongi sudah mulai menurun, ia melihat bibir aeca yang sangat terlihat menggoda.
'Selama ini aku hanya berciuman dengan para jalang di klub. Dan aku tak percaya gadis ini akan menjadi milikku selamanya.' batin yoongi.
Pria itu seakan sudah profesional dalam melakukan hubungan intim. Ia segera memiringkan wajahnya dengan kedua matanya yang sudah tertutup.
Jangan tanyakan kondisi aeca sekarang. Ia benar-benar terlihat lemah dan tak bisa melakukan apa-apa. Sedari tadi tangan yoongi terus memegangi kedua tangannya agar tak bisa memberontak.
Saat bibir mereka semakin dekat.. tiba-tiba saja yoongi langsung membuka matanya dan sontak berdiri dari tubuh aeca.
Aeca terkejut namun ia masih berusaha untuk terus memejamkan matanya.
Nampak yoongi mengatur nafasnya sambil menatap aeca dengan kedua matanya yang membulat. Seketika pria itu langsung pergi berjalan keluar kamar.
Perlahan kedua mata aeca terbuka. Ia melihat kesekeliling sepertinya yoongi sudah keluar dari kamar. Aeca segera mendudukkan tubuhnya.
Pandangannya kosong, ia baru saja selamat dari terkaman yoongi. Terkejut dan rasa takut bercampur dalam dirinya. Ia tak menyangka ternyata yoongi seliar itu.
Jantung aeca tak berhenti berdetak kencang setelah mengingat kejadian barusan.
"Apa yang baru saja terjadi?" Gumam aeca sambil memegangi bibirnya. Tubuhnya bergetar hebat karena terkejut dan ketakutan.
.
.
Brummmmmm
Siapa sangka ternyata yoongi membawa pergi mobil aeca yang terparkir di halaman begitu saja. Pria itu nampak tak fokus dengan dirinya sendiri.
Entah kemana tujuannya, yoongi mengendarai mobil itu dengan kecepatan tinggi.
Setelah 5 menit dalam perjalanan, akhirnya yoongi menghentikan mobilnya di sebuah rumah kecil.
Yoongi segera keluar dari mobil dan berjalan ke arah rumah itu. Tanpa mengetuk, ia langsung saja membuka pintu rumahnya.
Tidak terkunci. Nampak banyak sekali pemuda di dalam rumah itu. Mereka tengah bercanda gurai, mengemil, dan bermain VS.
"Hey Suga! Kau datang?" Sambut salah satu dari mereka lalu menghampiri yoongi yang sudah terduduk di kursi.
***
Tbc?
Kemana sebenarnya Yoongi pergi?
Kenapa orang itu memanggil yoongi dengan nama Suga?


 



Part.2 [Perselisihan]


"Ada apa denganmu?" Tanya orang itu setelah menyadari yoongi yang terdiam saja sedari tadi.
Suasana yang asalnya berisik menjadi hening seketika. Mereka yang sedang bercanda gurai mulai menampilkan wajah yang serius dan penuh penasaran.
Sementara yang dilakukan yoongi hanyalah terdiam sambil menundukkan kepalanya.
"Heumm, apa ini semua karena istri barumu?" Tanya orang itu sambil sedikit bercanda.
"Ck! Aku tidak mengerti kenapa rasanya canggung ketika berada di dekatnya." Pada akhirnya yoongi pun mulai membuka mulutnya.
"Apa mungkin kau jatuh cinta kepadanya?" Goda orang itu lalu menyenggol lengan yoongi menggunakan lengannya.
Semuanya tertawa kecil, mereka tengah mengejek yoongi sekarang.
Yoongi hanya berdecak kesal dan langsung berdiri dari duduknya. Ia berjalan menuju pintu.
"Yak suga shi! Kau mau kemana lagi?" Tanya orang itu
"Aku mau pulang." Jawab yoongi dingin.
"Ouhh, apa kau mau mendatangi istrimu lalu memperlakukannya seperti Barbie? Kkkk" Orang itu terus saja mengejek yoongi habis-habisan.
"Terserah." Decak yoongi sambil melangkahkan kakinya kembali.
"Yak! Min Suga! Jangan melupakan misi kita nanti." Seru orang itu dengan santai, kemudian ia menarik minuman keras lalu meminum minuman itu dari botolnya.
Seketika yoongi teringat dengan misi yang telah mereka buat 1 bulan yang lalu. Namun dengan tenangnya pria itu hanya terus berjalan keluar.
"Bukankah suga menjadi sangat aneh belakangan ini?" Tanya salah satu dari mereka.
"Kau benar. Tapi yang membuatku penasaran hanyalah istri nya saja. Apakah dia secantik itu?..." Seru salah satu dari mereka lagi. Ekspresi berbunga-bunga sekarang, mungkin ia tengah membayangkan seberapa cantiknya aeca?
"Yak! Bodoh! Jangan bicara ngawur dong!!" Protes salah satu dari mereka lagi.
Setelah dilihat-lihat, di dalam rumah itu terdapat 4 pemuda dengan muka sangar mereka.
Entah rumah itu adalah basecamp atau.. hanya rumah biasa. Tidak ada yang tahu selain mereka.
Yang terdengar aneh adalah ketika mereka menyebut nama yoongi dengan sebutan 'Suga'? Siapa sebenarnya yoongi ini?
.
.
Brummmmm
Yoongi kembali berkendara namun tak tahu kemana tujuannya. Pulang ke rumah sepertinya bukan ide bagus.
"Tunggu! Kenapa aku menjadi pengecut seperti ini?!! Aku harus pulang sekarang!" Gumam yoongi
Kemudian ia langsung menancap gasnya menuju rumah.
Setelah berada di halaman rumah, yoongi mulai kembali memasukkan mobilnya ke dalam garasi.
Cklek
Yoongi membuka pintu rumah dan ia sontak terkejut ketika melihat aeca yang ketiduran di sofa dekat pintu. Entah mengapa ia malah tidur di sana.
Yoongi hanya menatap tanpa berkutik, ia hanya terus berjalan dan berakhir di dapur.
Yoongi langsung membuka kulkas dan melihat-lihat dalamnya.
"Ck! Sepertinya besok aku harus membeli beberapa beer." Gumam yoongi dan memilih untuk mengambil sebotol air mineral saja.
Glek glek glek
"Kau pulang?" Tanya aeca yang tiba-tiba saja datang dari arah punggung yoongi.
Yoongi yang terkejut pun langsung menyemprotkan air dalam mulutnya ke lantai.
Aeca terkejut, kedua matanya terbelalak melihat tingkah laku yoongi.
"Yak! Bisakah kau tidak mengejutkanku?!" Bentak yoongi dengan ekspresi lucunya. Ia kesal namun terlihat lucu.
"Aku hanya bertanya.." kaget aeca, ia masih terpaku di tempatnya.
"Aish!!" Kesal yoongi lalu berlalu dari sana tanpa membereskan ulah yang ia buat.
Aeca hanya menatap kepergian yoongi. Setelah punggung yoongi tak lagi terlihat ia pun mulai membuang nafasnya kesal.
Aeca langsung pergi mengambil lap, ia pun mulai berjongkok dan mengelap air yang cukup banyak di lantai.
"Dasar tak tahu diuntung!! Lihat! Orang itu pergi begitu saja setelah menumpahkan air di lantai. Setidaknya ia bisa bertanggung-jawab atas kelakuannya!! Dasar manusia tak beradab!" Aeca terus mengomel sambil mengelap air tersebut.
"Apa yang kau katakan?" Tanya yoongi dengan nada dinginnya, tiba-tiba saja berada di belakang aeca.
Aeca terkejut sampai tubuhnya mendingin seketika. Perlahan aeca pun mulai membalikkan kepalanya untuk melihat yoongi.
Tujuan yoongi pergi ke dapur adalah untuk membawa botol minum lagi. Namun ia tak sengaja mendengar ocehan aeca yang tentu saja membuatnya marah.
"K kau.. tak mendengar a apapun kan?" Gelagap aeca dengan nada suaranya yang merendah. Jiwanya kembali menciut setelah melihat ekspresi yoongi yang menakutkan.
Dengan cepat yoongi mulai menggenggam pergelangan tangan aeca dengan sangat erat. Kemudian ia mulai menarik aeca berjalan.
Nampak aeca meringis kesakitan, ia terus mencoba untuk terlepas dari genggaman kuat yang yoongi berikan.
"Hiks, yoongi.. tolong lepaskan tanganku, itu menyakitkan.. hiks." Lirih aeca diiringi dengan isak tangisnya.
Namun yoongi seakan ditulikan sekarang, kemarahannya mulai memuncak.
Cklek
Brugh!
Yoongi membuka pintu kamar dengan sangat kasar sampai ruangan bergetar. Kemudian ia memasukinya begitu juga dengan aeca yang terus menangis ketakutan.
Dug!
Yoongi melempar aeca dengan kasar ke atas kasur seperti barang. Amarahnya sudah tak terbendung lagi sekarang.
Aeca hanya meringis kesakitan, seakan tubuhnya terasa remuk saat ini.
"Yoongi, a aku tak bermaksud untuk.."
"STUP UP!" Bentak yoongi yang membuat aeca terdiam dan membisu.
Baru kali ini ia melihat yoongi marah setelah sekian lama tinggal bersama.
Ya.. sebenarnya mereka dijodohkan sudah lama sekali. Yoongi bahkan sempat tinggal di rumah keluarga Kim selama 1 tahun lamanya.
Setelah melihat perkembangan yoongi di rumah, tn. Kim dan ny. Kim berencana untuk menjodohkan putrinya dengan yoongi.
Selama 1 tahun penuh, yoongi sama sekali belum pernah menunjukkan sikap tak terpuji. Itu menjadi salah satu alasan mengapa Tn dan Ny Kim yakin untuk mempercayakan aeca kepada yoongi.
Tapi.. apa yang terjadi sekarang?
Yoongi langsung memegang erat dagu aeca. Ia mendekatkan wajahnya kearah wajah aeca yang tak berhenti ketakutan.
"Dengar, apa kau pikir menikahimu adalah keinginanku?! Apa kau pikir aku mencintaimu?! Menyentuhmu saja membuatku jijik! CIH!" Bentak yoongi diakhir membuat aeca memejamkan matanya ketakutan.
Pria itu langsung melepaskan tangannya dari dagu aeca lalu kembali berdiri dengan nafasnya yang tersengal-sengal.
Aeca hanya terus menangis, ia tak menyangka kalau yoongi akan marah besar kepadanya.
Setelah puas mengeluarkan semua uneg-uneg yoongi, akhirnya pria itupun beranjak untuk pergi dari kamar.
"MIN YOONGI!" Panggil aeca dengan nada suaranya yang meninggi.
Sontak yoongi pun menghentikan langkahnya.
Aeca segera beranjak dari kasur dan mulai menghampiri kediaman yoongi. Kedua matanya melebar serta memerah. Ia berusaha untuk menahan air matanya.
Setelah sampai di hadapan yoongi, aeca pun mulai menatap dalam kearah mata yoongi yang juga menatap dirinya.
"Apa kau pikir aku tak tersiksa dengan pernikahan paksa ini?! Apa kau pikir.. DIPAKSA MENIKAH DAN MEMAKAI TOPENG ITU TIDAKLAH MELELAHKAN?!! Kita baru saja selesai menikah.. aku pikir hubungan ini akan terjalin dengan seiring berjalannya waktu. Tapi, apa yang kudapat sekarang?!!" Aeca mengeluarkan uneg-uneg yang tentu saja terus berkecambuk di dalam pikirannya. Sesekali ia meninggikan suaranya dengan air mata yang sudah tak tertahan lagi.
Yoongi hanya menatap dingin kearah mata aeca, dengan santai pria itu menghindar dari tubuh aeca lalu berjalan melewatinya menuju pintu kamar.
Aeca yang mendapat respon seperti itu langsung menutup kedua matanya. Kemudian ia membalikkan tubuhnya untuk melihat kearah yoongi.
"KAU BAHKAN TIDAK TAHU BAGAIMANA RASANYA MENCINTAI SESEORANG, TAPI ORANG ITU TAK MENCINTAIMU!!!" Aeca berteriak dengan sekuat tenaganya, kemudian ia yang sudah merasa lelah dengan ini semuapun langsung menjatuhkan tubuhnya dan menangis sejadi-jadi di sana.
Sementara yoongi, langkahnya terhenti lagi setelah aeca meneriakan kata-kata itu. Ekspresinya menunjukkan kalau sekarang ia sedang terkejut dan bertanya-tanya.
Apa yang baru saja aeca bicarakan?
Apa maksudnya dengan mencintai seseorang?
Namun, tak lama kemudian yoongi pun melangkahkan kakinya kembali untuk keluar dari kamar itu.
***
00.00 KST
.
.
Aeca terbangun dari tidurnya karena suara erangan yang entah berasal dari mana. Setelah sadar, ternyata aeca ketiduran di lantai. Mungkin ia lelah menangis sampai ia tertidur di sana.
Saat ia mendudukkan tubuhnya, tiba-tiba saja perutnya mulai berkemuruh. Sedari pagi ia belum memakan apa-apa.
Suara erangan itu terus terdengar jelas membuat aeca penasaran.
Gadis itu mulai berdiri dan bertujuan untuk berjalan keluar kamar. Pintu kamar itu bahkan tak tertutup.
Ia berjalan dengan dipimpin suara erangan itu. Sangat terdengar jelas ketika aeca menaiki tangga rumahnya.
Ekspresi wajahnya tak berhenti menunjukkan rasa ketakutannya. Kalian tahu? Kedua alis yang berkerut serta bibir yang mengerut. Seperti itulah ekspresi aeca sekarang.
Saat sampai di lantai atas, gadis itu langsung mencoba untum mendengar kembali untuk memastikan dari mana asal suara erangan itu?
Sepertinya di balkon rumah!
Aeca langsung berjalan menuju balkon yang berada di sebrang sisi kirinya.
Angin yang cukup besar membuat aeca memejamkan matanya. Perlahan kedua matanya terbuka, ia terkejut ketika melihat yoongi yang sedang menggantungkan sebagian tubuhnya di pagar balkon.
Aeca segera berlari untuk menghampiri yoongi. Dengan cepat, gadis itupun langsung menarik pakaian yoongi untuk kembali ke lantai balkonnya.
"Yak! Apa kau sudah gila?!" Bentak aeca dengan ekspresi wajahnya yang kesal dan juga khawatir.
Yoongi yang aeca dudukkan di lantai pun mulai sedikit membuka matanya.
"Aeca.. aeca.." panggil yoongi dengan suara lirihnya.
Aeca yang mendengar yoongi memanggil namanya pun mulai memiliki perasaan lain di hatinya. Ia suka saat yoongi memangil namanya.
"Aeca.. apa kau terluka? Apa aku.. melukaimu?" Panik yoongi tiba-tiba. Kedua tangannya langsung memegangi kedua lengan aeca yang memegangi bahunya.
Aeca mulai merasa aneh dengan tingkah laku yoongi. Seketika perhatian aeca teralihkan dengan beberapa botol soju yang sudah kosong.
Dari sana aeca sadar kalau kini yoongi tengah berada dalam pengaruh alkohol.
"Yoongi, sadarlah!!" Seru aeca sambil menggoyangkan bahu yoongi.
Namun yoongi tak berkutik sedikitpun. Ia langsung menutup matanya dan tiba-tiba saja menjatuhkan tubuhnya ke dada aeca.
DEG!
Detak jantung aeca tidak karuan, ia terkejut ketika yoongi menjatuhkan kepalanya tiba-tiba ke dalam dekapannya.
Pandangannya masih kosong dan tidak percaya.
Setelah merasakan kenyamanan, yoongi pun mulai mengayunkan kedua tangannya kearah pinggan aeca dan ia pun mulai melingkarkan kedua tangannya di sana.
Deg deg deg deg
Lagi-lagi aeca dibuat terkejut oleh tingkah laku yoongi yang mendadak menjadi seperti ini. Meskipun sebagian besar aeca tahu kalau yoongi bersikap seperti itu hanya karena pengaruh alkohol saja.
Yoongi membetulkan posisinya dengan senyaman mungkin. Ia mengeratkan pelukannya terhadap aeca dengan sangat erat, serta menjadikan buah dada aeca sebagai bantal untuk tidurnya.
Entah kenapa aeca juga merasakan kenyamanan yang sama. Namun sesekali terlintas kembali dalam pikirannya saat yoongi berkata kasar tadi.
Tapi sekali lagi, melihat yoongi bertingkah seperti ini.. aeca menjadi lupa akan segalanya. Ia seakan sedang dibutakan oleh cinta.
***
Tbc?
Bapeur gak? Bapeur gak? Bapeurlah.. masa enggak!!
Canda bapeur:>


 



Part.3 [11 jam sebelum beraksi]


Dengan ragu aeca mencoba untuk mengayunkan tangannya kearah kepala yoongi. Teringin sekali ia mengusap surai hitam lembut itu.
Aeca berhasil menaruh kedua tangannya di kepala yoongi. Gadis itu mulai mengusap lembut surai hitam yoongi.
Deg deg deg deg
Jantungnya tak berhenti berdetak dengan sangat kencang. Belaian demi belaian dirasakan nyaman oleh kedua insan.
Pada pukul dini hari, semua orang masih tertidur melainkan aeca dan yoongi yang masih bersama di balkon. Meskipun angin kencang terasa dingin, rasanya hangat ketika berpelukan.
'Sebenarnya perasaan macam apa ini? Apa aku benar-benar mencintainya?' batin aeca sambil terus mengelus lembut surai yoongi.
Sementara yoongi, pria itu terus memeluk erat tubuh aeca serta nampak rasa kenyamanannya. Yoongi benar-benar terlihat seperti bukan dirinya.
Aeca tersenyum sesaat saat merasakan yoongi mempererat pelukannya.
KEUUKIRUKKKEUKKK
Shit!!
Kenapa harus sekarang??
Kenapa perut lapar aeca harus keroncongan sekarang...
Aeca terbelalak ketika mendapatkan sinyal langsung dari perutnya. Tentu saja itu membuat suasana berubah sekarang. Yoongi merasa terusik dan mulai mengerutkan alisnya.
Pipi aeca memerah, gadis itu langsung mencoba untuk melepaskan tangan yoongi yang melingkar di pinggangnya. Setelah terlepas, ia pun langsung mendongakkan kepala yoongi untuk menjauh darinya.
Aeca langsung menyenderkan punggung yoongi ke tembok. Dan ia pun langsung berdiri lalu memegangi perutnya.
"Aishhh apa yang harus aku lakukan.. aku tak mungkin membiarkan yoongi tidur di sini. Tapi, aku tak yakin bisa memapah yoongi ke dalam. Ahhh eottoke.." Aeca terlihat kebingungan sendiri.
Sedari tadi ia terus menggigiti jari telunjuknya. Tapi tak lama setelah itu, aeca memikirkan sebuah rencana yang sedikit brutal.
"Aku tak yakin ini akan berhasil.. tapi.." gumam aeca dengan pandangannya yang mengarah ke kaki yoongi.
Beberapa saat kemudian..
"Euhh maafkan aku yoongi, aku harus terpkasa menyeretmu.." gumam aeca sambil terus menyeret kedua kaki yoongi seperti akan membunuhnya.
Ya.. itulah rencana brutal yang dipikirkan aeca tadi. Tapi yang dilakukan aeca tak sebanding dengan perlakuan yoongi terhadapnya bukan?
Yoongi, pria itu malah sibuk tak sadarkan diri dikala aeca menyeretnya. Orang mabuk memang susah diajak kompromi.
.
.
00.45 KST
Kini yoongi sudah berada di atas kasur berkat aeca. Pria itu nampak tidur dengan sangat nyenyak sekali.
Sekarang adalah waktunya aeca membuat makanan. Perutnya benar-benar sudah liar saja.
"Heumm... Apa yang harus aku masak?.. ramyeon? Sandwich? Pasta? Atau.. ngemil?" Gumam aeca sambil terus menatap lemari panjang yang ada di hadapannya.
Rupanya di dalam lemari itu terdapat banyak sekali makanan instan. Yang tentu saja letaknya di dapur.
Aeca langsung mengambil sandwich instan lalu kembali menutup lemarinya. Ia berjalan kearah kanan untuk memasukkan sandwich instan itu ke dalam microwave.
Sekarang tinggal menunggu beberapa menit..
Untuk menunggu sandwich nya siap, aeca memutuskan untuk memainkan ponsel yang sedari tadi ia bawa di kantung celananya.
Dddrrrttt dddrrttt
Suara getaran ponsel, tapi bukan ponsel aeca yang berdering. Kedua mata aeca terus menelusuri setiap bagian rumahnya untuk mencari dari mana asal suara itu.
Saat pandangannya menurun, ia tersadar ada sebuah ponsel tergeletak di lantai dekat kulkas. Aeca pun berlari untuk mengambil ponsel itu.
"Ponsel yoongi" gumam aeca saat mengenali body ponselnya.
"My friend"
Nama itu yang tertulis di kontak yang sekarang tengah menelpon itu. Tanpa ragu aeca pun langsung mengangkat telponnya.
"Yak! Kau kemana saja?!!" Bentak seseorang dari dalam ponsel.
Aeca bahkan terkejut ketika mendengar orang itu membentak dirinya.
"Baiklah, Suga! Besok jam 7 malam kita akan bertemu di tempat biasa. Jangan lupakan itu!" Tuturnya.
Aeca tertegun sejenak.
"Suga?" Tanya aeca memastikan.
Entah kenapa orang yang berbicara dalam ponsel itu terdengar gelagapan.
"Apa kau istrinya?" Tanya orang itu memastikan.
"Iya.. aku istrinya yoongi. Apa maksudmu suga itu yoongi?" Tanya aeca lagi.
"Ahh.. nee, suga.. hehe a aku salah menyebut nama, maksudku yo yoongi. Kemana yoongi sekarang?"
"Ahh, yoongi sedang tertidur. Aku akan memberitahunya nanti." Seru aeca dengan suara khas nya.
"B baiklah, tolong beritahu dia ya. Aku tutup teleponnya."
"Ne-"
Belum selesai aeca menjawab, teleponnya keburu terputus. Aeca segera menjauhkan ponsel itu dari kupingnya lalu ia menaruhnya di atas meja dekat kulkas.
"Aneh." Gumamnya lalu berjalan ke arah microwave karena sudah berbunyi.
.
.
Aeca duduk di sofa ruang kelurga sambil memakan sandwich nya. Sedari tadi pikirannya terus berkecambuk memikirkan hal yang baru saja terjadi kepadanya.
Bagaimana yoongi bisa bersikap seperti itu kepadanya..
Kenapa yoongi seakan memiliki kepribadian ganda..
Atau, apakah yoongi adalah manusia..
Pertanyaan itu terus menerus berkecambuk di kepalanya. Namun seketika aeca teringat dengan percakapan telepon tadi.
"Benar! Kenapa orang itu memanggil yoongi dengan nama suga?" Gumam aeca bertanya-tanya, ia bahkan sampai mengerutkan alisnya karena bingung.
"Tunggu, bukankah dia sudah bilang salah menyebut nama.. ahehehe dasar pelupa!" Sambung aeca lalu tertawa dan mengolok dirinya sendiri.
Saat ia ingin memakan lagi sandwich nya, ia teringat dengan pesan penting yang orang tadi bicarakan lewat telepon.
"Ahh!! Kenapa orang itu meminta yoongi untuk keluar rumah di jam malam?! Lalu.. kenapa dia mengatakan akan bertemu di tempat biasa?!! Apakah yoongi adalah anggota geng motor ugal-ugalan? Tidak tidak! Aku tak pernah melihat yoongi naik motor sejauh ini." Bahkan aeca bicara sendiri sekarang. Ia terlalu mendalami pesan itu dan malah menuduh yoongi yang tidak-tidak.
Seketika pandangannya teralihkan kearah pintu kamar yang tertutup. Ia seakan merindukan yoongi yang masih tertidur pulas.
"Dia aneh dan juga misterius. Mau bagaimanapun aku harus mengikutinya nanti. Mari menjadi paparazi!!" Gumam aeca dengan mata yang mengintimidasi. Kemudian ia pun melahap sandwich nya masih dengan tatapan menyermkan itu.
***
08.00 KST
.
.
Yoongi terbangun dari tidurnya, ia mengedipkan kedua matanya untuk mendapatkan penglihatan yang baik. Kemudian pria itu sadar kalau ia ada di kamar sekarang.
Yoongi lalu mendudukkan tubuhnya di atas kasur, ia menatap sekeliling tidak ada siapa-siapa di kamarnya.
Rambutnya yang nampak acak-acakan langsung disisir oleh jari tangannya.
Cklek
Aeca membuka pintu kamar mandi lalu mengelurkan kepalanya dari balik pintu itu. Nampak rambutnya basah, sepertinya aeca baru saja keramas.
Kedua matanya menatap sekeliling untuk memastikan kalau yoongi masih tertidur. Namun, begitu terkejutnya ia saat kedua matanya berpapasan dengan kedua mata yoongi.
"Yaampun!!" Aeca terkejut lalu kembali memasukkan kepalanya dan menutup pintu kamar mandinya lagi.
Yoongi yang melihat itu hanya tertegun aneh melihat tingkah laku aeca.
"Ada apa dengannya?" Gumam yoongi lalu memalingkan pandangannya kearah lain.
Dengan ragu, aeca pun segera membuka pintunya lagi. Namun sekarang ia tak mengeluarkan kepalanya.
"Yak! Min Yoongi!! B bisakah kau keluar sebentar?.." Tanya aeca sambil sedikit berteriak.
Yoongi yang mendengar itu langsung menatap ke arah pintu kamar mandi. Seketika ia pun segera beranjak dari atas kasur dan berjalan ke luar kamar.
Aeca yang penasaran pun langsung mengintip lagi, dan ia pun merasa lega setelah tak melihat yoongi lagi di sana.
Dengan perasaan lega, aeca pun mencoba untuk keluar dari sana. Kini aeca keluar dari kamar mandi dengan handuk sepahanya. Pantas saja aeca risih ketika melihat yoongi berada di sana. Rupanya ia malu keluar tanpa busana.
Namun, tak di sangka.. kedua aeca malah lagi-lagi terbelalak ketika melihat yoongi yang sedang menyenderkan punggungnya di tembok sisi pintu kamar mandi.
Nampak pria itu tengah menatap ke atas dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam kantung celananya.
Karena aeca panik, gadis itu pun bertujuan untuk masuk lagi ke kamar mandi. Namun ia kalah cepat dengan yoongi yang keburu menarik tangannya.
Tubuh aeca nampak tak stabil dan malah terjatuh ke dalam dekapan yoongi.
DEG!
Ekspresi aeca benar-benar sudah tak bisa diartikan lagi. Begitu juga dengan yoongi yang tiba-tiba saja tertegun.
Aeca yang mulai panik pun langsung beranjak untuk menjauh dari dekapan yoongi, namun sepertinya rambut aeca malah tersangkut ke kalung yang yoongi pakai.
"Aishh.. kenapa ini harus terjadi.." gumam aeca.
Aeca sangat ingin melepaskan rambutnya dari kalung yoongi. Namun entah kenapa kedua tangannya tak mau bergerak. Rupanya, aeca takut kalau ia mengangkat tangannya handuknya malah akan terbuka. Pengait handuknya sudah tak kuat lagi sekarang.
'ahh eottoke...' cemas aeca membatin.
Yoongi yang melihat kalungnya dan rambut aeca terbelit pun langsung mencoba untuk memperbaiki keadaan. Pria itu mulai mengayunkan tangannya untuk memperbaiki kalung dan rambut aeca yang terbelit.
Namun sial! Pandangannya malah tertuju kearah belahan dada aeca yang nampak sangat jelas sekali. Dengan cepat yoongi pun mengalihkan pandangannya sambil menutup matanya.
"Yak! B bisakah kau menutup itu!!! Itu sangat menggangguku!!" Gerutu yoongi masih dengan wajahnya yang berpaling.
Aeca yang menyadarinya pun langsung menutup belahan dadanya yang terbuka.
" S sudah.." Jawab aeca dengan suara kecilnya. Sedari tadi pandangannya hanya menatap ke bawah.
Perlahan yoongipun mulai mengalihkan lagi pandangannya kearah kalung dan rambut yang berbelit.
Dengan cepat ia pun langsung mengotak-atik rambut aeca yang tertarik oleh kalungnya.
DEG!
Seketika kedua mata yoongi dan kedua mata aeca berpapasan lagi. Mereka saling menatap dengan tatapan mendalam. Bahkan aktivitasnya juga berhenti.
***


Part.4 [Merasa bersalah]



"Selesai." Seketika suara yoongi membuat suasana membuyar.



Kini kalung beserta rambut yang terbelit sudah terlepas berkat yoongi.



Aeca segera mengedipkan matanya dengan sangat cepat lalu pergi menjauh dari tubuh yoongi. Kedua tangannya masih menutupi bagian atas dan bawahnya.



Nampak aeca benar-benar canggung, ia malu dan juga sedikit takut.



Sementara yoongi, pria itu dengan santainya berjalan melewati aeca untuk keluar dari kamar itu.



Seketia aeca teringat dengan pesan telepon tadi malam, gadis itu langsung menatap yoongi kembali.



"Yoongi!" Panggil aeca membuat yoongi menoleh kearahnya.



"Kau disuruh pergi ke tempat biasa jam 7 malam nanti." Sambung aeca dengan polosnya.



Nampak yoongi mulai tertegun sejenak.



"Apa maksudmu?" Tanya yoongi dengan kedua alisnya yang mengerut.



"T tadi malam temanmu menelepon." Jawab aeca dengan pandangannya yang mulai menunduk. Ia punya firasat tak baik sekarang.



"Dan kau mengangkatnya?!" Tanya yoongi dengan sedikit meninggikan suaranya.



Aeca mengangguk cepat masih dengan pandangannya yang tertunduk.



Yoongi yang mendapatkan respon itu terlihat menahan amarahnya. Ia segera menghampiri aeca dengan hentakan kaki yang sangat keras.



Hap!



Yoongi memegang lengan aeca dengan sangat kuat.



"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya yoongi



"Hiks.. tidak ada.. dia hanya berpesan itu saja.." jawab aeca lirih, kini air matanya sudah tak bisa ia tahan. Selain sakit karena genggaman yoongi terlalu kuat, ia juga takut.



"Apa kau berbohong?!" Tanya yoongi



Aeca terdiam dan hanya ada suara isak tangisnya.



"Yak!" Bentak yoongi sambil mempererat genggamannya membuat aeca kesakitan bahkan ia sampai menengadahkan kepalanya karena saking sakitnya.



"Hiks... Yoongi.. aku mohon jangan sakiti aku.." lirih aeca sambil menatap yoongi. Kini tangannya sudah tak diam saja, ia memegangi lengannya yang sakit karena genggaman yoongi.



"Lalu.. kenapa kau tak mengadu saja pada kedua orang tuamu?" Tanya yoongi dengan nada suara yang sedikit ia tekan. Bersamaan dengan itu yoongi menarik tubuh aeca agar lebih dekat dengannya.



Pria sangar itu mulai meletakkan tangan yang satunya lagi kearah pinggang aeca.



"Hiks... Yoongi lepaskan aku!! Kau menyakitiku!!!" Teriak aeca dengan diiringi tangisannya.



"Ssstttt ssttt ssttt, baiklah.. sesuai permintaanmu." Yoongi seakan menjadikan semuanya seperti permainan. Ia segera melepaskan tangannya yang menggenggam erat lengan aeca dan ia alihkan untuk memegangi punggung aeca.



Aeca tak merasa nyaman meski yoongi tengah memeluknya sekarang. Kedua tangan aeca terus memegangi kedua dada yoongi dan mendorong-dorong nya sebagai tanda memberontak.



"Kau sudah wangi dan juga bersih.. apa perlu aku mengotori dirimu lagi?" Tanya yoongi dengan mata teler dan smirk yang terukir di sudut bibirnya.



Aeca hanya terus menangis sambil mendorong-dorong dada yoongi. Tanpa disadarinya, handuk yang ia pakai mulai melorot yang tentu saja membuat belahan dada aeca terlihat lagi.



"Yoongi aku mohon... Lepaskan aku.." lirih aeca lagi dan lagi.



Yoongi hanya menyaksikan betapa tersiksanya aeca sekarang. Ia seakan sangat menyukai ekspresi ketakutan aeca.



Kedua tangan yoongi yang menopang tubuh aeca kini tak diam saja. Kali ini kedua tangannya sudah mengelus-elus tubuh aeca.



Pandangan pria itu kini teralihkan kearah belahan dada aeca yang nampak jelas.



"Sayang.. rambutmu menghalangi pandanganku. Apa kau mau aku singkirkan untuk selamanya?" Tanya yoongi sambil mengibaskan rambut panjang aeca yang menghalangi paras cantiknya.



Pria itu segera mengumpulkan rambut aeca ke belakang lalu dengan santainya ia menarik rambut itu membuat kepala aeca mendongak keatas.



Aeca benar-benar tak tahan, rasanya akar rambut aeca mau terlepas. Gadis malang itu terus memejamkan matanya.



Sekarang leher aeca terlihat sangat jelas dan sangat menggoda. Perlahan kepala yoongi pun menurun dan mengarah kearah leher gadis itu.



Aeca yang sudah merasakan nafas yoongi pun langsung memejamkan matanya dengan sangat erat. Namun tiba-tiba..



Dddrrrtttt (ringtone hp)



Yoongi menghentikan aktivitasnya dan mulai berdecak pelan. Ia segera melepaskan kedua tangannya yang satu memegangi rambut dan yang satu menahan tubuh aeca begitu saja.



Membuat aeca terjatuh ke lantai. Gadis itu benar-benar kesakitan sekarang. Ia terus memegangi bagian atasnya sambil menangis sejadi-jadinya.



Yoongi segera menghampiri aeca dan menatap aeca dengan tatapan tajamnya.



"Mungkin sekarang kau paham, betapa berbahayanya ketika kau berani memegang ponselku tanpa izin." Seru yoongi lalu pria itu berjalan kearah pintu kamar.



Aeca hanya menangis masih di posisi yang sama. ia tak akan menyangka kalau masalah ini akan menjadi masalah besar.



Sebelum yoongi berlalu, ia berhenti untuk mengambil ponsel aeca yang berdering sejak tadi. Aeca meletakkannya di atas kasur.



Dengan cepat yoongi langsung melempar halus ponsel itu kearah aeca.



"Bicaralah seolah tidak ada apa-apa di sini." Suruh yoongi lalu pria itu pun melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.



Setelah merasa yoongi telah pergi dari kamar, aeca pun mulai menghentikan tangisnya dan mendudukkan tubuhnya yang terasa sakit.



Ia segera mengambil ponsel yang tergeletak dilantai dengan tangannya yang satu lagi.



"Eomma"



Nama kontak itu, ya.. Ny. Kim lah yang sudah menelepon aeca. Ibu jari aeca sudah mengarah ke arah tombol berwarna merah.



Dengan terpaksa aeca pun menggeser jempolnya, panggilan terputus.



Kemudian aeca pun langsung memejamkan matanya dan kembali menangis. Dengan isak tangisnya aeca pun langsung membuka layar ponselnya dan mulai mengetikkan pesan kepada eommanya.



"Eomma.. sekarang aku sedang bersama yoongi oppa, aku akan menelepon eomma lagi nanti."



Begitulah pesan yang aeca tulis untuk eommanya. Ia bahkan harus berbohong kepada eommanya sendiri.



Kini aeca melempar ponselnya ke lantai. Ia kembali melanjutkan tangis nya dengan kepalanya yang tertunduk. Di pagi hari ini, semuanya terasa berbeda.



.

.



Kini nampak yoongi mulai berjalan kearah balkon rumah yang sempat ia kunjungi malam tadi.



Sesampainya di balkon, yoongi langsung meletakkan kedua telapak tangannya di atas pagar dengan fungsi agar menopang tubuhnya.



Nampak kemarahan di kedua matanya, ia seakan tak menyesali perbuatannya terhadap aeca. Nafasnya tak teratur dan tersengal-sengal.



"Ck!! Ada apa dengan si bodoh itu!!" Gumam yoongi sambil menurunkan sudut alisnya menandakan ia sedang marah.



***



12.00 KST

.

.



Sudah beberapa jam berlalu, namun keadaan masih tetap sama. Rumah yang ditempati mereka seakan hening tak berpenghuni.



Yoongi yang terus duduk sambil meminum soju di balkon rumah, dan aeca yang terus menatap kearah jendela dengan pandangan kosong serta isakan tangis yang tak henti-hentinya.



Gadis itu tengah melamun sambil menyenderkan kepalanya ke dinding dengan posisi tubuh dimana kedua tangannya memeluk kakinya.



'apakah aku yang salah di sini?' batin aeca seketika air matanya menitik kembali. Ia sudah melakukan hal yang sama seperti beberapa jam yang lalu.



Art Yoongi



"Huhhff" yoongi membuang nafasnya lewat mulut.



Seketika ia menengadahkan kepalanya dengan matanya yang tertutup. Ia seakan merasa tidak enak sekarang.



Tangan kanan yang menggenggam botol soju pun melemas seketika. Yoongi menyimpan botol soju ke lantai, lalu ia pun mulai mengambil ponsel dari saku celananya.



Yoongi kemudian mengotak atik ponselnya dan mulai menempelkan ponsel itu ke telinganya. Sepertinya ia akan menelpon seseorang.



"Yak!! Kalau kau mau mengabariku itu mendadak saja!!" Kesal yoongi



"Apa maksudmu?" Tanya orang yang di telepon oleh yoongi, ouhh pria yang sama yang tadi malam menelepon aeca.



"Dengar Kim Taehyung!! Kau menelepon di jam dini hari kan?" Tanya yoongi.



"Iya, dan istrimu lah yang mengangkatnya. Benar! Nanti jam 7 kita akan bertemu di tempat biasa, aku ragu kalau istrimu lupa memberitahumu ini. Dan ya! Pergilah bersamanya nanti malam, aku ada sedikit kejutan!! Lagi pula aku juga sudah mengundangnya untuk ikut bersamamu." Seru taehyung menjelaskan.



DEG!



Seketika yoongi tertegun sejenak, ia segera mematikan telepon mereka.



Art Taehyung



(Flashback)



00.30 KST



"Sepertinya akan menyenangkan kalau aku mengajak dia ke acara." Gumam taehyung lalu menggigit bibir bawahnya gemas.



Kemudian pria itu langsung mengambil ponselnya dan menelepon seseorang lagi.



"Yeoboseyo?" Seru seseorang dari dalam telepon yang sepertinya adalah aeca.



"Eumm.. sepertinya su eh maksudku yoongi masih tidur?" Tanya taehyung hampir keceletot.



"Iya.. apa kau punya pesan lagi? Aku akan menyampaikannya nanti." Aeca



"Tidak, tidak, aku hanya ingin kau juga datang bersamanya malam nanti." Taehyung



"Wahh, baiklah!! Aku akan datang bersama yoongi nanti malam!!" Kegirangan aeca



Taehyung tersenyum



"Baiklah, aku akan menutup teleponnya." Taehyung



"Uh" jawab aeca



Lalu sambungan pun terputus.



(Flashback off)



Rupanya tadi pagi itu taehyung menelepon aeca lagi.



"Aneh!" Gumamnya saat mengetahui yoongi mematikan teleponnya.



Pria tampan itu langsung menyenderkan punggungnya di kursi lalu kedua tangannya memainkan ponsel miliknya.



Nampak pria itu tersenyum-senyum sendiri entah apa yang ia pikirkan.



"Aku sangat penasaran dengan istrinya suga, aghh!! Jangan berpikiran kotor Kim Taehyung! Suga itu temanmu!! Dari pada berpikiran seperti itu, lebih baik aku memikirkan rencana penyambutan mereka dengan teman-teman yang lain!!" Taehyung sangat terlihat exited, ia melompat dari duduknya sambil menarik jaket yang tergeletak di meja.



Pria girang itupun langsung keluar dari ruangan yang sepertinya adalah kamarnya.



***



Part.5 [Yoongi]


Kini yoongi nampak bingung sekali, bahkan pandangannya saja kosong. Meskipun angin menghembus, kedua matanya tetap tak tertutup.
Seketika dalam pikirannya terlintas lagi kejadian tadi.
'ahh ayolah!! Aku tak mungkin meminta maaf kepadanya..' batin yoongi seketika ekspresi wajahnya berubah seketika.
Pria itu menjadi serba salah sekarang.
Tatapan yoongi kini mengarah ke dalam rumah, tanpa ragu lagi ia pun mulai berdiri sambil membawa botol soju ke dalam rumah.
Yoongi menuruni tangga lalu menuju dapur untuk membuang botol kosong itu. Kemudian pria dingin itupun langsung melangkahkan kakinya lagi kearah kamar yang terdapat aeca di dalamnya.
Wajahnya nampak murung ketika ia sampai di depan pintu kamar yang tertutup.
Seketika yoongi menarik nafas panjang lalu membuangnya. Tangannya kini memegangi kenop pintu lalu dibukalah pintu itu.
Tak terkunci.
Yoongi masuk ke dalam kamar lalu menutup pintunya lagi. Nampak aeca tengah menatap yoongi dengan tatapan bingungnya.
Yoongi mulai melangkahkan kakinya menuju kediaman aeca. Aeca yang melihat yoongi bergerak langsung memundurkan tubuhnya sebisa mungkin. Sepertinya ia trauma.
Kini yoongi sudah berada di hadapan kasur, di mana ada aeca di atasnya.
Yoongi tak menatap aeca sedikitpun. Pandangannya terus tertuju ke segala arah.
"Aku minta maaf."
DEG!
Aeca yang tadinya menatap dengan mata ketakutan menjadi bingung ketika mendengar kata itu keluar dari mulut yoongi.
Ia bahkan tak percaya dengan apa yang yoongi katakan.
"A apa?" Tanya aeca
"Huh, aku minta maaf." Jawab yoongi masih dengan tatapnnya yang menatap segala arah.
"Tidak, harusnya aku yang meminta maaf. Lagi pula aku sudah berbohong kepadamu. Sebenarnya tadi pagi temanmu juga mengund-"
"Aku sudah tahu. Makanya aku minta maaf." Yoongi memotong penjelasan aeca membuat aeca tertegun dengan sikap yoongi kali ini.
"Apa kau minum?" Tanya aeca memastikan, biasanya yoongi selalu baik ketika ia mabuk.
"Ya, hanya sedikit." Jawab yoongi.
Aeca merilekskan otot wajahnya.
"Jadi.. aku bisa ikut nanti malam?" Tanya aeca lagi
Yoongi mengangguk
"Tidak ridak, tolong tatap aku dan katakan iya kau bisa ikut!" Pinta aeca sambil mendekat kearah yoongi dengan lututnya yang ia tekuk.
Yoongi menarik nafas panjang lalu menatap kearah aeca.
"Iya, kau bisa ikut." Serunya dengan nada biasa saja.
"Jinjjaeyo?"
Yoongi mengangguk.
Nampak senyuman lebar terukir di wajah murung aeca. Tanpa ia sadari, aeca langsung memeluk yoongi dengan rasa senangnya itu.
Entah itu perbuatan bodoh atau terlalu senang.
Yoongi hanya tertegun ketika aeca memeluk dirinya begitu saja.
"Ahh komawoyeo.. yoongi ah.." ucap aeca berterimakasih dengan nada suaranya yang khas.
Yoongi yang mendengar itu entah kenapa malah tersenyum tipis. Kedua tangannya kini mengayun untuk membalas pelukan aeca.
Dan benar saja! Yoongi membalas pelukan aeca, membuat aeca semakin nyaman karena yoongi telah kembali ke sifat baiknya.
Setelah sekian lama aeca memeluk yoongi, akhirnya gadis itu tersadar dan mulai melepaskan pelukan mereka namun kedua tangannya masih memegangi bahu yoongi.
"Ahh mian" ucap aeca gelagapan.
Yoongi hanya menatap aeca saja, kedua tangannya juga masih memegangi punggung aeca.
Seketika pandangannya teralihkan ke bawah, yaitu ke bibir aeca. Tanpa aba-aba yoongi langsung memiringkan kepalanya dan mendekat kearah wajah aeca.
Ngomong-ngomong, aeca masih ada di atas kasur dengan kedua lutut yang ditekuk ya.. tapi yoongi berdiri, jadi mereka keliatan sepantar gitu..
Aeca terbelalak dan terkejut dengan apa yang yoongi lakukan. Dan..
Chup!
Yoongi langsung mengecup bibir aeca, yang membuat aeca tak percaya setengah mati. Bahkan kedua matanya masih terbelalak.
'first kiss ku?' batin aeca masih dengan tatapan tak percayanya.
Seketika yoongi pun membuka matanya lalu menjauhkan wajahnya dari aeca yang masih terpaku dengan perbuatan yoongi.
Yoongi yang melihat ekspresi aeca menjadi salah tingkah.
"Ekheum, sepertinya k kita harus sarapan." Seru yoongi membuyarkan suasana.
Aeca yang mendengar hal itu langsung mengedipkan matanya cepat. Kemudian gadis itu mengangguk sambil menatap yoongi.
***
Skip malam hari kemudian..
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, kini yoongi dan aeca tengah berada di dalam mobil menuju lokasi.
Namun entah kenapa aeca terlihat murung sekali. Sedari tadi gadis itu hanya terus memandangi pemandangan malam lewat jendela mobil.
(Flashback)
18.45 KST
.
.
"Yoongi, aku sudah siap."
Aeca keluar dari kamarnya dengan menggunakan gaun pesta yang sangat mewah. Bahkan lekuk tubuhnya pun terlihat jelas ketika aeca mengenakan gaun ketat warna hitam itu.
Yoongi yang sedang meminum americano sambil duduk di sofa pun menoleh kearah aeca, matanya mulai menatap aeca dari ujung kaki sampai ujung rambutnya.
Aeca hanya menggigit bibir bawahnya gugup. Selain mengenakan gaun mewah, aeca juga membawa dompet bermerek dengan warna yang sama.
Yoongi mengedipkan matanya cepat, ia seakan tak menyangka kalau aeca bisa secantik ini ketika memakai gaun ketat.
"Yak! G ganti pakaianmu!! Jangan memakai pakaian seperti itu!!" Bentak yoongi
Entah kenapa rasanya yoongi risih melihat aeca memakai pakaian seperti itu.
Aeca memanyunkan bibirnya.
"Ahh!!! Wae!!!" Gerutu aeca dengan posisi yang masih berada di depan pintu kamarnya.
"Yak! Ini sudah malam!" Jawab yoongi masih dengan nada suara marahnya.
"Bodo amat! Aku akan tetap memakai gaun ini!" Kekeh aeca lalu memalingkan pandangannya sambil kedua tangan yang terlipat di dada.
Yoongi yang melihat itu hanya menarik nafasnya panjang lalu berdiri lah ia dari duduknya. Kemudian ia mulai menaruh kopinya di meja terdekat, lalu tangan lainnya mulai membawa jaket yang sebelumnya ia taruh di sofa dekat ia duduk.
Percayalah, bahkan yoongi saja memakai pakaian santai. Kaos hitam, celana jeans hitam, serta jaket kulitnya. Namun, saat yoongi mengenakan pakaian seperti itu.. rasanya berbeda. Dia terlihat lebih tampan dan juga cool.
"Baiklah, kau tak bisa ikut denganku." Seru yoongi sambil memakai jaket kulitnya itu.
Aeca yang mendengarnya langsung merilekskan otot wajahnya. Kini ia tak lagi memalingkan wajah dan melepaskan lipatan tangannya.
Ekspresi nya berubah menjadi khawatir dan juga takut.
"Ani! Aaghh!! Baiklah, aku akan mengganti pakaianku dulu!!" Aeca pun mulai pasrah dan langsung mengangkat sebagian gaunnya agar mempermudah ia berjalan.
Yoongi yang melihat aeca masuk ke dalam kamarnya pun tertawa kecil dan langsung berjalan menuju luar rumah.
.
.
Setelah berganti pakaian selama 10 menit, aeca pun mulai keluar dari kamarnya.
Tunggu! Melihat aeca mengenakan jeans hitam dan kemeja hitam serta rambut yang ia ikat malah menimbulkan kemenawanannya sendiri.
Aeca malah terlihat lebih baik dan cantik saat menggunakan pakaian santai seperti itu.
Aeca masih memanyunkan bibirnya sampai sekarang. Namun saat kepalanya ia tegakkan untuk menyapa yoongi.. pria itu malah tak ada di tempat sebelumnya.
Aeca membulatkan kedua matanya kaget, ia benar-benar takut ditinggalkan oleh yoongi.
"YOONGI?!!" Panggil aeca panik, kedua pupil matanya sibuk menatap ke sana kemari.
Gadis itu pun kini berlari ke arah pintu keluar, dan ketakutannya pun mulai membuyar setelah melihat yoongi yang tengah memainkan ponselnya di dalam mobil.
Rupanya pria itu memilih untuk menunggu aeca di dalam mobil.
Aeca yang melihat itupun langsung memasang wajah ilfeel nya lagi. Gadis itu langsung menutup pintu rumah lalu menguncinya.
Yoongi yang mendengar suara pintu dikunci pun mulai mematikan ponselnya dan menyalakan mesin mobil.
Seketika yoongi pun mulai melihat ke arah aeca yang masih sibuk mengunci pintunya.
DEG!
Jantung yoongi berdetak kencang ketika ia melihat penampilan aeca sekarang. Bahkan kedua matanya sampai tak berkedip.
Wajah yang aeca rias sebelumnya juga nampak terlihat anggun ketika aeca menghapus sebagian riasannya.
Kini gadis itupun mulai menghampiri mobil yang ada di hadapannya, ia mulai membuka pintu mobil itu dan masuk ke dalamnya.
"Ayo, nanti terlambat." Seru aeca membuyarkan lamunan yoongi.
"Seharusnya kau berpenampilan seperti ini dari tadi." Ketus yoongi lalu menginjak gas mobil dan berlalu dari halaman rumah mereka.
Aeca yang mendengar hal itu hanya terus memanyunkan bibirnya.
(Flashback off)
Yoongi melirik kearah aeca yang sedari tadi terdiam.
"Yak! Ada apa denganmu.." tanya yoongi dengan pandangan yang masih fokus ke depan.
Aeca tak menjawab.
Yoongi yang menyadari kalau aeca marah pun hanya bisa terdiam.
"Aku suka penampilanmu yang seperti ini." Seru yoongi dengan nada suaranya yang khas.
DEG!
Aeca membulatkan matanya ketika mendengar kata-kata manis itu keluar dari mulut yoongi.
Gadis itu langsung mengalihkan pandangannya kearah yoongi yang masih fokus menatap jalanan.
'yoongi..'
***


Part.6 [Kim Taehyung & Kim Aeca]


Seoul
19.06 KST
.
.
Yoongi dan Aeca kini sampai di sebuah rumah yang sebelumnya pernah yoongi kunjungi.
Yoongi keluar dari mobil dan disusul oleh aeca yang nampak senang sekali. Sedari tadi, gadis itu terus senyum-senyum sendiri.
Aeca berjalan menghampiri yoongi, lalu ia berdiri di samping pria itu.
Tatapan aeca terhadap yoongi sangatlah aneh, ia menatap yoongi dengan tatapan penuh maknanya. Senyuman yang terus terukir di bibirnya membuat yoongi terheran.
Pria itu hanya menatap aeca sesaat lalu ia pun memilih untuk berjalan saja kearah pintu rumah yang ada dihadapannya.
Aeca yang melihat yoongi mengabaikannya pun mulai memasang wajah datarnya.
'dia bahkan tak mengerti!' kesal aeca membatin.
Gadis itu berjalan menyusul yoongi dengan manyunan di bibirnya.
Cklek
Seperti biasa, yoongi malah langsung membuka pintunya tanpa mengetuk terlebih dahulu.
Aeca yang melihat sikap yoongi pun hanya terheran-heran.
'apa dia sudah gila, mau bertamu tanpa mengetuk pintu dulu.' batin aeca.
Yoongi mendorong pintu yang sudah terbuka agar terbuka lebih lebar lagi, namun tiba-tiba..
Dorr
Aeca terkejut ketika mendengar suara keras itu, sampai ia melompat ke tubuh yoongi untuk berlindung.
"SELAMAT DATANG PENGANTIN BARU!!"
Yoongi yang awalnya risih karena aeca tiba-tiba saja melompat ke punggungnya pun langsung tertegun ketika mendengar teman-temannya berteriak seperti itu.
Begitu juga dengan aeca yang tadinya takut jadi terkejut. Gadis itu nampak melebarkan bibir serta matanya ketika melihat segerombolan badut pinguin yang sepertinya adalah teman-teman yoongi.
Aeca langsung turun dari punggung yoongi dan berlari menghampiri para badut itu lalu memeluknya satu persatu. Ya.. seperti anak kecil.
Yoongi nampak kebingungan, ia seperti.. kenapa saya ada di sini.
Coba kalian bayangkan, di dalam ruangan, ada background yang sangat ramai, serta keempat teman yoongi yang memakai konstum pinguin, dan ditambah dengan musik berisik.
Apa gak mati yoongi di sana?
Di tengah-tengah lamunan, seseorang dari mereka mulai menghampiri yoongi lalu menarik tangannya.
Sontak yoongi pun ingin sekali memberontak namun ia memilih untuk pasrah saja.
"AHHHH KIYOWO!!!!!" Teriak aeca dengan nada suara yang begitu menggemaskan.
Yoongi yang melihat tingkah laku aeca pun langsung menarik rambut aeca yang terkuncir. Tentu itu akan membuat tubuh aeca pun mulai terbawa mundur kearah yoongi.
"Yak! Bisakah kau tak berteriak?!" Tanya yoongi sambil melepaskan genggaman pada rambut aeca.
Aeca hanya memasang wajah konyolnya lalu berjalan kembali menghampiri 4 laki-laki yang masih menggunakan kostum pinguin itu.
Aeca menatap muka pinguin itu dengan sangat menggemaskan.
DEG!
Seseorang dari keempat pinguin itu langsung memajukan langkahnya kearah aeca dan dengan cepat ia pun langsung membuka topeng pinguin yang ia gunakan.
"Kim Aeca?!" Tanya pria dari balik topeng pinguin itu.
Aeca yang melihat wajah orang itu pun langsung terkejut bukan main. Wajah pria itu sangatlah familiar bagi aeca.
"Kim Taehyung?!!" Teriak aeca masih dengan matanya yang terbelalak.
Taehyung pun langsung mengangguk dengan wajah cerianya.
Semuanya nampak terdiam heran, begitu juga dengan yoongi. Salah satu dari keempat pria itu langsung mematikan musik. Semuanya kini membuka topeng pinguin yang mereka pakai dan menyaksikan kejadian yang ada di hadapan mereka.
"Tunggu, kalian saling kenal?!" Gubris yoongi sambil mendorong bahu aeca untuk sedikit menjauh dari taehyung.
Aeca menatap yoongi lalu mengangguk.
"Taehyung adalah teman sekelasku dulu." Jawab aeca lalu pandangannya teralihkan lagi kearah taehyung yang masih tersenyum lebar kearahnya.
"Aku tak menyangka akan bertemu denganmu lagi." Seru taehyung
Yoongi hanya menatap mereka berdua dengan tatapan ilfeel nya.
Ternyata, teman-teman yoongi tidaklah menghadiri pernikahan yoongi dengan aeca. Jadi, pantas saja taehyung terkejut ketika melihat aeca teman sekelasnya yang ternyata menjadi istri yoongi.
.
.
"Perkenalkan, namaku jungkook. Kau bisa memanggilku jk saja."
Aeca mengangguk
"Namaku Jimin, senang bertemu denganmu aeca."
Aeca mengangguk
"Sekarang giliranku! (Berdiri dari duduknya, lalu berpose tampan) Hallo nona manis, kau bisa memanggilku Jin. Aku adalah yang tertampan diantara mereka semua. BWAHAHAHAHA."
Aeca yang mendengar itu mengeluarkan ekspresi tak percayanya. Gadis itu kemudian tertawa kecil lalu mengangguk paham.
Jk dan jimin yang melihat tingkah laku jin pun langsung berdiri lalu memukuli bahu lebar milik pria tampan itu.
"Aku tak perlu mengenalkan diriku lagi kan.." seru taehyung.
Aeca mengangguk.
Semuanya nampak tengah berkumpul di sofa yang biasa mereka pakai untuk duduk dan juga tidur. Namun berbeda halnya dengan yoongi, pria itu malah pergi keluar untuk mencari udara segar.
"Kita tidak tahu hal ini akan terjadi.. tapi, aku hanya ingin mengucapkan selamat untuk kalian berdua." Seru jimin dengan suara lembutnya.
"Kamsahabnida.." ucap aeca
"Aeca, (membungkukkan sedikit tubuhnya) bagaimana malam pertama kalian? Apa yoongi bermain dengan lembut?" Tanya jin sambil sedikit berbisik.
Aeca hanya memasang wajah polosnya seakan tak mengerti dengan ucapan jin. Sementara jk, jimin, dan taehyung tertawa mendengarkan pertanyaan yang dilontarkan oleh jin.
"Dengar, yoongi itu orangnya tertutup. Dia juga sama seperti es. Aku bahkan tak sempat berpikir jernih ketika mendengar yoongi akan menikah." Tutur jk membuat aeca terdiam dan mencoba mencerna perkataan jk.
"Sepertinya sug maksudku yoongi nampak beruntung mendapatkan dirimu aeca.." sambung taehyung membuat perhatian aeca teralihkan kepadanya.
Aeca menatap taehyung dengan tatapan tak biasa.
Dipikirannya mulai muncul kembali kenangannya waktu SMA bersama pria tampan itu.
Aeca ingat ketika dirinya dulu yang kucel dan juga jelek bisa mencintai pria tampan dan idaman semua wanita.
Ya, Kim Taehyung lah yang aeca maksud sebagai seseorang yang ia cintai bahkan mungkin sampai sekarang. Namun sekali lagi takdir adalah akhir dari segalanya.
Aeca yang sekarang sudah nampak cantik dan glow up bukannya bisa lebih mendekati taehyung tapi malah sebaliknya.
"Aeca.. hey!"
Lamunan aeca tersadarkan ketika jin memanggil dirinya. Dengan segera aeca pun langsung menatap jin.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya jin
Aeca tersenyum lalu mengangguk.
Seperti biasa, mereka semua mengobrol dan berbagi lelucon dengan aeca. Saat aeca tertawa, taehyung yang terus terdiam pun malah menatap aeca dengan sangat lekat.
Sementara..
Terlihat yoongi yang tengah menghisap rokok di dekat mobilnya. Sedari tadi ia tak begitu tertarik dengan pesta yang diadakan teman-temannya.
Sekejap, rokok pun mulai mengecil lalu dibuangnya oleh yoongi ke tanah.
"Huhh"
Yoongi tak mau merokok, namun setelah melihat situasi sepertinya tidaklah mendukung.
Yoongi seringkali mencap merokok adalah sifat terburuk di hidupnya. Namun kembali lagi, di saat yoongi berada di situasi yang membuatnya tak nyaman ia akan mengulang sifat buruknya itu untuk mengalihkan keadaan.
Entah kenapa rasanya sakit di dada yoongi ketika melihat aeca yang begitu akrab dengan teman-temannya. Bahkan nampak seperti tak ada jarak diantara mereka.
Apakah yoongi merasa cemburu?
Entahlah, hanya dia yang mengerti perasaannya.
Seketika yoongi kembali menegakkan tubuhnya. Pria itu menarik nafasnya panjang lalu mengambil sebotol minuman dari dalam mobil. Yoongi mengambilnya lewat jendela mobil yang terbuka.
Kemudian ia meminumnya, lalu meletakkan kembali minuman itu di tempatnya. Pria itu pun langsung berjalan menuju rumah kembali.
Saat ia mulai memasuki ambang pintu, tiba-tiba langkahnya terhenti ketika ia melihat pemandangan tak mengenakkan dari dalam rumah.
Yoongi melihat aeca dan taehyung yang sedang berpelukan. Pelukan itu terlihat romantis sekali. Bahkan yoongi saja belum pernah memeluk aeca dengan seromantis itu.
Taehyung menyenderkan kepalanya di leher aeca, dan aeca yang mengusap rambut taehyung dengan sangat lembut.
Pemandangan itu rasanya mampu menghancurkan hati yoongi. Namun yoongi tak diam saja, ia langsung berjalan dengan hentakkan kaki yang sangat kasar kearah mereka semua.
Jk, jimin, dan jin yang melihat yoongi berjalan kearah mereka pun langsung berdiri dari duduknya.
"Aeca, ini sudah larut. Ayo pulang." Ajak yoongi sambil menarik tangan aeca. Ekspresi nya dingin sekali.
Aeca yang menyadari hal itu pun langsung melepaskan pelukannya dengan taehyung dan menghadap kepada yoongi.
"Apa maksudmu sudah larut? Sekarang kan baru jam 19.25." Jawab aeca
"Pulang, aku lapar." Yoongi membuat alasan baru.
"Kau lapar? Kami punya pizza." Jawab taehyung tiba-tiba.
Aeca yang mendengar itupun langsung mengangguk.
Yoongi nampak menahan rasa kesalnya.
"Dengar, eomma menyuruh kita untuk pulang. Mereka sudah menunggu kita di rumah." Kali ini yoongi membuat alasan yang super, dimana aeca tak dapat menjawab dan menolak lagi.
"Omo! Benar, kita harus cepat pulang." Jawab aeca, lalu gadis polos itupun langsung berjalan untuk lebih dekat lagi dengan yoongi.
Taehyung, jin, jk, dan jimin hanya memperhatikan mereka semua.
Kini tibanya waktu perpisahan.
"Jk shi, jimin shi, jin shi, taehyung shi.. aku dan yoongi pulang dulu. Mari bertemu di lain waktu." Pamit aeca diiringi dengan senyuman manisnya.
Taehyung, jk, jimin, dan jin hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Hati-hati aeca." Ucap taehyung
Aeca pun tersenyum canggung kearahnya. Sementara yoongi yang melihat itu nampak kesal sekali.
"Aeca ayo!" Ajak yoongi sambil menggenggam tangan aeca.
DEG!
Baru kali ini yoongi menggenggam tangan aeca. Gadis itu terkejut tapi juga merasa senang.
Kini yoongi dan aeca pun berjalan sambil berpegangan menuju luar rumah.
"Heum.. melihat mereka berdua membuatku iri." Seru jin tiba-tiba
"Kenapa?" Tanya jk sambil menatap jin bingung.
"Iya.. aku juga ingin sekali menggenggam tangan wanita." Jawab jin
"Fffttt, sudah kubilang! Kau harus segera menikah sebelum ubanmu muncul." Ejek jk sambil duduk kembali.
Jin yang mendengar hal itupun langsung menahan rasa kesalnya. Kedua matanya menatap jk tajam.
'aeca..' batin taehyung sambil mengulum senyuman di bibirnya.
Tbc?
Mohon maaf atas segala ke typo annya ya yeorobun:v
+) Ceritanya author mau double up, tapi kemaleman gak sih


Part.7 [Cemburu]


Seoul
20.00 KST
.
.
Brummmm
Aeca terus menatap kearah yoongi yang tengah sibuk menyetir mobil. Ia heran kenapa yoongi berkendara dengan kecepatan tinggi. Bahkan melihat wajahnya saja menakutkan.
"Yoongi!! Kau hampir menabrak mobil!!" Kesal aeca, ia terkejut ketika yoongi menyalip beberapa mobil yang ada dihadapan mereka.
Yoongi tak merespons dan malah menyetir dengan kecepatan yang bahkan lebih tinggi.
Aeca mulai ketakutan, ia memegangi sabuk pengamannya dengan sangat erat. Mulutnya tak berhenti berdoa, serta kedua matanya yang terpejam karena tak kuasa melihat kedepan.
Yoongi hanya memunculkan smirknya, ia lagi-lagi menambah kecepatan mobilnya. Sepertinya yoongi tengah melampiaskan rasa cemburunya sekarang.
Namun tiba-tiba, mobil mereka melambat seketika. Yoongi yang menyadari akan terjadi sesuatu pun mulai menyampingkan mobil mereka ke sisi jalanan.
Sangat pas sekali mereka berhenti di jalanan yang sepi. Mampus!
Benar saja, mobil mereka tiba-tiba saja berhenti dan tak bisa dihidupkan lagi.
"Ck! Mobil baru dari mananya?!" Kesal yoongi lalu memukul setir mobilnya kesal.
Terlihat aeca yang terus saja berdoa, dengan ekspresi wajah takutnya. Ia bahkan tak menyadari kalau yoongi sudah tak lagi ngebut-ngebutan.
Yoongi yang menyadari kalau aeca masih ketakutan pun langsung memukul bahu aeca guna menyadarkan gadis itu.
"WAAA!!! Aku tak mau mati!! Aku belum mendapatkan cinta sejatiku!!" Aeca malah mengeluarkan semua uneg-unegnya saat yoongi memukul bahunya.
Yoongi yang mendengarkan hal itu langsung terpaku lalu tertawa kecil melihat tingkah laku aeca.
"Yak! Sadarlah, kau sudah selamat dari maut." Bentak yoongi sambil memukul bahu aeca lagi.
Aeca yang mendengar yoongi mengatakan itupun langsung membuka matanya perlahan. Betapa leganya ia ketika menyadari kalau mobil mereka berhenti.
"Huhh, (menatap kearah yoongi) yak! Apa kau sudah gila?!! Kita hampir saja mati tau!!" Protes aeca
Yoongi hanya menyenderkan punggungnya ke kursi mobil, lalu ia menengadahkan kepalanya sambil menutup kedua matanya.
Aeca yang melihat kesantaian yoongi pun mulai memasang wajah tak habis pikirnya. Merasa terganggu dengan sabuk pengaman yang masih terpasang, ia pun mulai melepas sabuk pengamannya.
"Yak! Apa yang kau lakukan?!!" Bentak aeca dengan kedua matanya yang membulat.
Yoongi berdecak kesal, ia langsung menegakkan kembali tubuhnya serta membuka matanya. Lalu ia pun menatap aeca dari kedekatan.
"Dengar, (yoongi sedikit berbisik) mobilnya kehabisan bensin." Seru yoongi dengan nada santainya lalu menyenderkan kembali punggungnya ke kursi yang ia duduki.
Aeca yang mendengar hal itupun langsung terkejut bukan main.
"MWO?!! BAGAIMANA BISA ITU TERJADI?!! AISHHH! INI SEMUA PASTI KARENA MU! KALAU SAJA KAU TAK NGEBUT MUNGKIN SEKARANG KITA SUDAH SAMPAI DI RUMAH!!!" Aeca berteriak dengan sesuka hatinya.
"Sstttt, ini sudah malam. Bisakah kau menurunkan sedikit nada suaramu? Aku mau tidur, huaaaaaiii" gerutu yoongi sambil pura-pura menguap.
Pria itupun langsung membalikkan badannya untuk membelakangi aeca.
'Harusnya dia tak mesra-mesraan dengan si bodoh taehyung itu tadi!' batin yoongi kesal.
Aeca yang melihat perlakuan yoongi pun hanya bisa terpaku dan tak bahis pikir. Apakah hanya ia sendiri yang merasa panik sekarang?
"Yak! Min yoongi, cobalah untuk menghubungi montir!!! Jangan diam saja!!" Gerutu aeca lagi dan lagi.
"Ck!" Yoongi benar-benar terganggu dengan suara nyaring aeca.
Pria itu langsung membuka sabuk pengamannya lalu membuka pintu mobil dan keluar dari sana.
Aeca hanya memperhatikan apa yang dilakukan yoongi sekarang.
Tak lama yoongi pun langsung membuka pintu mobil bagian tengah dan masuk ke dalamnya.
Aeca yang melihat hal itupun hanya terheran-heran. Ia bahkan sampai memutar kepalanya untuk melihat ke bangku belakang, dimana ada yoongi yang tengah duduk di sana.
Nampak yoongi malah melanjutkan memejamkan matanya di bangku tengah.
"Mwo?!" Gumam aeca dengan rasa kesalnya.
Karena tak terima, gadis itupun langsung membuka pintu mobilnya dan berjalan untuk duduk di kursi tengah. Tujuannya adalah menegur yoongi.
Brugh!
Aeca menutup kembali pintu mobil bagian tengah dengan keras. Lalu gadis itupun langsung menghadap yoongi yang tengah terlelap di bangku sebelahnya.
"Dengar! Aku mau pulang sekarang!"
Yoongi tak menjawab dan hanya terdiam saja.
"Min Yoongi!!! Kau dengar? Aku mau pulang sekarang!!"
Yoongi masih saja terdiam dalam lelapnya.
"Yak! Apa kau tuli?!!"
Krik krik krik krik
Aeca sudah tak terima sekarang, ia mengambil ancang-ancang untuk berteriak saja di telinga pria dingin itu.
Namun..
DUG!
"AAAA!!! HANTU!!!" Aeca berteriak histeris ketika mendengar suara ketukan dari kaca belakang.
Saking terkejutnya, aeca sampai mendekat kearah yoongi lalu memeluk tubuhnya erat guna mendapat perlindungan.
Yoongi tertawa kecil ketika melihat aeca yang sangat penakut.
Aeca yang menyadari kalau yoongi menertawakan dirinya pun langsung membuka matanya dan menatap yoongi tajam.
Seketika kedua mata yoongi pun Juga menatap kearah mata aeca. Hal itu tentu membuat aeca mengedipkan matanya cepat.
Rasa canggung kini aeca rasakan. Ia beranjak untuk menjauh dari yoongi namun tiba-tiba saja yoongi menahan lengan aeca.
DEG!
Aeca terkejut ketika yoongi menarik lengannya untuk lebih dekat dengan dirinya. Kedua matanya kini terbelalak melihat wajah yoongi yang begitu dekat dengan wajahnya.
Tak lama setelah itu, yoongi pun langsung membetulkan posisi mereka. Kini aeca sudah berada di bawah dekapan tubuh yoongi.
Kedua lengan aeca sudah mengalung di leher yoongi sekarang. Detak jantungnya berdetak dengan sangat kencang ketika yoongi menatapnya dengan sangat lekat.
Seketika pandangan yoongi pun mulai menurun kearah bibir aeca yang sangat menggoda.
Tanpa aba-aba pria itupun langsung memiringkan dan memajukan wajahnya ke wajah aeca.
Chup!
Yoongi berhasil mengecup bibir aeca.
Gadis itu kini dibuat terkejut lagi dan lagi oleh ulah yang yoongi lakukan terhadapnya.
Deg deg deg deg
Seketika lumatan kecil pun mulai yoongi lakukan.
Tentu saja itu membuat tubuh aeca merinding seketika. Kedua matanya seakan mau keluar saking kagetnya. Dalam seumur hidupnya, aeca baru saja merasakan apa itu ciuman.
Oke lanjut!
Yoongi terus melumat bibir aeca dengan sangat lembut. Nampak sepertinya aeca juga sudah mulai terangsang dengan yang dilakukan yoongi sekarang.
Aeca menutup matanya perlahan lalu membuka mulutnya untuk membalas lumatan yang diberikan yoongi.
Yoongi nampak senang sekali, ia membuka kedua matanya sesaat untuk melihat wajah cantik aeca lalu menutupnya lagi dan mulai memperdalam ciuman mereka.
Kini kedua tangan aeca yang mengalung di leher yoongi mulai dieratkannya agar tubuh yoongi lebih dekat dengan tubuhnya. Seketika tangannya mulai mengusap lembut surai hitam yoongi yang tentu saja membuat yoongi semakin terbawa suasana.
...
Coba kalian bayangkan, bermesraan di pertengahan malam.. dilakukan oleh kedua insan yang saling jatuh cinta dalam diam.. sudah lebih daripada cukup untuk sekarang.
...
T.B.C
Ini author dah gak tau lagi mo ngapain:>
Mon maap nih ya kalo Gaje
Btw, ini short part ya my.. author sengaja bikin xixi



Part.8 [Cemburu Pt.2]


Seoul
20.30 KST
.
.
Perlahan kedua mata aeca dan yoongi terbuka secara bersamaan. Setelah beberapa menit menghabiskan waktu untuk berciuman, kini mereka mengakhirinya dengan saling tatap menatap.
Canggung, adalah suasana utama malam ini. Tak lama setelah itu yoongi pun mulai mengedipkan matanya lalu beranjak untuk menjauh dari tubuh aeca.
Pria itu seakan menyadari kalau sebenarnya ia sangatlah mencintai aeca.
Aeca juga beranjak untuk membetulkan posisinya. Ia duduk di sebelah yoongi sambil terus menggigit bibir bawahnya serta memainkan jari-jemarinya.
Sementara yoongi, pria itu hanya terus menatap lurus kearah depan. Telinganya mulai memerah sekarang.
Seketika aeca pun mulai melirik kearah yoongi.
"Gomawo." Ucap aeca memecah keheningan.
Yoongi melirik kearah aeca.
"Untuk apa?" Tanyanya
Aeca nampak tersenyum tipis sambil menundukkan kepalanya.
"Saranghae.." ucap aeca tiba-tiba
DEG!
Yoongi terpaku dengan perkataan yang keluar dari mulut gadis itu. Ia menatap kearah aeca dengan tatapan penuh tak percayanya.
Sekejap yoongi pun langsung mendehem lalu membetulkan jaketnya guna memperalih perasaannya sekarang.
"Sudah kuduga kau akan mengatakannya." Olok yoongi dengan nada suara sombongnya. Kemudian pria itupun tersenyum miring.
Aeca yang mendengar jawaban dari yoongi pun mulai mengangkat pandangannya kesal.
"Ahhh, begitu ya.. yak! Min Yoongi! Kau bahkan tak berterimakasih kepadaku." Kesal aeca dengan pandangannya yang penuh memandang wajah suaminya itu.
"Kenapa aku harus berterimakasih." Balas yoongi masih memperbaiki jaket yang ia kenakan.
"Wah!" Aeca takjub dengan kesantaian yoongi.
Gadis itupun mulai menarik kerah kaos yoongi kearah dirinya.
Kini wajah mereka sudah saling dekat lagi. Bahkan nafas aeca saja terasa di wajah yoongi, begitu juga sebaliknya.
"Min Yoongi! Apa setelah ini kau akan menyakitiku lagi?" Tanya aeca masih dengan nada kesalnya.
Yoongi smirk
"Bukan ide yang buruk." Jawab yoongi
Aeca yang mendengar jawaban yoongi pun mulai melotot kearah kedua mata yoongi.
Namun sekejap, kedua mata aeca mulai menyipit kembali. Ia terkejut ketika wajah yoongi yang semakin maju dan semakin  mendekat kearah wajahnya.
Sampai aeca kembali menjatuhkan tubuhnya ke kursi. Kini tubuh yoongi lagi-lagi menimpa tubuh arca.
"Lihat, pipimu memerah sekarang. Kau tetap saja merasa canggung ketika aku mendekatkan wajahku kepadamu." Seru yoongi sambil terus menatap aeca dengan tatapan sendunya.
Aeca melepaskan genggamannya pada kerah yoongi. Gadis itupun mulai tersenyum miring.
Tap!
Aeca menempelkan jari telunjuknya ke kening yoongi. Membuat yoongi terheran-heran dan menatap kearah telunjuk yang ada di keningnya.
"Yak! Min Yoongi! Apa kau pikir aku ini murahan?" Tanya aeca membuat yoongi mematung.
Aeca mengerutkan kedua alisnya.
"Yak! Yoongi! Bersikaplah seolah ini semua tak pernah terjadi. Ada seseorang yang mengintip kita dari jendela belakangmu." Bisik aeca.
Yoongi yang mendengar hal itu langsung memasang wajah biasanya. Pria itu langsung memegangi telunjuk aeca lalu ia pun mulai mengangkat lagi tubuhnya dari tubuh aeca. Sekaligus ia juga membangunkan aeca dari tidurnya.
"Yoongi, kenapa kau tak menelepon montir saja?!! Cepat!!" Bisik aeca di telinga yoongi.
"Ck! Masalahnya.. ponselku lowbat." Jawab yoongi
Aeca menatap yoongi kesal, gadis itupun mulai menjauh dari telinga yoongi.
"Kenapa tidak kau saja yang menelepon Montir nya?" Tanya yoongi berbisik.
"Anu.. aku lupa membawa ponselku." Jawab aeca sambil memanyunkan bibirnya.
Yoongi tertawa tak habis pikir.
"Kenapa kau bisa melupakan hal itu?!!" Tanya yoongi dengan nada suaranya yang meninggi. Pandangannya mulai memandangi wajah aeca.
"Yak! Kau yang menyuruhku untuk berganti pakaian tadi! Aku takut kau meninggalkanku sendiri di rumah kalau aku terlalu lama." Jawab aeca sambil ngerapp
"Hanya membawa ponsel di genggaman tanganmu bahkan tak akan menghabiskan 1 detik!!" Protes yoongi
"Diamlah!" Ketus aeca sambil menyenderkan punggungnya Ke kursi. Ia lalu memalingkan pandangannya kearah lain dengan ekspresi wajah marahnya.
Yoongi benar-benar tak habis pikir.
"Kadang aku tak mengerti, apakah dia berpura-pura idiot atau memang idiot sejk ia dilahirkan." Gumam yoongi sambil menyenderkan punggungnya ke kursi juga.
"Iya! Aku menjadi idiot setelah aku bertemu denganmu." Jawab aeca sambil bergumam juga.
Yoongi yang mendengar hal itu hanya pasrah saja.
Lihat, bahkan mereka berdua mengabaikan seseorang yang ada di luar mobil mereka.
Namun tiba-tiba..
Cklek
Brugh!
Aeca dan yoongi terkejut ketika melihat kedatangan seorang pria yang sangat familiar masuk ke dalam mobil mereka begitu saja.
"Huh, kalian bahkan mengabaikanku."
Suara itu..
"T taehyung?" Tanya aeca, gadis itu langsung menegakkan kembali tubuhnya.
Yoongi yang sudah mengetahuinya pun hanya menyenderkan kembali punggungnya ke kursi.
"Kita bertemu lagi aeca." Jawab taehyung sambil membalikkan badannya untuk menghadap ke aeca.
Ya, taehyung membuka pintu mobil bagian depan yoongi.
"Sepertinya kalian butuh bantuan." Seru taehyung
"I iya!! Mobil kami kehabisan bensin, apa kau bisa menolong kami?" Tanya aeca dengan penuh harapan.
"Jangan khawatir, aku akan menelepon tukang montir." Jawab taehyung lalu ia pun mengeluarkan ponselnya. Tak lama ia pun mulai menelepon seseorang yang sepertinya adalah pihak montir.
Aeca tersenyum bahagia. Sementara yoongi masih saja menutup matanya santai.
"Nah, aeca.. montirnya akan segera datang, jadi jangan khawatir yah." Seru taehyung sambil mengantongi kembali ponselnya.
Aeca mengangguk sambil tersenyum.
"Gomawo." Ucap aeca
"Yak! Kim Taehyung! Kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya yoongi masih dengan matanya yang tertutup.
Aeca pun mengangguki pertanyaan yoongi, ia juga penasaran kenapa taehyung bisa ada di sekitar sini.
"Ya.. sebenarnya aku hanya mengikuti jejak bensin yang berceceran di jalan. Dan aku yakin kalau bensin itu pasti berasal dari mobilmu." Jelas taehyung.
"Wahh, rupanya bocor yah.." seru aeca dengan suara lirihnya.
Taehyung mengangguk.
.
.
21.09 KST
Setelah menunggu lama, akhirnya montir pun selesai memperbaiki kebocoran pada mobil mereka. Pihak montir pun pergi setelah menerima bayaran dari taehyung.
Kini tinggal aeca, yoongi, dan taehyung saja yang ada di sana.
Dengan senang hati, aeca terus berterimakasih kepada taehyung.
"Aeca ayo pulang." Ajak yoongi
"Yoongi! Setidaknya berterima kasihlah pada temanmu ini!!" Gubris aeca.
"Tak perlu. Dia juga sudah terbiasa. Ayo!" Ajak yoongi lagi sambil mencolek lengan aeca guna mengajaknya untuk pulang.
"Taehyung, bagaimana kalau kau pergi bertamu dulu ke rumah. Kita akan meminum teh panas, lagi pula udaranya dingin malam ini. Bagaimana?" Tawar aeca.
Yoongi yang mendengar itu hanya terdiam dengan wajah kesalnya. Sementara taehyung, pria itu tersenyum.
"Dengan senang hati." Jawab taehyung.
"Bagus!!!" Seru aeca dengan senyuman di bibirnya.
"Aeca.. ini sudah malam, taehyung juga sepertinya kelelahan. Biarkan dia istirahat di rumahnya. Dan kita akan pulang." Yoongi lagi-lagi menahan keinginan aeca.
"Tapi yoongi.. taehyung saja tak keberatan. Iyakan taehyung?" Tanya aeca sambil menatap taehyung.
Taehyung pun mengangguk.
"Dengar.." yoongi terus mencoba untuk membujuk aeca.
.
.
"Taehyung, selamat menikmati tehnya.. minumlah selagi masih hangat."
"Terimakasih.."
Namun.. yoongi tak berhasil membujuk keinginan aeca. Dengan terpaksa ia pun mengijinkan taehyung untuk bertamu ke rumah mereka.
Kini yoongi hanya menatap kearah aeca dan taehyung sambil mengaduk pelan tehnya. Mereka berdua nampaknya sangat dekat sekali.
Pria itu merasakan panas di dadanya ketika melihat kearah mereka yang saling senyum.
Yoongi bahkan sampai mengaduk tehnya dengan sangat cepat. Ia meluapkan semua 'kecemburuannya'? >< dengan mengaduk cepat teh miliknya.
"Yoongi, gwaenchanha?" Tanya aeca yang mulai bingung dengan yoongi yang duduk di kursi tanpa teman.
Begitu juga dengan taehyung, pria itu menatap kearah yoongi sambil terus menyeruput tehnya.
"Tidak, aku hanya sedang melatih otot tanganku saja." Jawab yoongi ketus lalu menghentikan aktivitasnya.
'Orang idiot (aeca) bertemu dengan orang bodoh (taehyung) sepertinya adalah kombinasi yang bagus. Apakah aku harus menjadi orang gila untuk terus berdekatan dengan aeca?' batin yoongi sambil terus menatap kesal kearah mereka yang mengobrol dengan santainya tanpa menghiraukan dirinya sama sekali.
***
T.B.C
Nah loohhh, ada yang cemburu:>
Adakah dari kalian yang ngerasa kalau taehyung punya rasa ke aeca?
Tapi kan aeca udah ngungkapin rasa cintanya ke yoongi.. gimana dong jadinya..
+) Di part sebelumnya author bener bener kaget banget??
Gak nyangka bakalan serame itu??



Part.9 [Menginap]


Seoul
22.00 KST
.
.
"Aeca, sepertinya aku akan pulang sekarang." Seru taehyung sambil melirik kearah jam tangan yang ia pakai.
Aeca yang tadinya tertawa pun menjadi seperti biasa lagi.
"Tapi ini sudah malam.. bagaimana kalau ka-"
"Ssstttt!!! (Yoongi membekam mulut aeca) kau bisa pergi, aku akan memesankanmu taksi online." Potong yoongi dengan nada suara ketusnya.
Sedari tadi pria itu terus duduk di sisi aeca agar aeca tak mengucapkan kata-kata yang tak seharusnya ia ucapkan. Dan benar saja, tadinya aeca ingin taehyung menginap saja di rumah mereka.
Taehyung hanya menatap yoongi dengan wajah tak tahu dirinya. Ia seakan tak menghiraukan perkataan yoongi.
Sementara aeca, gadis itu terus meminta agar yoongi melepaskan bekamannya. Kedua matanya tajam menyorot ke peia yang duduk di sisinya yang tak lain adalah yoongi.
"Eumm!!! Lepaskan! Tanganmu bau tau!!" Kesal aeca terdengar bergumam karena yoongi masih membekam mulutnya.
Namun yoongi seakan dibisukan, pria itu terus menyuruh taehyung untuk segera pergi dari rumah mereka.
Karena kesal, akhirnya aeca mengeluarkan jurus andalannya. Ia menjulurkan lidahnya sampai mengenai telapak tangan yoongi.
Sontak yoongi yang menyadarinya pun mulai melepaskan bekamannya dari mulut aeca. Ia mengerang karena jijik karena menyadari air liur aeca yang menempel di telapak tangannya.
"Ffftttt" Taehyung ingin sekali tertawa, namun ia menahannya.
Sementara aeca, gadis itu nampak angkuh dan tak menghiraukan yoongi yang masih memandangi telapak tangannya dengan tatapan histeris.
"Jadi, taehyung.. bagaimana kalau kau mengi-"
Chup!
Lagi-lagi ucapan aeca terpotong. Kini bukan tangan yoongi yang digunakan sebagai penghambatnya, melainkan bibirnya.
Ya, yoongi sengaja mengecup bibir aeca supaya aeca tak melanjutkan ucapannya yang hanya akan menyiksa dirinya nanti.
Aeca terbelalak dengan apa yang dilakukan yoongi, begitu juga dengan yoongi yang seakan menutup matanya rapat karena sebenarnya ia juga tak menginginkan hal ini terjadi.
Klip klip
Taehyung yang melihat pemandangan romansa dihadapannya hanya bisa terdiam dengan mata terbelalak saja.
Tak lama setelah itu, yoongi pun melepaskan bibirnya dari bibir aeca.
"K kita akan bertemu l lagi b b besok, t t t taehyung.." seru aeca gelagapan, kedua matanya masih menatap kosong kearah depan.
Taehyung yang mendengar hal itupun mulai mengedipkan matanya lalu tersenyum.
"Baiklah aeca.. su, maksudku yoongi.. aku akan pulang sekarang. Tapi apakah kau sudah memesankanku taksi onlinenya?"
"Iya.. sudah, bahkan taksinya sudah siap dari tadi." Jawab yoongi masih menutup kedua matanya dengan kedua alisnya yang mengerut. Ia seakan membenci dirinya karena kehabisan akal untuk melarang aeca tadi.
"Ouh ya?" Kaget taehyung.
Yoongi langsung menyipitkan matanya lalu berdiri dari duduknya, taehyung dan aeca hanya menatap polos kearah yoongi.
"Ayo, akan kuantar kau ke planet mars." Seru yoongi sambil berjalan melewati taehyung dan aeca yang masih terduduk di sofa.
"Sejak kapan aku tinggal di planet mars?" Gumam taehyung.
Aeca mengalihkan pandangannya kearah taehyung.
"Aku baru tau kau dari planet mars, apakah di sana seru?"
Apalah yang aeca tanyakan ini:')
Taehyung hanya menggeleng pelan.
"YAK!! KIM TAEHYUNG!! APA KAU MAU SUPIR TAKSINYA MARAH?!!" Teriak yoongi dari ambang pintu.
Taehyung segera membalikkan kepalanya untuk melihat yoongi, ia segera berlari kearah yoongi. Begitu juga dengan aeca yang menyusul kepergiannya.
"Huh huh, iyaiya maaf.." kini taehyung sudah berada di dekat yoongi. Begitu juga dengan aeca.
Seketika pandangan taehyung teralihkan kearah halaman rumah yang nampak kosong. Ia hanya melihat mobil yang yoongi gunakan saja.
"Dimana taksi onlinenya?" Tanya taehyung
Aeca juga penasaran, ia hanya menatap yoongi untuk mendapatkan jawaban.
"Apa kau tidak lihat mobil itu?" Tanya yoongi sambil menunjuk kearah mobil miliknya.
"I itu mobil milikmu.." jawab taehyung
"Iya, itulah taksinya.. aku akan mengantarmu pulang. Tapi kau harus membayarku." Sambung yoongi.
"Yak! Apa yang kau katakan?!!" Kesal aeca.
"Aigo.. arraseo arraseo, yoongi tolong antar aku pulang. Aku akan membayarnya tenang saja." Taehyung yang sudah tak mau menyaksikan pertengkaran diantara mereka lagi langsung pasrah saja.
Di dalam hatinya, ia masih berharap untuk tinggal lebih lama lagi di rumah ini bersama aeca. Namun.. sepertinya itu tidaklah mudah.
Yoongi tersenyum miring mendengar perkataan taehyung.
"Kau dengar aeca?" Tanya yoongi dengan nada angkuhnya.
Aeca hanya memutar bola matanya malas. Sebenarnya ia ingin banyak mengobrol dengan taehyung.
Kini yoongi dan taehyung pun berjalan menuju mobil. Namun tiba-tiba..
Clak
Clak
Air hujan turun tiba-tiba, dan itu semakin deras.
'anj*ng lu hujan! Awas aja ya lu!!' kesal yoongi membatin.
Aeca segera menyuruh yoongi dan taehyung untuk berteduh di ambang pintu lagi.
"Hujannya sangat deras, jalanannya juga pasti licin. Kalian tidak bisa pergi sekarang." Kata aeca dengan sedikit meninggikan nada suaranya karena suara hujan yang sangat deras mampu membuat suara aeca mengecil.
'Sudah kuduga akan menjadi seperti ini.' batin yoongi dengan ekspresi wajah kesalnya.
"Kau benar, ayo masuk, di sini bau tanah." Jawab taehyung, aeca mengangguk.
Mereka berdua pun pergi masuk ke dalam rumah, kecuali yoongi.
"Menyebalkan!" Gumam yoongi sambil menghentakkan satu kakinya ke lantai sebagai pelampiasan kemarahannya.
.
.
"Ada baiknya kau menginap terlebih dahulu di rumah kami. Iyakan yoongi?"
Yoongi hanya mengangguk pasrah, kedua tangannya lagi-lagi menggenggam cangkir teh hangat besar.
Taehyung mengangguk sambil tersenyum, kemudian ia langsung menyeruput teh hangat miliknya.
"Terimakasih untuk teh dan selimut ini aeca.." ucap taehyung.
Aeca tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, kedua tangannya juga menggenggam secangkir teh panas.
Sementara yoongi, pria itu terus saja membuang pandangannya ke bawah. Ia sangt tak menikmati suasana yang seperti ini.
"Ayolah.. aku tak perlu satu selimut dengan taehyung!!" Gerutu yoongi kepada aeca.
"Diam! Nanti kau sakit!!" Jawab aeca
"Aish, tidak akan ada yang sakit kalau cuma kena air hujan sedikit." Gumam yoongi dengan nada suara tangisannya.
Rupanya aeca sengaja menyelimuti yoongi dan taehyung dengan selimut tebal yang sama. Ia takut keduanya sakit karena hujan yang bahkan tidak mengguyur tubuh mereka berdua:')
Dan yang yoongi benci adalah, mengapa mereka harus duduk di sofa yang sama sementara aeca duduk di sofa kecil berbeda.
"Ouh iya, apakah kedua orang tuamu tahu kau akan menginap di sini?" Tanya aeca memastikan.
Taehyung menyudahi menyeruput tehnya. Pria itu menatap aeca lalu menunduk.
"Aku tak perlu melakukan hal itu." Seru taehyung lalu tersenyum hampa. Pandangannya masih memandang ke bawah.
"Kenapa? Bagaimana kalau mereka mengkhawatirkanmu?" Tanya aeca polos.
Taehyung hanya meresponnya dengan senyuman hampa.
"Taehyung, kau lelah kan? Pergilah tidur." Pada akhirnya yoongi mengalihkan pembicaraan. Ia seakan mengetahui kalau temannya sedang dalam masalah.
Taehyung menatap yoongi lalu mengangguk. Ia pun mulai menaruh cangkir tehnya lalu berdiri smbil melepaskan selimut yang menyelimuti tubuhnya.
"Hey tunggu!! Kau mau kemana?" Tanya aeca
"Aku akan istirahat, di atas ada kamar tamu kan?" Jawab taehyung
"Tidak, tidak, di atas kamarnya pasti berdebu. Kau akan tidur sekamar dengan yoongi." Seru aeca.
Yoongi membulatkan matanya, ia yang tak terimapun langsung berdiri.
"ANI!! Aku kan sekamar denganmu, kalau taehyung tidur di kamar kita.. kau akan tidur di mana?!"
"Tenang saja, di kamar kan ada sofa besar. Aku bisa tidur di sana." Jawab aeca masih terduduk santai.
"Kalau begitu kenapa tidak taehyung saja yang tidur di sofanya?!" Tanya yoongi ngotot.
"Yoongi.. aku ini wanita, tidak baik tau!" Jawab aeca.
"Tapi kita sudah menikah!!" Protes yoongi dengan sedikit berteriak.
Aeca dan taehyung bahkan terkejut dengan nada suara yoongi. Mereka baru saja mendengar dan melihat yoongi yang bersikap ngotot seperti itu.
"Yoongi, gwaenchanha?" Tanya aeca dengan tatapan polosnya.
Yoongi hanya terdiam sambil bernafas seperti gorila.
"Sepertinya ini efek dari air hujan?" Tutur taehyung dengan tatapan polosnya juga.
***

Part.10 [Kimbab]


"Yoongi, k kau akan membaik setelah kau makan sesuatu. Tunggu di sini, aku akan membuatkanmu makanan. Kau juga taehyung, istirahatlah nanti saja." Kata aeca blak-blakan.

"Tidak aeca, aku sudah kenyang. Tadi di pesta aku sempat memakan beberapa pizza. Jadi jangan khawatir, aku akan pergi istirahat saja di kamar tamu." Tolak taehyung

"Tap-" ucapan aeca terpotong.

"Ya.. kau istirahatlah saja di kamar tamu." Ketus yoongi sambil mendaratkan bokongnya di sofa.

Taehyung mengangguk paham.

"Heuu, yasudahlah.. kamarnya ada di lantai atas sebelah kanan. Aku harap kau bisa istirahat dengan tenang." Seru aeca pasrah.

Taehyung pun segera berjalan menuju tangga untuk pergi ke kamar tamu.

"Yoongi, kau mau makan apa?" Tanya aeca sambil membungkukkan sedikit tubuhnya untuk mengambil cangkir teh taehyung dan juga yoongi yang terletak diatas meja.

Yoongi mengalihkan pandangannya kearah aeca. Namun pandangannya malah teralihkan kearah dada aeca. Pakaian aeca terbawa ke bawah ketika ia membungkukkan badannya.

"Y yak! Pakaianmu!!" Gelagap yoongi sambil terus mengalihkan pandangannya ke segala arah.

Aeca terheran, ia hanya terdiam dengan posisi yang sama.

"Kenapa pakaianku?" Tanya aeca dengan wajah polosnya.

Yoongi yang tak mau berlama-lama pun segera menatap aeca. Ia lalu mengayunkan tangannya kearah pakaian aeca yang terbuka. Kemudian yoongi pun mulai menaikkan pakaian aeca agar dadanya tertutup.

Aeca hanya melihat apa yang dilakukan yoongi. Setelah sadar aeca pun kembali menatap yoongi.

"Mian." Ucapnya polos.

"Ck! Berdirilah dengan tegak." Suruh yoongi masih mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Aeca segera berdiri dengan kedua tangan yang penuh dengan cangkir teh.

"K kau belum menjawab pertanyaanku. Kau mau makan apa?" Tanya aeca lagi.

"Heum entahlah, terserah kau saja." Jawab yoongi sambil menyandarkan punggungnya ke sofa.

"Baiklah."

Aeca segera melangkahkan kakinya kearah dapur. Sesampainya di sana, ia mulai menyimpan dua cangkir itu ke wastafel.

"Kimbab, aku mau kimbab."

Aeca terperanjat karena yoongi yang tiba-tiba saja berbicara. Sejak kapan pria itu pergi ke dapur?

"Aishh kau mengagetkanku saja." Kaget aeca sambil memegangi dadanya. Nafasnya tersengal-sengal.

Yoongi tak menghiraukannya dan langsung saja mengambil bahan-bahan yang ia butuhkan untuk membuat kimbab.

"Di mana ikan salmon nya?" Tanya yoongi

"Tentu saja ada di dalam kulkas." Jawab aeca, gadis itu tengah sibuk mencuci cangkir teh tadi.

Yoongi segera berjalan kearah kulkas, lalu ia pun menemukan ikan yang ia maksud.

Kini yoongi sudah memiliki semua bahan yang ia butuhkan. Untung saja nasinya masih ada, jadi tak perlu menambah waktu lagi.

"Kau akan membuat kimbab salmon?" Tanya aeca sambil mengelapkan tangannya yang basah ke pakaiannya. Ia berjalan kearah yoongi dan berdiri di sampingnya.

"Tidak." Jawab yoongi.

Aeca memasang wajah bingungnya.

"Lalu, bukankah ini adalah bahan-bahan untuk membuat kimbab salmon?" Tanya aeca sambil mengerutkan alisnya.

"Iya.. tapi bukan aku yang akan membuatnya." Jawab yoongi sambil menatap aeca.

"Lalu siapa?" Tanya aeca membalas tatapan yoongi.

"Tentu saja kau." Jawab yoongi sambil menunjuk kearah aeca.

"Euhh dasar curang." Gumam aeca kesal.

Yoongi hanya terkekeh dan menjauh agar aeca leluasa memasak untuknya.

Saat aeca menundukkan kepalanya untuk fokus memasak, rambutnya yang panjang tak membiarkan hal itu terjadi. Ia terus menurun sampai membuat aeca kesulitan.

Namun tiba-tiba, aeca merasakan seperti ada yang memegangi rambutnya. Ia tersadar akan sesuatu dan langsung melirik kearah belakang.

"Kau kesulitan bukan? Aku akan memegangnya selagi kau memasak untukku."

'yoongi?' kaget aeca membatin.

Aeca pun tersenyum lalu kembali fokus memasak.

"Yoongi, bisakah kau menarik rambut pendekku juga?" Tanya aeca sambil terus meniup poninya yang sudah panjang.

Yoongi pun segera mengibaskan poni yang menghalangi pandangan aeca lalu ia satukan dengan rambut lain yang berada dalam genggamannya.

Keduanya saling kerja keras, dan kalian bisa melihat betapa romantisnya pria dingin ini.

Aeca terus tersenyum saat ia memasak. Ia benar-benar merasa aman ketika yoongi yang terus berada di belakangnya.

'aku tidak tau kenapa aku melakukan ini.' batin yoongi sambil terus memperhatikan aeca memasak.

...

Di sisi lain..

Terlihat taehyung sedang menbaringkan tubuhnya di kasur. Ternyata kamar tamu yang aeca sebut berdebu itu tidaklah buruk. Kamarnya masih nyaman untuk digunakan.

Taehyung mengangkat kedua tangannya dan ia letakan di belakang kepalanya. Kedua matanya menatap lekat ke langit-langit.

Seketika pria misterius itu smirk, Ia memasang senyum seperti seorang penjahat.

...

22.45 KST
.
.

Aeca selesai membuat sebuah kimbab salmon brukuran besar untuk yoongi.

"Selesai.." gumam aeca sambil tersenyum senang.

Yoongi terkejut saat aeca berbicara. Mungkin karena kelelahan, yoongi jadi terlelap sambil terus memegangi rambut aeca.

Karena acara memasaknya sudah selesai, yoongi pun mulai melepaskan genggamannya dari rambut aeca. Kemudian ia langsung merebut kimbab yang tadinya ingin aeca potong-potong.

"Yak!" Bentak aeca karena kesal kepada yoongi.

Pria itu malah berjalan meninggalkan dapur sambil melahap kimbabnya.

Aeca yang kesal pun langsung berlari menyusul yoongi. Ia mengambil ancang-ancang sebelum pada akhirnya ia melompat kearah pungung yoongi.

Yoongi terperanjat kaget.

"Eumm!! Apa yang kau lakukan?!! Turun!!" Suruh yoongi dengan mulut penuhnya. Ia terus berjalan tanpa arah karena pandangannya fokus terhadap aeca.

"Beri aku satu gigitan!! Aku kan juga lapar." Gerutu aeca sambil mempererat pelukannya terhadap yoongi.

"Kau bisa membuatnya lagi!!" Kesal yoongi sambil berhenti berjalan.

"Tidak mau!!" Jawab aeca lalu memanyunkan biirnya. Tatapnnya terus fokus kearah kimbab yang yoongi pegang.

"Ayolah.. kau ini berat!!" Kesal yoongi sambil menggoyangkan badannya agar aeca mau turun.

"Satu gigitan, baru aku akan turun." Seru aeca dengan nada suara yang menggemaskan.

"Aishh dasar curang." Gumam yoongi pasrah.

Pria itu mulai mendekatkan kimbabnya kepada aeca, lalu aeca pun dengan leluasa melahapnya meskipun susah. Kimbabnya terlalu besar.

"Eumm" aeca bergumam enak saat mengunyah.

"Sudah, sekarang turun." Suruh yoongi sambil melirik aeca.

Namun aeca belum juga turun, ia malah meletakkan kepalanya di bahu yoongi.

"Satu gigitan lagi please.." pinta aeca dengan wajah dan suaranya yang menggemaskan.

"Aishh!!" Kesal yoongi, namun ia pun mencoba untuk pasrah saja.

"Buka mulutmu." Suruh yoongi dingin

Aeca pun tersenyum lalu membuka mulutnya untuk melahap kimbabnya lagi.

"Sudah, sekarang turun." Suruh yoongi

"Beragyeo lah.." pinta aeca lagi.

? begitulah kira-kira ekspresi yoongi sekarang.

"Ahhh nomu kiyowo.." puji aeca lalu gadis itupun melompat dari tubuh yoongi.

Aeca langsung berlari kembali ke dapur, sepertinya ia ingin membuat kimbab untuknya.

Deg deg deg deg

~Ahhh nomu kiyowo~

Perkataan aeca yang memuji dirinya mulai terngiang-ngiang di kepalanya. Ia mengulum senyumnya sambil menatap aeca yang tengah sibuk memasak di sana. Nampak sepertinya rambut aeca kini sudah rapi terikat.

Seketika yoongi pun langsung berekspresi seperti ? ini lagi.

'apakah aku lucu ketika aku berekspresi seperti ? ini?' batin yoongi bertanya-tanya.

Pria itu tertawa tanpa suara, lalu berjalan terus kearah sofa dengan ekspresi ? seperti ininya.

'Aishhh kenapa dia mampu membuat jantungku berdebar? Apakah aku suka ketika dia menyebutku lucu?' batin yoongi sambil terus mengulum senyumnya bahagia.

Kini ia duduk di sofa sambil terus memperhatikan aeca yang sibuk membuat kimbab di dapur. Masih bisa terlihat meski dari kejauhan.

***

Part.11 [Teka-teki Taehyung dan Yoongi]


Seoul
00.00 KST
.
.
Kini Aeca dan Yoongi sudah berada di kamar mereka. Nampaknya yoongi baru saja selesai mandi. Ia tengah menggosok rambutnya yang basah dengan handuk kecil miliknya. Sementara untuk menutupi badannya ia memakai baju handuk.
Setelah dilihat kesekeliling, sepertinya kini bagian aeca lah yang mandi. Ia masuk ke dalam kamar mandi setelah yoongi selesai menggunkananya.
Merasa rambutnya sudah tak terlalu basah seperti sebelumnya. Yoongi pun langsung menggantungkan handuk kecilnya itu di cermin rias.
Pria itu menatap kearah cermin.
"Sebenarnya aku ini jelek, tapi kenapa aeca bisa mengatakan 'saranghae' kepadaku? Apakah aku pantas menjadi pasangan hidupnya? Dia cantik, imut, dan juga sexy." Gumam yoongi sambil terus menatap wajahnya di cermin.
"Aish! Apa yang kau bicarakan min yoongi!! Kau ini tampan, makanya aeca menyukaimu." Seru yoongi dengan nada bicara angkuhnya.
Cklek
Aeca selesai mandi, ia lagi-lagi hanya membuka sedikit pintunya. Gadis itu segera mengeluarkan kepalanya untuk melihat keadaan di kamarnya.
'heumm ada yoongi..' batin aeca menggerutu.
Ia menundukkan kepalanya.
Yoongi kini tak lagi bercermin, ia segera menarik handuk kecilnya lalu bertujuan untuk segera memakai pakaian. Namun, perhatiannya teralihkan kearah pintu kamar mandi yang terdapat aeca di sana.
"AGHH!! yaampun!" Kaget yoongi lalu mengusap dadanya.
Ia terkejut ketika melihat aeca yang tertunduk dengan rambutnya yang juga ikut terbawa. Itu terkesan seperti hantu Sadako saja.
"Yak! apa yang kau lakukan?!" Bentak yoongi.
Aeca pun segera menegakkan kembali pandangannya.
"Yoongi ahh, apa kau bisa keluar kamar dulu?" Tanya aeca dengan ekspresi wajah menggemaskannya.
Yoongi hanya menatap heran kearah aeca. Karena rasa penasarannya mulai meningkat, ia pun segera melangkahkan kakinya kearah pintu kamar mandi.
Aeca yang melihat itupun langsung merasa gugup dan ketakutan.
"Apa yang kau lakukan? Keluarlah." Seru yoongi saat sampai di hadapan aeca.
"T tapi.." gugup aeca, gadis itu masih menundukkan kepalanya.
"Apa kau hanya menggunakan handuk saja? Keluarlah, lagipula aku tak akan tertarik kepadamu." Yoongi langsung to the point. Ia ingat, dulu kejadian seperti ini juga pernah terjadi.
"Bukan itu maksudku!!" Gerutu aeca.
"Lalu apa? Kau menyembunyikan bom di kamar mandi?" Canda yoongi.
"Ahhh" , aeca menengadahkan kepalanya untuk menatap yoongi.
"Lalu apa?.." tanya yoongi lagi
"Eumm.."
"Aish, kau terlalu lama." Kesal yoongi, ia lalu langsung mendorong pintu kamar mandi agar terbuka lebih lebar lagi.
Pria itu lalu masuk ke dalam untuk memeriksa sebenarnya apa yang aeca sembunyikan.
Mengetahui yoongi yang sudah berada di dalam, aeca langsung mengerutkan alisnya canggung. Ia berdiri di belakang pintu dan dihadapannya ada yoongi.
DEG!
Yoongi menatap ke seluruh tubuh aeca dengan tatapan datar nya.
Rupanya aeca tidaklah hanya memakai handuk seperti beberapa hari yang lalu. Sekarang ia memakai pakaian yang sedikit aneh.
Bisa dibilang aeca memakai piyama super sexy. Bagian atasnya terbuka dan bagian bawahnya pendek sampai paha aeca pun nampak jelas.
"Kenapa kau memakai pakaian aneh?" Tanya yoongi masih menatap aeca dengan tatapan polosnya.
Aeca nampak masih canggung.
"Aku sudah bilang, tapi kau malah menghampiriku. Aku bertujuan untuk mengganti pakaianku." Jawab aeca sambil terus memainkan jari-jemarinya.
"Lalu kenapa kau membeli pakaian seperti ini?" Tanya yoongi lagi.
"Tidak!!.. eomma yang memberinya kepadaku. Dia berkata kalau aku memakai piyama ini kau akan menyukainya." Jawab aeca lalu memanyunkan bibirnya.
DEG!
Kedua mata yoongi melebar. Orang yang berpengalaman ternyata tau selera pria itu seperti apa.
Tapi karena yoongi masih ingin terlihat tak peduli dan cool. Ia pun menyembunyikan perasaan yang sebenarnya.
"Dengar, k kau akan kedinginan kalau memakai pakaian seperti itu." Seru yoongi dengan ekspresi polosnya.
"Aku tau.. makanya aku mau ganti." Balas aeca.
"Hajima, sssttt.. maksudku.. ini sudah sangat larut. Kau bisa mengganti pakaianmu besok saja. Tapi malam ini kau harus memakai selimut."
Yoongi membuat alasan tak masuk akal. Ia benci mengungkapkan perasaannya tapi nafsunya menelan jati dirinya sendiri.
"Eu? Tapi berganti baju tak membutuhkan waktu lama." Seru aeca
"Sudahlah, kau tidur saja." Jawab yoongi.
"T tap-"
Yoongi segera menarik pergelangan tangan aeca, lalu membawanya keluar dari kamar mandi.
Mereka berjalan kearah kasur, lalu yoongi pun langsung melepaskan genggamnnya untuk menyuruh aeca segera tidur.
"Tidurlah." Seru yoongi.
Aeca yang tak bisa melakukan apa-apa pun langsung menuruti perintah yoongi. Ia berjalan menuju kasur sambil menarik piyamanya agar menutupi sedikit bagian kakinya yang terbuka. lalu ia pun membaringkan tubuhnya di atas kasur.
Aeca tak mencuci rambutnya karena ia baru saja mencucinya tadi pagi. Tatapannya masih lekat menatap kearah yoongi.
Aeca lalu menarik selimutnya sesuai dengan perintah yoongi.
'bukankah yoongi bersikap aneh?' batin aeca.
Yoongi yang sudah melihat aeca berbaring di kasur pun mulai berjalan kearah lemari untuk membawa piyamanya.
Pria itupun berjalan ke kamar mandi, mungkin untuk mengganti pakaiannya.
Setelah yoongi masuk ke dalam kamar mandi, aeca pun mulai menatap langit-langit. Seketika ia ingat dengan taehyung.
"Benar, apakah taehyung tidur dengan nyenyak?" Gumam aeca bertanya-tanya.
"Aku ingin sekali melihatnya, tapi tak mungkin aku menghampirinya dengan pakaian seperti ini." Sambung aeca.
Cklek
Tak lam, yoongi keluar dengan piyama navy nya. Ia segera berjalan kearah kasur, lalu membaringkan tubuhnya di sisi aeca.
Jujur yoongi terlihat sangat tampan ketika menggunakan piyama.
"Yoongi ah gomawo." Ucap aeca tiba-tiba.
Yoongi menatap kearah aeca, ia belum sepenuhnya berbaring melainkan menyandarkan punggungnya ke ranjang kasur.
"Terimakasih untuk apa?" Tanya yoongi lalu mengalihkan pandangannya kearah sisi sebaliknya. Ia mulai mengambil buku dari laci kecil yang ada di sisinya.
"Terimakasih untuk segalanya." Jawab aeca lalu tersenyum kearah yoongi yang mulai membaca buku itu.
Yoongi tak menjawab, ia memfokuskan pandangannya kepada bacaan yang ada dalam buku itu.
"Mafia vs Cinderella. Judul buku macam apa itu?" Tanya aeca, ia membaca judul buku yang dibaca yoongi.
Yoongi menghentikan membacanya.
"Meskipun judulnya terdengar naif, ceritanya tak main-main." Jawab yoongi.
"Kenapa kau membaca buku seperti itu?" Tanya aeca lalu mendekatkan tubuhnya kearah yoongi. Ia menyampingkan tubuhnya dengan satu tangan yang keluar yang ia gunakan untuk menopang kepalanya.
"Entahlah, aku menemukan buku ini ketika aku mengunjungi perpustakaan." Jawab yoongi lalu melanjutkan membacanya.
"Apakah ceritanya sebagus itu? Bagaimana alurnya?" Tanya aeca.
"Huh." Yoongi kesal dengan pertanyaan yang terus dikeluarkan oleh mulut aeca.
Pria itu memasang wajah datarnya lalu menyimpan bukunya di paha.
"Bisakah kau tidur saja?" Tanya yoongi sambil menatap tajam kearah aeca.
Aeca yang mulai ketakutan pun langsung menenggelamkan wajahnya di balik selimut. Ia pun segera menyeret tubuhnya untuk menjauh dari yoongi.
Namun, sebuah tangan menghentikan pergerakan aeca.
"Tidurlah di dekatku. Aku akan memelukmu." Seru yoongi dengan nada dinginnya.
DEG!
Aeca menyembunyikan senyumnya dari balik selimut. Ia pun segera membalikkan tubuhnya untuk menghadap yoongi, lalu ia segera menyeret tubuhnya lagi untuk ia dekatkan dengan tubuh yoongi.
Yoongi terkekeh melihat tingkah laku aeca.
Aeca segera mengeluarkan kepalanya dari balik selimut.
"Apa aku boleh memeluk perutmu?" Tanya aeca dengan tatapan polosnya.
Yoongi hanya mengangguk sambil tersenyum.
Melihat hal itupun aeca langsung melingkarkan tangannya di perut yoongi.
"Tunggu, apakah itu membuatmu nyaman?" Tanya yoongi, ia sadar kalau aeca hanya memeluk perutnya karena yoongi masih setengah duduk.
Aeca hanya manatap polos kearah yoongi.
Dengan segera yoongi pun langsung membaringkan tubuhnya. Ia mengulurkan tangannya untuk dijadikan bantal bagi kepala aeca. Lalu ia pun memeluk aeca dengan satu tangan. Karena tangan yang lain masih ia gunakan untuk memegang buku.
'sangat nyaman..' batin aeca sambil mempererat pelukannya di perut yoongi.
"Tidurlah.." seru yoongi dengan suara lembutnya.
Aeca mengangguk lalu menutup kedua matanya. Sementara yoongi, pria itu masih memfokuskan pandangannya kearah buku.
'aku baru tahu, bagaimana nyamannya memeluk seorang wanita.' batin yoongi lalu tersenyum, ia mengalihkan sebentar pandangannya kearah aeca.
.
.
01.00 KST
"Huwaiii.." yoongi menguap nikmat, sudah 1 jam ia membaca buku super tebal itu. Dan baru sekarang ia merasakan kantuknya.
Dengan segera yoongi pun langsung menutup bukunya lalu ia simpan di meja kecil terdekat. Seketika pandangannya teralihkan kearah aeca yang sudah tertidur lelap dalam pelukannya.
'heu, dasar wanita aneh. Kenapa aku bisa sangat mencintainya?' batin yoongi sambil tersenyum melihat aeca yang tertidur.
Krekkkk
Perhatian yoongi teralihkan ketika ia mendengar suara pintu yang terbuka. Ia pun segera menatap kearah pintu kamarnya.
Dugaannya benar.
"Apa yang kau lakukan di sana?" Tanya yoongi kearah pintu. Ia segera menutup telinga aeca untuk menyamarkan suaranya.
"Min Suga, kau tak akan melupakan misi kita kan?"
Terdengar suara seseorang dari arah pintu. Sepertinya itu adalah taehyung karena suaranyaterdengar berat.
Yoongi tak menjawab.
"Heu.. sepertinya akan lebih baik kalau kau menyerahkan tugasmu kepadaku saja." Seru taehyung dengan suara jahatnya.
"Aku akan mengurus tugasku, pulanglah ke rumahmu." Jawab yoongi.
"Aku tahu kau kesulitan, aku menawarkanmu yang terbaik lho suga.." Seru taehyung lirih.
"Keputusanku sudah bulat. Pergilah! Dan tolong matikan lampu kamar dan tutup lagi pintunya." Suruh yoongi.
Taehyung smirk, ia pun menuruti permintaaan yoongi, ia segera mematikan lampu kamar dan menutup pintunya lagi.
...
'apa menurutmu aku tak tahu kalau kau sudah gagal dalam misimu? Min Suga.. dia terlalu naif dan sok jagoan.'
Taehyung berjalan menaiki tangga sambil membatin. Ia seringkali menunjukkan smirknya guna mempertajam kepribadian aslinya.
"Min Suga, aku akan menyelesaikan misi ini sendiri." Gumam taehyung.
***



Part.12 [Yoongi berubah?!]


Seoul
09.00 KST
.
.
Perlahan kedua mata aeca mulai terbuka. Di jam segini aeca baru bangun dari tidurnya. Mungkin karena ia tidur terlambat malam ini.
Aeca mengedipkan kedua matanya guna mendapat penglihatan yang baik. Namun seketika ia menyadari sesuatu.
"Yoongi?" Gumam aeca.
Seingatnya tadi malam ia tidur dalam pelukan yoongi. Tapi kenapa yoongi menghilang?
Aeca mencoba untuk berpikir positif. Sepertinya yoongi ada di ruangan lainnya, atau sedang mandi.
Aeca segera mendudukkan tubuhnya lalu menggosok kedua matanya. Ia kemudian menyingkirkan selimut yang menyelimuti tubuhnya dan mulai turun dari atas kasur.
Pagi ini cuacanya tak seperti biasa, langit nampak mendung sekali.
Aeca pun berjalan kearah kamar mandi. Ia mengetuk terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada siapa-siapa di dalam.
Tok tok tok
Tidak ada jawaban, aeca pun segera membuka pintunya dan benar saja tidak ada siapa-siapa di dalam.
Entah kenapa pikiran aeca mulai muncul hal-hal negatif tentang keberadaan yoongi.
'ani ani, kau hanya harus mandi baru mencari yoongi.' batin aeca meyakinkan dirinya.
.
.
20 menit aeca habiskan untuk mandi, ia keluar dengan pakaian santainya serta handuk yang ia lilitkan di kepalanya. Pasalnya aeca kini mencuci rambutnya.
Rasa khawatirnya kepada yoongi tak berhenti menghantui dirinya. Tanpa berpikir panjang, aeca pun langsung membuka lilitan handuk yang ada di kepalanya lalu berlari keluar kamar.
"Yoongi ah.." panggil aeca sambil sedikit berteriak, pupil matanya aktif menelusuri kesemua arah.
"Yoongi ahh.." panggil aeca lagi dan lagi.
Namun tetap, tak ada jawaban. Rasa khawatirnya kini semakin bergejolak.
Seketika ia mengingat kalau lantai atas belum ia periksa. Aeca pun segera berlari menaiki tangga sambil terus memanggil nama yoongi.
Setelah sampai di lantai atas, ia pun segera berjalan kearah balkon yang tak jarang yoongi kunjungi. Betapa terkejutnya aeca ketika melihat balkon yang kosong. Yoongi juga tidak ada di sana.
Aeca mengerutkan alianya, seketika ia ingat akan taehyung. Gadis itupun langsung berlari kearah kanan untuk menemui taehyung di kamar tamu.
Siapa tau yoongi ada di sana.
Tok tok tok
"Taehyung.. apa kau ada di dalam?" Panggil aeca.
Tak ada jawaban.
Aeca yang sudah tak bisa menunggu lagi pun mulai membuka paksa pintu kamarnya.
DEG!
Aeca menghentikan langkahnya ketika melihat kamarnya yang kosong. Ia tak habis pikir dengan ini semua.
Tanpa ragu aeca pun langsung berlari ke dalam kamar itu. Nafasnya kini sudah tersengal-sengal, kedua matanya memerah karena khawatir dan juga takut. Tubuh aeca kini dibanjiri dengan keringat dingin.
Seketika pandangan aeca teralihkan kearah sebuah kertas yang tergeletak di atas meja kecil. Ia pun segera mengambil kertas itu.
Tertulis:
"You lose"
Aeca mengerutkan alisnya kebingungan. Apa maksud dari kata itu?
Krekk
Aeca aontak terkejut dengan suara yang sangat familiar itu. Ia segera membalikkan kepalanya untuk melihat kearah pintu.
Aeca terbelalak ketika melihat sosok taehyung yang berdiri di sana. Ia oun segera membalikkan tubuhnya untuk menghadap taehyung.
"T taehyung aku kira k kau tidak di sini. A aku hanya ingin bertanya, apakah kau tau di mana yoongi?" Tanya aeca sambil terus gelagapan. Ia masih memegangi secarik kertas bertuliskan aneh itu.
Taehyung tersenyum.
"Yoongi ada di halaman belakang. Aku baru saja mengobrol dengannya." Jawab taehyung sambil menghampiri aeca.
Aeca yang mendengar itupun merasa lega. Ia tersenyum sambil sedikit tertawa.
"Bagaimana bisa aku berpikir aneh tentangnya." Gumam aeca sambil tertawa kecil.
"Sepertinya kau sangat menyayangi yoongi?" Tanya taehyung
Aeca menatap taehyung lalu tersenyum.
"Aku akan pergi menghampiri yoongi, terimakasih sudah memberitahuku." Jawab aeca mengalihkan pembicaraan.
Taehyung mengangguk sambil tersenyum. Tak lama aeca pun berjalan melewati taehyung dan berhasil keluar dari kamar tamu itu.
.
.
Aeca kini sampai di ambang pintu halaman belakang. Benar saja, ia melihat yoongi yang sedang terduduk di bangku panjang itu.
"Yoongi?" Panggil aeca sambil masih berdiri di ambang pintu.
Yoongi pun mulai membalikkan kepalanya untuk melihat kearah suara yang memanggilnya. Mengetahui itu adalah aeca, yoongi pun segera bangkit dari duduknya lalu menghadap kepada aeca.
Aeca tersenyum melihat yoongi yang baik-baik saja. Ia kemudian langsung berlari dan langsung memeluk yoongi dengan sangat erat.
Air matanya berhasil menitik ke pipi aeca.
"Yoongi ah bogosipeoyo.." lirih aeca sambil terus memeluk erat tubuh yoongi.
Namun..
Bukannya membalas pelukan aeca, yoongi hanya mematung dengan wajah biasanya saja. Tak lama setelah itu yoongi pun langsung mencoba untuk melepaskan pelukan aeca.
DEG!
Aeca terkejut ketika melihat yoongi yang bersikap dingin lagi kepadanya. Ia menengadahkan kepalanya untuk menatap yoongi. Tatapannya murni menunjukkan kalau aeca benar-benar heran dengan sikap yoongi.
"Yoongi? Hiks hiks" panggil aeca siiringi dengan isak tangisnya.
Yoongi tak menjawab, ia bahkan tak menatap kearah aeca. Pria singin itu kembali ke habitatnya. Ia berjalan tanpa menghiraukan aeca sedikitpun.
DEG!
Tatapan aeca kosong, ia tak menyangka kalau kejadian seperti ini akan terjadi setelah dua hari berlalu dengan kebahagiaan.
Bagaimana bisa yoongi berubah dengan sekejap?
'A ada apa ini..' batin aeca bertanya-tanya. Tak terasa air matanya mulai menitik lagi.
Cuaca hari ini sama persis dengan suasana hati aeca sekarang.
'apa aku salah?' batin aeca lagi.
.
.
Aeca tak menyerah, ia berjalan kembali ke dalam rumah untuk berbicara dengan yoongi. Kedua matanya yang memerah aktif melirik ke sana kemari.
Pikiran aeca tertuju pada balkon yang sering yoongi tempati. Gadis itu segera berjalan untuk menaiki tangga. Namun..
Dddrrtttt ddrrrttt (ringtone hp)
Perhatian aeca teralihkan kepada suara ringtone hp miliknya. Ia segera memasuki kamarnya yang tepat ada di sisinya.
Sesampainya aeca di kamar, aeca pun mulai mengambil ponselnya yang tergeletak di atas kasur.
"Eomma?" Gumam aeca.
Tanpa berlama-lama ia pun langsung menggeser tombol hijau untuk mengangkat teleponnya.
(Dalam panggilan)
Aeca: "Yeoboseyo?"
Ny. Kim: "Aeca, bagaimana kabarmu?"
Aeca: "aku baik eomma, eomma dan appa bagaimana?"
Ny. Kim: "kami juga baik, tapi akhir-akhir ini appa mu sangat sibuk bekerja."
Aeca: "Ouh ya.. benar, ada perlu apa eomma meneleponku?"
Ny. Kim: "Begini, eomma ingin memberitahumu kalau selama 2 minggu kedepan eomma akan tinggal di rumah sahabat eomma."
Aeca: "kenapa?"
Ny. Kim: "Appa mu sibuk bekerja di kantornya, ia berkata kalau ia tak akan pulang 2 minggu kedepan. Daripada eomma sendirian ya eomma memilih untuk tinggal di rumah teman saja."
Aeca: "Aishh eomma.. kau kan bisa tinggal di rumahku.. jangan merepotkan teman mu itu!!"
Ny. Kim: "aku tak bisa melakukannya, kalian baru saja menikah. Eomma ingin kalian saling mencintai tanpa ada gangguan sedikitpun. Tenang saja.. lagi pula teman eomma menerima eomma di rumahnya."
Aeca: "tapi eomma.."
Ny. Kim: "jangan khawatir, setelah appa mu pulang eomma juga akan pulang ke rumah. Ouh ya, apa kau sedang bersama menantuku? Aku ingin mendengar suaranya."
Aeca: "y yoongi oppa sedang mandi, lain kali saja ya eomma."
Ny. Kim: "ahhh sayang sekali.. baiklah eomma tutup dulu teleponnya. Jaga dirimu baik-baik, salam kepada menantuku."
Tudd
(Panggilan berakhir)
Tangan aeca lemas seketika, ia langsung melempar ponselnya ke ayas kasur.
Seketika hatinya hancur ketika mengetahui kedua orang tuanya terlalu sibuk dengan dunia mereka sendiri.
Seketika aeca teringat kepada sesosok appa yang selalu ada untuknya. Tapi, penjahat semakin membarak di dunia ini. Tentu itu membuat Appa aeca yang sebagai Ketua Polisi harus bertindak cepat.
Perut aeca yang tadinya lapar menjadi tidak lapar sekarang.
DEG!
Aeca segera menitikkan air mata yang sudah membendung di pelupuk matanya. Ia pun segera berlari keluar kamar lalu melanjutkan tujuannya untuk berbicara dengan yoongi.
Sesampainya aeca di ambang pintu balkon, ia pun segera menghentikan langkahnya setelah melihat yoongi yang sedang merokok.
"Yoongi?" Panggil aeca.
Yoongi tak menghiraukan keberadaan aeca, ia hanya tertawa sambil membuang rokoknya ke bawah.
"Hahahahahahahaha" yoongi tertawa dengan khas nya.
Aeca saja bahkan sampai terkejut. Entah kenapa rasanya takut mendengar yoongi yang tertawa lantang seperti itu.
Tak lama yoongi pun langsung membalikkan badannya untuk menghadap kearah aeca.
"Yoongi?.." panggil aeca dengan suara lirihnya.
Yoongi menghentikan tawanya lalu berjalan menghampiri aeca. Tatapannya menajam sekarang.
Kini yoongi berada di hadapan aeca, aeca hanya menatap sendu kearah yoongi.
"Larilah sekuat yang kau bisa malam ini." Bisik yoongi di telinga aeca. Tak lama ia pun segera berjalan melewati aeca.
DEG!
***



Part.13 [Awal Mula Konflik Terjadi]


(Flashback)
Seoul
02.00 KST
.
.
1 jam telah yoongi habiskan dengan melamun. Ia tak bisa tidur malam ini. Melihat aeca yang tertidur dalam pelukannya justru membuat hatinya lebih hancur lagi.
Satu jam sebelumnya taehyung menghampiri yoongi dengan diam-diam. Karena kejadian itulah yoongi tak bisa menutup matanya sekarang. Ia terlalu khawatir Tentang aeca.
'aku tak bisa membiarkan ini terjadi.' batin yoongi, ia kemudian memandang kearah aeca.
Seketika kedua matanya mulai berkaca-kaca.
Apakah yoongi akan menangis?!!
"Aeca... Mian, aku harus melibatkanmu dalam Konspirasi seperti ini." Ucap yoongi sambil memegangi tangan aeca yang memeluk perutnya.
"Jangan khawatir, aku akan segera kembali." Sambung yoongi sambil tersenyum melihat wajah aeca.
Chup!
Clak!
Satu kecupan yoongi daratkan di kening aeca. Bersamaan dengan menitiknya air mata. Baru pertama kalinya dalam hidup yoongi, yoongi mengecup kening seorang wanita.
Yoongi pun langsung melepas pelukan mereka dengan hati-hati dengan harapan aeca tak akan terusik nantinya.
Dengan susah payah yoongi mencoba, akhirnya ia pun berhasil melepaskan pelukan mereka.
Kini ia berdiri sambil terus memandang aeca yang masih terlelap dalam tidurnya.
Dalam sekejap, yoongi mulai mengalihkan pandangannya kearah pintu dengan tatapan yang super tajam.
.
.
Cklek
Yoongi membuka pintu kamar tamu tanpa mengetuk terlebih dahulu.
"Hhh, aku tau kau akan datang. Bagaimana? A atau B?"
Terlihat dalam kamar itu taehyung tengah meminum soju milik yoongi sambil terduduk di meja.
Yoongi menatap tajam kearah taehyung.
"Dengar! Aku tak akan membiarkanmu merebut aeca dariku. Dia tidak tahu apa-apa!!" Seru yoongi sambil sedikit meninggikan suaranya.
Taehyung membuang nafasnya kesal, ia menyimpan gelas sojunya ke meja dengan penuh perasaan.
"Kau benar.. tujuanku bukanlah dia, teman SMA.. dia bodoh, naif, dan juga menyebalkan. Tapi, meskipun begitu.. hanya dialah yang bisa memperlancar prosesnya." Jawab taehyung sambil menatap kearah yoongi santai.
"Ck! Aku membenci organisasi ini." Gumam yoongi sambil mengalihkan pandangannya ke bawah.
Tap!
Taehyung melompat dari meja, kemudian ia pun langsung berjalan kearah yoongi dengan gaya berjalannya yang seperti model.
"Jangan khawatir yoongi.. organisasi kita akan membaik setelah balas dendam ini terbalaskan." Seru taehyung sambil mengelilingi yoongi.
"Kalau Minho masih ada di sini, dia pasti akan menyuruhmu untuk berhenti." Kata yoongi
Taehyung yang mendengar itupun langsung menatap yoongi dengan tatapan tak habis pikirnya.
"BWAHAHAHAHA, siapa kau yang berani menyebut nama itu di depanku?!!"
"MAFIA, organisasi yang kubentuk hanyalah bentuk balas dendam dari kematian Minho. Seharusnya dia berterimakasih kepadaku. Ck! Si bosoh itu!" Tutur taehyung sambil berdiri di belakang yoongi membelakangi yoongi.
"Kau hanya perlu membalas dendam mu kepada orangnya langsung. Kenapa harus melibatkan orang lain?!" Tanya yoongi
Taehyung yang mendengar pertanyaan yoongi pun langsung menatap yoongi dengan tatapan tajamnya lagi.
"Kau tau seberapa sakit nya hatiku ketika aku melihat orang itu menusuk perut Minho 3 kali?.. KAU TAU SEBERAPA BESAR RASA MARAH KU SAAT ITU? Hah! Aku saja bahkan tak mengingatnya."
"Aku adalah seorang iblis berwujud manusia. Tugasku di dunia ini hanyalah untuk membalaskan dendam sahabat terbaikku. Hanya dengan aeca lah aku bisa menikmati balas dendam ini."
"Aku tau, kenapa kau berbicara seperti ini suga.. hatimu sudah mulai luluh oleh cinta. Kau mencintai aeca di balik selimut. Kau tak bisa mengungkapkan rasa cintamu kalau pada akhirnya kau tahu kau akan menghancurkan hatinya."
"Kau sama seperti diriku dulu, persahabatan Minho dan diriku, kisah cintamu dan aeca. Keduanya terhubung dengan rasa kasih sayang dan cinta. Tapi percayalah cinta itu akan membunuhmu!!"
"DIAM!" Teriak yoongi.
"Aku membenci ketika kedua orang tuaku meninggalkanku begitu saja ketika usiaku 10 tahun. Itu membuatku terjerumus dan berakhir seperti ini. AGHH!! Kau tak akan pernah mengerti!! Hatimu sudah diselimuti dengan kemarahan!!"
"Meskipun mencintai aeca adalah sebuah kesalahan. Setidaknya aku bisa merasakan kebahagian sebelum kesalahan itu berubah menjadi kematian."
"Aku tak akan pernah menyerahkan aeca kepadamu!!"
Taehyung hanya menatap yoongi dengan tatapan tajamnya. Ia tak menyangka kalau yoongi akan memberontak.
Tak lama yoongi pun mulai berlari untuk keluar dari kamar taehyung.
"Kau melupakan janjimu Min Yoongi!" Seru taehyung dengan nafa suara nya yang santai.
DEG!
Seketika yoongi menghentikan langkahnya, mendengar perkataan taehyung membuat ia teringat dengan kejadian 5 tahun lalu.
-flashback-
06-06-2016
Hari ini adalah hari yang sangat spesial bagi seluruh remaja panti asuhan. Mereka saling berkumpul di rumah mereka untuk merayakan sesuatu.
"Mari bersulang untuk kemenangan Minho!!" Sorak taehyung sambil mengangkat gelas soju nya keatas.
Semua anak-anak panti pun langsung ikut bersorak lalu meminum soju mereka.
"Minho.. tolong berikan pidato kepada kami!" Bisik taehyung kepada orang yang berdiri di sebelahnya. Itu adalah minho.
Minho pun tersenyum malu, ia kemudian melangkahkan kakinya untuk lebih maju ke depan.
"Baiklah.. untuk ke 15 temanku, aku menyerahkan penghargaan ini kepada kalian semua. Hadiah yang kudapat dalam balapan motor sangat cukup bagi keperluan sehari-hari kita. Ketahuilah, aku sangat menyayangi kalian semua. Ya!! Kita saling menyayangi. Iyakan?!!"
"WOOOO"
Semua orang bersorak setelah minho menyelesaikan pidatonya. Pria tampan itu tersenyum sambil terus memandangi ke 15 temannya termasuk taehyung yang berdiri di sisinya. Ia terlihat bangga kepada minho.
Minho adalah seorang pria yang paling cerdas diantara 15 pria lainnya yang juga tinggal di panti asuhan. Meskipun kondisi rumah panti terlihat kumuh, tapi hanya itulah satu-satunya tempat perlindungan mereka.
Semuanya berjalan lancar ketika minho memimpin mereka semua. Namun.. tidak ada yang tahu kalau beberapa bulan ke depan akan ada kejadian yang sangat tragis.
...
23-10-2016
Seoul
22.00 KST
.
.
"Semuanya.. mari berjanji untuk terus saling terikat. Kita semua adalah sekumpulan pria yang baik dan juga tampan. Meskipun kita tak punya orang yang lebih berpengalaman, setidaknya kita bisa mengetahui dan memahami arti dari cinta dan kasih sayang. Setelah kalian pergi untuk berkelana ke seluruh desa, tolong jangan lupakan teman-teman kalian." Seru minho
Rupanya, hari itu adalah hari perpisahan. Dilihat dari usia dan juga kedewasaan, minho memutuskan untuk membubarkan saja panti tanpa pengasuh ini.
Sudah 2 kali pihak polisi mengingatkan kepada minho untuk membubarkan panti asuhannya. Entah printah itu masuk akal atau tidak, pihak polisi mencap kalau panti asuhan itu adalah tempat ilegal. Minho takut kalau ia tak menuruti apa kata pihak polisi ke 15 temannya akan menjadi korban.
Jadi hari ini minho memutuskan untuk membubarkan panti asuhan yang ia pimpin dan menyuruh ke 15 temannya untuk saling bersama dan mencari pekerjaan sendiri.
Ketakutan yang minho takuti akhirnya terjadi, tiba-tiba saja terdengar sirine polisi yang mengaung di sekitar rumah mereka.
Tanpa pikir panjang, para polisi itupun langsung mendobrak pintu. Ia membawa pistol di tangannya.
Keributan terjadi pada malam itu, beberapa polisi berhasil membawa sebagian dari ke 15 anggota panti asuhan dan dimasukkannya mereka ke sebuah mobil khusus tahanan.
Minhodan taehyung yang panik pun membuat sebuah rencana untuk bersembunyi.
Taehyung dan minho bersembunyi di ruangan rahasia, sebelumnya mereka berdua memanggil mereka yang belum tertangkap untuk berkumpul dengan mereka berdua.
"Kita harus bersembunyi." Seru taehyung ke 5 anggota panti yang berhasil ia kumpulkan bersama minho.
Namun saat itu minho belum masuk ke dalam ruangan kecil itu. Saat ia mau masuk dengan diam-diam, tiba-tiba saja ketua polisi mengagetkan dia dari belakang.
Sontak minho pun langsung menutup pintu masuk ke ruangan rahasia itu agar mereka yang di dalam selamat.
"Minho..apa kabar?" Tanya ketua polisi itu sambil menatap kearah minho yang sudah ketakutan.
"Aku sudah memperingatkanmu minho.. tapi lihatlah dirimu sekarang. Menyedihkan." Tutur ya sambil menatik dagu minho.
"Ck!" Minho memberontak
"Baiklah.. hukum tetaplah hukum, Aku akan membawamu ke kantor."
"Jangan sentuh aku!! Kenapa panti asuhan harus dicap ilegal padahal kita tak melakukan apapun yang merugikan rakyat." Bantah minho.
Krekk
Taehyung membuka pintu rahasia sedikit. Ia mengintip minho, ia takut minho terluka.
"Ouh itu artinya kau menolak ajakanku?" Tanya ketua polisi itu.
Minho yang sudah kesal dan marah pun langsung mencoba untuk memukul ketua polisi itu. Namun pukulannya meleset, perutnya malah kena bantingan kuat dari tongkat yang ketua polisi itu genggam.
Minho terkapar di lantai sambil meringis kesakitan. Taehyung yang melihat itupun tak terima dan langsung keluar dari persembunyian tanpa sepengetahuan ketua polisi itu.
Suasana masih terbilang rusuh sekarang.
"DASAR BAJINGAN!!" Teriak taehyung sambil mencoba untuk memukul perut sang ketua polisi. Namun pukulannya juga meleset.
Ketua polisi itu lagi-lagi berhasil melukai taehyung. Tapi taehyung yang sudah terjatuh ke lantai pun tidak menyerah. Ia menahan pergerakan ketua polisi itu dengan memegangi pergelangan kakinya.
Singkat cerita, taehyung, minho, serta ketua polisi itu sudah sangat lemas karena perkelahian.
Kini ketua polisi itu merasa marah sekali, tanpa pikir panjang ia pun langsung mengeluarkan senjata tajam yaitu pisau untuk bertarung dengan taehyung dan juga minho.
"KYAAAAAA"
Ketua polisi itu berlari ke arah yaehyung yang terjatuh di lantai sambil melayangkan pisaunya.
Minho yang melihat itupun tak membiarkan taehyung berakhir begitu saja. Ia berlari kearah taehyung dan..
Cleb!
Cleb!
Cleb!
Taehyung membulatkan matanya ketika ia melihat kalau minho baru saja menyelamatkan hidupnya. Darah minho yang muncrat ke wajahnya tidak akan pernah terlupakan.
Anggota lain yang berlindung yang sedari tadi mengintip pun mulai menarik pakaian taehyung untuk ikut bersembunyi lagi dengan mereka.
Pasalnya keberadaan taehyung dekat dengan pintu ruangan rahasia itu.
Kejadian yang sangat mengenaskan. Yang lebih parahnya lagi, ketua polisi itu malah meninggalkan mayat minho di sana.
Polisi mana yang bersikap seperti seorang psikopat?
.
.
Dari sanalah, awal mula terbentuknya organisasi Mafia. Salah satu anggota panti asuhan yang selamat adalah yoongi. Ia yang masih 19 tahun harus merasakan pahitnya kehidupan. Ia bertingkah seperti seorang mafia sesungguhnya.
"Setelah organisasi balas dendam ini terbentuk, kita akan saling berjanji untuk saling bersama, berlatih bersama, dan melakukan misi dengan sangat profesional. Ingat! Cinta hanyalah kebohongan! Tidak ada yang bisa kita harapkan dari cinta." Taehyung
-flashback off-
"Apa kau akan melnggar perjanjian itu?" Tanya taehyung lagi
Yoongi hanya mematung, ia tak bisa menjawab. Tak lama yoongi pun langsung berjalan meninggalkan Taehyung.
Pikirannya berkecambuk sekarang, memilih aeca atau organisasi?
***



Part.14 [Mulai Beraksi]


Seoul
10.00 KST
.
.
Sedari tadi aeca terus melamun di balkon yang sebelumnya pernah ada yoongi juga di sana. Ia seakan tak bisa mencerna keadaan, bingung mengapa yoongi berbuah adalah satu hal yang ia pikirkan dan sudah mulai berkecambuk di otaknya.
Aeca terduduk di kursi empuk yang ada di sana, ia terus memandang kearah langit yang mulai menghitam.
Seketika aeca mengingat tentang secarik kertas yang tergeletak di kasur tadi. Ia mulai melihat kertas yang terus ada di genggamnnya itu.
Perlahan aeca pun mulai merapikan lagi secarik kertas yang sudah kusut karena ia genggam di dalam tangannya.
"You lose"
"Apa maksudnya?" Gumam aeca sambil terus menganalisis tulisan itu.
"Heum, sepertinya kau menemukan kertas milikku." Taehyung datang lalu ia berdiri di ambang pintu balkon sambil menyenderkan kepalanya.
Aeca mengalihkan perhatiannya kearah taehyung. Ia kemudian memperbaiki posisi duduknya.
"T taehyung." Gumam aeca
"Ini kertas milikmu kan? Maaf." Sambung aeca sambil menyodorkan kertas itu kearah taehyung.
Taehyung mengambil secarik kertas itu, lalu ia tatap.
"Bagaimana? Kau sudah mengobrol dengan yoongi?" Tanya taehyung sambil mengantongi kertas itu ke hoodienya. Ia lalu melihat kearah aeca yang masih duduk melamun.
"Aku tak mengerti, yoongi punya banyak sekali kepribadian. Aku senang merasakan hatinya yang sudah luluh kemarin, tapi sepertinya sekarang sudah berubah lagi." Jawab aeca sambil terus menatap langit.
"Heumm.. yoongi memang seperti itu, jangan khawatir nanti juga dia akan kembali seperti biasanya." Seru taehyung.
"Eum! Gomawo." Ucap aeca lalu tersenyum singkat kearah taehyung.
"Ouh ya, ngomong-ngomong.. bagaimana kabar Eomma mu?" Tanya taehyung mulai basa-basi.
"Ahh.. kabar eomma baik, kita baru saja mengobrol lewat telepon tadi." Jawab aeca
"Appamu? Aku benar-benar belum pernah bertemu langsung dan menyapa appa mu." Sambung taehyung.
Aeca terkekeh
"Appa memang seperti itu, dia akan sibuk dengan pekerjaannya menjadi seorang polisi dan akan melupakan keluarganya." Jawab aeca
Taehyung mengukir smirknya mendengar jawaban aeca.
"Eumm padahal aku ingin sekali bertemu dengannya." Gumam taehyung.
"Eomma berkata, appa akan pulang 2 minggu yang akan datang. Kalau kau mau, kau bisa mengunjungi rumah kami bersama denganku, dan juga.. yoongi."
"Benarkah?" Tanya taehyung untuk memastikan.
Aeca tersenyum sambil mengangguk.
'2 minggu.. waktu yang cukup.' batin taehyung, tatapannya menajam seketika.
Tap
Tap
Tap
Hap!
Ada sebuah tangan yang menggenggam pergelangan tangan taehyung laku menarik tubuh taehyung untuk ikut bersamanya.
"Ikut denganku!"
Aeca yang menyadari kalau suara itu sangatlah familiar refleks langsung menatap kearah taehyung.
"Yoongi?" Gumam aeca sesaat setelah taehyung meninggalkannya sendiri.
...
Kini yoongi terus berjalan sambil menarik tangan taehyung. Saat merasa keberadaannya sudah jauh dari arah aeca, akhirnya yoongi oun langsung melepas genggamannya.
"Aku sudah memperingatimu untuk menjauh dari aeca!!" Bisik yoongi dengan nada suaranya yang tertekan.
Taehyung hanya mengangkat satu alisnya tak peduli.
"Hadeuh, kau terlalu naif dari yang kukira. Dengar, setelah balas dendamnya terlaksana aku juga akan melepaskannya. Tapi untuk sekarang aku sangat membutuhkannya." Jawab taehyung
"Awas saja kalau kulit aeca sampai tergores sedikitpun aku tak akan membiarkanmu hidup dengan tenang." Kutip yoongi lalu berjalan meninggalkan taehyung dengan rasa kesalnya.
"Terserah." Jawab taehyung sambil menatap yoongi yang semakin menjauh dengan tatapan angkuhnya.
***
14.00 KST
.
.
Tak terasa jam telah berlalu dengan sangat cepat, aeca berjalan sempoyongan menuju dapur. Sepertinya tadi aeca ketiduran di balkon. Saat ia terbangun dari tidurnya ia sadar kalau perutnya belum makan apa-apa.
Aeca pun mulai membuka kulkas, namun sepertinya ia tak menemukan makanan yang siap saji. Aeca malas memasak sekarang.
'tapi.. bukankah yoongi belum makan?' batin aeca
Aeca pun memutuskan untuk memasak saja, selain yoongi.. taehyung kan juga masih ada di rumahnya.
Skip memasak>>>
Akhirnya aeca pun selesai memasak, ia meletakkan masakannya di atas meja makan. Tak hanya memasak, aeca jugalah yang menyiapkan alat-alat makan.
Tak lama, dari kejauhan datanglah taehyung. Ia memakai pakaian yang berbeda dari sebelumnya. Sepertinya ia meminjam pakaian yoongi.
"Wahhh baunya enak sekali.." seru taehyung sambil terus berjalan menuju aeca.
Aeca yang mendapat pujianpun tersenyum. Tapi seketika senyumnya hilang katika ia tak melihat yoongi datang bersama taehyung.
Kini taehyung pun sudah duduk di kursi meja makan, sementara aeca masih terus menatap ke depan. Ia masih berharap yoongi datang.
"Aeca, apa aku boleh melahapnya sekarang?" Tanya taehyung sambil terus menatap makanan dengan nafsunya.
Aeca mengangguk.
"Taehyung, kau makan duluan saja. Aku akan mencari yoongi dulu." Seru aeca lalu berjalan melewati taehyung.
Taehyung menatap kepergian aeca lalu smirk dan melanjutkan memakan makanannya.
...
Yoongi nampak tengah berdiri di hadapan cermin kamarnya. Di pikirannya terus terngiang-ngiang rencana yang taehyung susun tadi pagi.
Ya.. kalian ingat, ketika taehyung dan yoongi mengobrol di halaman belakang. Sebenarnya taehyung sedang memberitahu rencananya kepada yoongi.
Yang membuat yoongi frustasi adalah, kenapa ia harus melakukan ini semua kepada aeca?
Cklek
Aeca membuka pintu kamar, ia lega melihat yoongi meskipun ia tahu itu bukanlah yoongi yang ia kenal. Aeca pun mulai masuk ke dalam kamar dan menghampiri yoongi.
"Yoongi, kau belum makan kan? Aku sudah memasak. Mari makan bersama." Seru aeca dengan suara lirihnya, ia berdiri di samping yoongi.
Yoongi menatap aeca dengan tatapan ketakutannya. Aeca yang melihat ada yang salah dengan yoongi pun langsung khawatir.
Aeca mengayunkan tangannya kearah pipi yoongi.
"Yoongi? Ada apa? Apa kau sakit?" Tanya aeca sambil mengerutkan alisnya.
Kini yoongi benar-benar menangis, ia menangis sambil menatap aeca.
"M m mian." Seru yoongi sambil memejamkan matanya.
Dengan cepat ia pun mulai menarik aeca lalu membekam area hidungnya.
"Eeummm!!!!" Aeca mencoba untuk memberontak, ia terkejut dengan apa yang yoongi lakukan kepadanya. Namun karena yoongi membekamnya dengan erat aeca pun mulai tak sadarkan diri.
Yoongi yang merasakan kalau aeca tak lagi bergerak pun langsung memeluk tubuh aeca.
"Mian.. hiks hiks, maaf harus melibatkanmu aeca." Kata yoongi sambil terus menangis dan memeluk aeca dengan sangat erat.
***
23.00 KST
.
.
"Malam ini kita akan berlatih agar menjadi lebih kuat, karena besok kita sudah mulai dengan pelantikan ketua baru. Jadi tetap semangat, Kalian paham?!!"
"PAHAM TUAN!"
Terlihat para pekerja polisi tengah berjajar dengan barisan rapinya. Mereka kembali berpatroli sesuai dengan apa yang diajarkan.
Kini ketua polisi pun mulai berjalan keluar dari lapangan latihan. Ia nampak berjalan dengan buru-buru sambil terus mengecek ponselnya.
Sepertinya ada yang menelepon dirinya. Ketua polisi itu berakhir di sebuah tempat yang hening, masih dalam kantor polisi.
Ia pun mulai mengangkat teleponnya.
(Dalam panggilan)
??: "APPA!!!!!! APPA!!! TOLONG AKU!!!" HIKS HIKS APPA!!!"
K. Polisi: "AECA?!! AECA?!! ADA APA?! KAU ADA DI MANA NAK?!! AECA?!!!"
??: "Eummmmmm!!!!! Tn. Kim Jong Woon.. kau sudah mendengar jeritan putri tersayangmu. Segeralah pergi ke alamat yang akan ku kirimkan nanti. Kalau tidak, kau tahu apa yang akan terjadi nanti."
K. Polisi: "CK!"
Tudd
(panggilan terputus)
"CK!!! Dasar Bajingan!!" Umpat K. Polisi itu.
***



Part.15 [Balas Dendam Pt.1]


Seoul
22.45 KST
.
.
Klip
Klip
Kedua mata aeca kini terbuka, ia melihat ke sekeliling dengan tatapannya yang belum terlalu jelas. Seketika ia mengingat kejadian sebelum ia pingsan.
Dan dari sanalah aeca sadar kalau dirinya kini tengah di sekap di dalam kamarnya dengan tubuh yang terikat diatas bangku.
Aeca terus mencoba untuk memberontak dan keluar dari terkaman tali yang melilit tubuhnya namun tenaganya tak bisa mengimbangi tali yang telah diikat dengan kuat.
Aeca belum mengisi tenaganya dari kemarin. Maka dari itu pantas saja sekarang aeca merasa sangat lemas sekali.
"T tolong..." Lirih aeca seketika air matanya mengalir ke dasar pipi aeca.
Cklek
Perhatian aeca teralihkan kearah suara pintu yang terbuka. Ia segera membulatkan matanya ketika ia melihat taehyung yang datang dari arah pintu.
"T taehyung!!! Tolong lepaskan aku!! Hiks hiks.. yoongi.." aeca berbicara dengan nada ketakutannya. Kedua matanya terus menatap lekat kearah taehyung, berharap taehyung akan segera menolong dirinya.
Namun, saat aeca mengetahui kalau taehyung tak terlihat khawatir kepadanya pun mulai berhenti menangis. Ia hanya menatap taehyung dengan bola matanya yang melebar.
Kini taehyung sudah berada di hadapan aeca. Ia smirk lalu menjauh dari aeca.
"Yoongi, mangsa kita sudah siuman." Panggil taehyung sambil sedikit berteriak.
Aeca mengerutkan alisnya bingung.
"T taehyung, apa yang kau maksud dengan mangsa?" Tanya aeca sambil terus menatap kearah taehyung.
Namun saat taehyung ingin menjawab pertanyaannya tiba-tiba saja yoongi berjalan masuk ke dalam kamar. Ekspresi nya menunjukan kalau ia benar-benar putus asa.
Perhatian aeca dan taehyung juga jadi teralihkan, aeca menatap kearah yoongi dengan tatapan marahnya.
"MIN YOONGI!! SEBENARNYA APA YANG KAU INGINKAN DARIKU?!!!" Tanya aeca sambil berteriak, tak lupa ia lagi-lagi menitikkan air matanya.
Yoongi tak menatap mata aeca, pria itu terus tertunduk.
"Mian." Seru yoongi.
Taehyung membuang nafasnya ilfeel lalu memutar bola matanya.
"Drama lagi drama lagi." Gumam pria berdarah dingin itu.
"Kim Aeca.." panggil taehyung sambil berjalan santai kearah aeca.
"Taehyung apa yang kau lakukan? Tolong lepaskan aku!! Heuuu hwaaa." Kata aeca sambil terus menangis.
"Ck! Kau masih saja bodoh seperti dulu Kim Aeca! Bagaimana bisa aku melepaskanmu beitu saja." Jawab taehyung sambil berjalan mengelilingi aeca.
DEG!
Kedua mata aeca terbelalak ketika mendengar jawaban taehyung, ia baru sadar kalau ternyata yoongi dan taehyung sudah bekerja sama untuk menyekap dia.
Tapi untuk apa?!!
"T taehyung?"
"Dengar! Aku tak butuh waktu lama lagi untuk menunggu. Rasanya tanganku sudah gatal sekali dari tadi. Perlukah aku menelepon appamu sekarang?" Seru taehyung dengan nada suara angkuhnya.
Ia menatap aeca sambil membungkukkan badannya untuk menambah kesan jahatnya.
"Hiks hiks apa maksudmu?!! Kenapa kalian menyekapku di sini?!! Apa yang kalian inginkan dariku?!!! AGHH!!!" Aeca sudah tak bisa mengontrol emosinya. Ia berbicara dengan tubuhnya yang ikut bergetar. Keringatnya tak berhenti bercucuran.
"AKU MENGINGINKAN APPAMU!!" Jawab taehyung sambil membalas teriakan aeca.
Aeca tertegun setelah mendengar jawaban dari taehyung, ia benar-benar tak mengerti sebenarnya apa yang telah terjadi.
"Apa maksudmu?" Tanya aeca sambil menatap taehyung balik.
Taehyung pun menjauh dari arah aeca, ia berdiri tegak kembali.
Kini yoongi benar-benar tak bisa berbuat apa-apa, ia benar-benar merasa putus asa sekarang.
"Dengar aeca.. aku akan menjawab semua pertanyaanmu setelah Tn. Kim Jong Woon datang. Aku akan meneleponnya sekarang." Seru taehyung lalu mengeluarkan ponsel milik aeca dari saku celananya.
"Ponselku?" Gumam aeca.
Tak lama taehyung mulai mencoba untuk menghubungi appa aeca. Sementara aeca, gadis itu terus mencoba untuk melepaskan diri dari lilitan tali yang melilit sekujur tubuhnya.
Seketika pandangan aeca mulai teralihkan kepada yoongi. Pria itu nampak sangat lemah sekarang, ia hanya terus menundukkan kepalanya.
'Yoongi.. apakah aku benar-benar tidak ditakdirkan untuk bersamamu?' batin aeca sambil terus menatap kearah yoongi dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.
Telepon pun sudah terhubung, taehyung segera mendekatkan ponselnya kearah aeca.
Dengan sekuat tenaga aeca pun berteriak.
"APPA!!!!!! APPA!!! TOLONG AKU!!!" HIKS HIKS APPA!!!" Aeca berteriak diiringi dengan tangisannya.
"AECA?!! AECA?!! ADA APA?! KAU ADA DI MANA NAK?!! AECA?!!!" Terdengar suara appa aeca dari dalam ponsel.
"Eummmmmm!!!!!" Saat aeca mau menjawab taehyung keburu menyuruh yoongi untuk membekam mulu aeca. Yoongi lagi-lagi melakukan apa yang tidak ia inginkan.
"Aeca.. diamlah.." lirih yoongi sambil sedikit berbisik di telinga aeca.
"Eummm!!!!!" Aeca terus mencoba untuk memberontak.
"Aeca aku mohon, aku tak bisa melihatmu kesakitan seperti ini.. aku mohon berhenti.." lirih yoongi lagi.
Perkataan itu mampu membuat aeca terdiam, nafasnya tersengal-sengal. Ia seakan tak bisa memilih untuk percaya kepada yoongi atau menyelamatkan diri.
"Tn. Kim Jong Woon.. kau sudah mendengar jeritan putri tersayangmu. Segeralah pergi ke alamat yang akan ku kirimkan nanti. Kalau tidak, kau tahu apa yang akan terjadi." Seru taehyung lalu smirk.
"CK!" Umpat appa aeca lalu mematikan telepon mereka.
Dengan segera taehyung melepaskan ponsel dari telinganya. Ia tak langsung memberikan alamat rumah aeca. Tentu saja tidak akan, appa aeca sendiri sudah tahu di mana rumah aeca sebenarnya.
Taehyung hanya sedang mempermainkan appa aeca. Ia ingin tau apakah pemikiran ketua polisi itu masih tajam atau sudah tumpul.
Yoongi melepaskan bekaman pada mulut aeca. Sementara taehyung, pria itu terus siap siaga di depan jendela kamar.
"Ayo kita lihat, apakah si tua bangka itu akan membawa pasukan tikus nya?" Gumam taehyung.
...
Kini appa aeca mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Rupanya ia tak melibatkan orang lain, tidak seperti dulu dimana ia selalu bergantung kepada orang lain.
"Ck! Kenapa dia belum mengirimkan alamat yang dia maksud?! Apa aku baru saja di tipu?" Gumam Tn. Kim sambil terus fokus ke jalanan dan kearah ponselnya yang terus menyala.
Namun seketika, ia pun memilih untuk menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Setelah berhenti Tn. Kim pun mulai mengotak-atik ponselnya. Kemudian ia langsung menempelkan ponsel ke telinganya.
"Kau! Dimana alamat yang kau maksud?" Seru Tn. Kim dengan nada suara yang tertekan.
"Bwahahahahaha, aku pikir psmikiranmu sudah tumpul." Jawab taehyung.
"Ck! Jangan banyak basa-basi, katakan di mana kau berada dan siapa kau sebenarnya? Apa kau mencoba untuk menipuku?!" Tn. Kim
"Kau bahkan tak mengenali suaraku tn. Kim, apakah itu berlaku juga dengan perkelahian kita 5 tahun lalu?" Taehyung
"Mwo?! Siapa kau sebenarnya?!!" Tn. Kim
"Kau melupakan kejadian 5 tahun lalu? Ketika kau menusuk perut sahabat terbaikku sebanyak 3 kali? Ketika kau pergi begitu saja setelah menusuk dirinya?! CIIHHH!! BAJINGAN! APA KAU MELUPAKAN NAMA MINHO?! LEE MINHO?!!" Taehyung.
DEG!
Tn. Kim terdiam, seketika moment mengenaskan itu teringat lagi. Kejadian itu tak akan pernah bisa terlupakan. Tn. Kim ingat bagaimana dulu ia bersikap kepada semua orang. Ia ingat bagaiaman usahanya untuk tetap bertahan dalam posisinya sebagai ketua polisi.
Asal kalian tahu, tn. Kim rela membayar mahal orang yang ia percaya untuk bisa merahasiakan kejadian 5 tahun lalu. Kini ia ingat segalanya.
"Kau mengingatnya! Kau akan selalu mengingatnya. Tadi kau bertanya siapa diriku? Aku adalah balas dendam dari kematian Minho" Taehyung
"Kim Taehyung." Tn. Kim
"Benar sekali, kematianmu sudah berada dalam genggamanku Tn. Kim." Taehyung
Tudd
Tn. Kim mematikan telepon mereka. Kini ia benar-benar merasa lemas. Lari? Sudah bukan waktunya, nyawa aeca sedang dipertaruhkan sekarang. Tak mungkin ia harus melibatkan aeca dengan urusannya?
"Baiklah, yang harus aku lakukan hanyalah menyelamatkan aeca. Aku tak bisa lari lagi sekarang." Gumam Tn. Kim, kini ia mulai percaya diri kembali. Ia langsung menyalakan mesin mobil dan langsung menancap gas.
...
Deg deg deg deg
Aeca mematung ketika mendengar percakapan taehyung dengan appanya. Ia kini mengerti kenapa taehyung dan yoongi menyekap dirinya. Ternyata ia dijadikan umpan.
'Ini semua pasti bohong, appa tidak mungkin melakukan hal itu.' batin aeca.
Tatapannya kosong.
"Yoongi, apakah yang dikatakan taehyung itu benar? Kenapa appa bisa melakukan hal sekejam itu? Apa Minho membuat kesalahan sampai membuat appa marah?" Tanya aeca, pandangannya masih tetap kosong.
Yoongi yang berdiri di samping aeca pun hanya menundukkan kepalanya.
"Kejadiannya tepat 5 tahun lalu, saat itu.." yoongi menceritakan semua kejadiannya dengan singkat kepada aeca. Sementara taehyung, pria itu terus saja fokus memandang kearah jendela.
DEG!
"Hah, itu tidak mungkin." Seru aeca sambil tertawa histeris. Ia seakan tak mau menerima kenyataan.
.
.
10 menit berlalu, akhirnya taehyung melihat ada sebuah mobil yang menyalakan klakson dan parkir di halaman rumah aeca.
Taehyung mengukir smirknya, akhirnya setelah sekian lama mangsa yang ia inginkan datang juga sebagai santapan.
Ddrrrttt
Ponsel aeca bergetar, taehyung pun segera mengangkat teleponnya.
"Aku tahu kau ada di dalam, aku akan masuk. Di mana pun kau berada, lihatlah aku tak membawa prajurit ku." Tn. Kim
Taehyung tersenyum ketika melihat Tn. Kim yang keluar dari mobilnya.
"Masuklah.. aku menunggumu." Jawab taehyung.
Terlihat Tn. Kim pun mulai mematikan teleponnya dan berjalan untuk memasuki rumah aeca.
Aeca hanya terdiam, ia bahkan tak bisa berbuat apa-apa sekarang. Pandangannya terus menatap kearah pintu kamar yang tertutup.
Tak lama kemudian..
Cklek
Tn. Kim datang dari arah pintu lalu berjalan masuk ke dalam. Pandangannya langsung mencari aeca, setelah menemukan keberadaan aeca ia pun mulai menghampiri putrinya itu.
Aeca menangis melihat appanya.
"Aeca.. kau tidak apa-apa nak?" Lirih tn. Kim sambil menatap aeca dengan sangat dalam.
Aeca tak merespons, ia hanya terus menatap appanya sambil menangis.
Seketika tatapan Tn. Kim teralihkan kearah yoongi yang berdiri di sisi aeca.
Brugh!
Satu hantaman berhasil Tn. Kim layangkan ke pipi yoongi yang tentu saja membuat yoongi terjatuh ke lantai.
Aeca terkejut dengan apa yang dilakukan appanya.
"Dasar tak berguna!!" Seru Tn. Kim sambil menghampiri yoongi yang tengah kesakitan di lantai.
Aeca yang melihatnya hanya bisa menangis.
Tn. Kim lalu menarik kerah baju yoongi yang membuat yoongi sedikit bangkit dari lantai.
"Apa gunamu sebagai seorang suami?!!" Tanya Tn. Kim sambil menatap yoongi dengan sangat tajam.
Yoongi hanya menatap Tn. Kim dengan tatapan dinginnya. Nampak keluar darah dari area bibirnya.
"Kau bahkan tak merasa malu, appa." Seru yoongi.
Mendengar hal itu Tn. Kim berdecak kesal lalu menghempaskan tubuh yoongi ke lantai dengan kasar.
Tn. Kim menghampiri aeca lagi. Ia mencoba untuk melepaskan tali yang terlilit di sekujur tubuh aeca.
"Appa.. hiks hiks, apa kau membunuh seseorang? Hiks hiks. Apakah yang diceritakan yoongi itu benar? Hiks hiks." Tanya aeca sambil terus menatap kemanapun Tn. Kim bergerak.
Tn. Kim nampak menghentikan aktivitasnya. Ia menatap kearah aeca.
"Kau hanya perlu ingat satu hal, appa sangat menyayangimu." Seru Tn. Kim.
"BWAHAHAHAHAHA, Kim Jong Woon. Kau terlihat amatiran sekali malam ini. Bagaimana? Apakah tidurmu nyenyak setelah 5 tahun berlalu?" Tiba-tiba saja taehyung berjalan dari arah belakang Tn. Kim.
Sontak Tn. Kim pun langsung membalikkan badannya untuk menghadap taehyung.
"Kau ingat wajahku?" Tanya taehyung lagi. Ia terus memainkan stik bola bisbol yang ia genggam.
"Masalahmu adalah diriku, jangan libatkan putriku dalam masalah kita. Kau mau membunuhku kan? Bunuhlah aku di tempat lain agar aeca tak melihatnya." Seru Tn. Kim dengan tubuhnya yang sudah gemetaran.
Sementara aeca, gadis itu terus memejamkan matanya sambil menangis.
***



Part.16 [Balas Dendam Pt.2]


Taehyung mengukir smirknya lalu berjalan kearah Tn. Kim.
Brugh!
Satu hantaman berhasil melayang ke perut Tn. Kim, ya.. taehyung baru saja memukul perut Tn. Kim menggunakan stik bisbol nya.
Tn. Kim mengerang kesakitan sambil terus memegangi perutnya yang terasa sakit. Sementara aeca, gadis itu terus menangis sambil memejamkan matanya kuat. Ia tak mau mendengar apalagi melihat perkelahian ini.
Yoongi yang sudah merasa membaikpun mulai berdiri lalu berjalan menghampiri aeca.
"Aeca, ini waktunya." Bisik yoongi sambil terus berusaha melepaskan lilitan tali yang ia ikat sendiri di tubuh aeca.
Aeca membuka matanya lalu menatap kearah yoongi. Ia tak menyangka kalau yoongi masih berharap dirinya baik-baik saja.
"Apa maksudmu?" Tanya aeca
"Taehyung sudah mendepatkan apa yang ia mau. Sekarang kita harus lari." Jawab yoongi sambil terus melepaskan semua lilitan yang melilit tubuh aeca.
"Hiks hiks, aku tak bisa meninggalkan appa begitu saja.." lirih aeca, tatapannya tertuju pada appanya yang terus di pukuli oleh taehyung.
Yoongi selesai membuka semua tali yang melilit tubuh aeca. Ia kemudian menatap aeca tajam.
"Kita akan menyelamatkannya." Seru yoongi.
DEG!
Aeca bingung dengan apa yang yoongi katakan.
Dengan cepat yoongi pun langsung menggenggam tangan aeca dengan erat lalu membantu aeca untuk berdiri dari duduknya.
"Tapi untuk sekarang kita mesti meninggalkan appamu dulu." Seru yoongi lalu berlari keluar kamar dengan aeca yang ia bawa lari juga.
Tatapan aeca terus menatap kearah appanya yang terus di pukuli oleh taehyung. Ia tak tega melihat darah yang keluar dari mulut dan hidung sang ayah.
"Aeca.." lirih Tn. Kim sambil menatap kepergian aeca, kesadarannya mulai menurun. Sementara taehyung yang sudah puas memukuli Tn. Kim pun menghentikan aktivitasnya ia tertawa sambil melihat stik bisbolnya yang dipenuhi dengan darah Tn. Kim.
...
Yoongi berhasil keluar dari kamar, ia langsung berlari sambil menggenggam tangan aeca kearah meja kecil yang terdapat telepon seluler di sana.
Yoongi kemudian mengotak-atik telepon itu, sepertinya ia ingin menghubungi seseorang.
Aeca hanya memperhatikan apa yang yoongi lakukan.
"Yoongi apa yang kau lakukan?" Tanya aeca sambil sedikit berbisik.
Yoongi tak menjawab, ia hanya menatap kearah aeca sekejap.
"Yeoboseyo?" Seru yoongi
"Apakah ada kejadian darurat?"
"Iya, telah terjadi penyiksaan di rumah dengan alamat .... Tolong segera kemari sebelum menjatuhkan korban." Jawab yoongi.
"Baiklah, kami mohon teruslah bersama kami dalam telepon."
"Tidak bisa, aku harus segera menyelamatkan istriku." Jawab yoongi.
DEG!
Aeca tertegun senang ketika ia mendengar yoongi menyebutnya seorang istri.
"Tapi tuan, kami tak bisa memutuskan telepon sebelum pasukan polisi datang."
"Aish, baiklah. Aku akan menunggu kalian di luar."
"Tolong segera kemari." Sambung yoongi.
"Baik tuan, kami baru saja mengirimkan beberapa polisi ke sana."
"Terimakasih."
Tudd
Yoongi mengakhiri panggilan, ternyata rencana yoongi adalah menelepon polisi dan menyelesaikan semuanya dengan jalur hukum. Ia tak mau ada korban lagi.
Dan yang paling penting, pasti ada alasan di balik rencana yoongi itu.
"Aeca, semuanya akan baik-baik saja. Ayo." Ajak yoongi lalu mengajak aeca untuk berlari keluar dari rumah mereka.
Sesampainya di luar rumah, yoongi dan aeca pun bersembunyi di balik tembok rumah mereka.
Yoongi mendudukkan tubuhnya di lantai sambil terus mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.
Aeca yang melihat yoongi kesakitan pun mulai duduk di samping yoongi. Ia kemudian menarik pipi yoongi untuk menghadap kepadanya.
Perlahan aeca pun mulai meludahi jempol tangannya lalu ia tekankan jempol tangannya itu ke luka yang ada di bibir yoongi.
"Ceroboh!" Seru aeca lalu ia pun menitikkan air matanya.
Yoongi hanya tersenyum sambil menatap aeca.
"Aishh, mau seberapa banyak lagi kau mengeluarkan air matamu?" Ejek yoongi.
Aeca pun tertawa sambil memukul dada yoongi.
Mereka berdua terus menunggu polisi.
...
Kini taehyung mendudukkan Tn. Kim di kursi yang ia pakai untuk menyekap aeca sebelumnya.
Tn. Kim juga sudah sngat lemas sekali, ia seakan pasrah dan tak berharap lebih kalau ia akan selamat malam ini.
Taehyung pun berjalan mundur sambil sedikit sempoyongan. Ia kemudian mengeluarkan pisau dari saku celana belakangnya lalu ia todongkan pisau itu kearah Tn. Kim berada.
"Dengar pria tua bangka! Aku akan menusukmu sama seperti apa yang kau lakukan 5 tahun lalu kepada MINHO!!"
"BWAHAHAHAHA, akhirnya.."
WIUWIUWIUWIUWIU
Sirine polisi terdengar jelas dari halaman rumah aeca.
Namun sepertinya taehyung tak merasa ketakutan dan terus menggila ingin membunuh Tn. Kim. Ia terus tertawa sambil sedikit-sedikit melangkahkan kakinya menuju tn. Kim.
Sementara Tn. Kim, pria itu terus memejamkan matanya lemas. Ia bahkan tak mendengar jelas kalau polisi sudah ada di dekat mereka.
Kini taehyung pun sudah memegangi bahu Tn. Kim. Ia menatap Tn. Kim dengan tatapan jahatnya.
Pria gila itu mengangkat pisaunya atas-atas.
"KYAAAAA"
Dorr
Taehyung melepaskan pisau dari genggamannya lalu ia pun mulai terkapar di lantai sambil memegangi kakinya yang baru saja terkena senjata tembakan.
Rupanya polisi datang tepat waktu, mereka langsung menghampiri taehyung dan memborgol tangan pria itu.
"Apa yang kalian lakukan? Aku ingin membunuh pria itu!! Bwahahahaha lepaskan aku pak polisi.. biarkan aku melihatnya lebih kesakitan lagi." Seru taehyung, ia bertingkah seperti orang gila.
Namun para polisi itu tak mendengarkan taehyung, mereka pun langsung membantu taehyung untuk berdiri. Dan sepertinya taehyung berhasil diamankan.
Sementara beberapa polisi lagi mulai mengevakuasi Tn. Kim yang sudah kehabisan tenaga.
Sepertinya Tn. Kim berhasil diselamatkan.
.
.
Kini terlihat yoongi tengah menceritakan tentang semua kejadiannya kepada pihak polisi di halaman rumahnya.
2 Mobil yang membawa taehyung dan Tn. Kim sudah berlalu terlebih dahulu. Mereka tidak bisa berlama-lama karena Tn. Kim sangat butuh pertolongan pertama.
Setelah menghabiskan waktu yoongi menceritakan kejadian 5 tahun lalu. Yoongi pun di minta pihak polisi untuk ikut bersama mereka ke kantor dan menjelaskan semuanya di sana.
Aeca yang mendengar kabar itu terus menggenggam lengan yoongi dengan sangat erat. Ia tak mau kehilangan yoongi.
Yoongi yang menyadarinya hanya tersenyum. Ia kemudian menarik aeca untuk menghadap kepadanya.
"Aeca.. tenang saja, aku akan segera kembali. Pulanglah ke rumah eomma. Tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja. Kau sudah aman." Seru yoongi.
Mendengar yoongi mengatakan hal itu tentu saja membuat aeca menangis lagi. Ia langsung memeluk yoongi dengan sangat erat.
"Huwaaaaa jangan bertingkah bodoh lagi!!! Aku mohon jangan pergi terlalu lama.. huwaaaa." Kata aeca sambil terus menangis di pelukan yoongi.
Yoongi tersenyum sambil terus mengusap rambut aeca lembut.
Para polisi yang melihat hal itu merasa tersentuh, mereka bahkan membiarkan yoongi dan aeca untuk menghabiskan waktu berdua seperti itu.
Tak lama yoongi pun mulai melepaskan pelukan mereka. Ia menakup kedua pipi aeca, lalu kedua ibu jari ya pun langsung menghapus air mata aeca.
"Aku akan kembali." Seru yoongi, tak lama ia pun langsung di bawa oleh dua orang polisi untuk ikut bersama mereka.
Sementara aeca, ia juga dijaga oleh seorang polisi yang bertugas memulangkan aeca ke tempat aman. Karena aeca tidak memiliki luka berat ataupun terlibat dalam masalah.
Aeca terus menatap kepergian yoongi dengan kedua matanya yang terus mengeluarkan air mata.
Yoongi kini masuk ke dalam mobil, ia lalu melambaikan tangannya kearah aeca. Aeca yang menyadari itu tersenyum lalu membalas lambaian tangan yoongi.
Malam yang sagat berat, bahkan rumah aeca pun tersegel untuk sementara waktu.
***
01.00 KST
.
.
Aeca sampai di rumah teman eommanya, ia lalu membuka pintu dan masuk ke sana sambil terus menangis.
"Omo!! Aeca?! Apa yang terjadi padamu?!" Tanya Ny. Kim yang tengah bersantai. Ia khawatir lalu segera menghampiri aeca.
Begitu juga dengan temannya Ny. Kim, ia juga terlihat sangat khawatir sekali.
"Eomma... Huwaaaaa." Aeca mulai menngis ketika eommanya memeluk dirinya. Ia benar-benar menumpahkan segala kekecewaan dan kesedihannya sekarang.
Ny. Kim tak mengerti, namun ia membiarkan aeca menumpahkan segala kekesalannya terlebih dahulu.
.
.
Aeca menceritakan segalanya kepada Ny. Kim. Dn Ny. Kim yang mendengarnya tak habis pikir, ia terus melamun dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca.
Temannya Ny. Kim mencoba untuk menenangkan Ny. Kim. Ia terus mengelus punggung Ny. Kim dengan sangat lembut.
Tak lama Ny. Kim pun mulai menangis sejadi-jadinya.
Sementara aeca, ia hanya menundukkan kepalanya sambil terus menangis.
Ny. Kim langsung menarik aeca dalam pelukannya lagi. Ia mengelus rambut aeca sambil terus menagis sejadi-jadinya.
***
Art Yoongi
.
.
Yoongi menceritakan kembali kejadiannya di kantor polisi. Setelah mendengar penjelasan yoongi, para pihak polisi pun mulai mempertimbangkan apakah yoongi harus dihukum atau dilepaskan saja.
Karena yoongi sudah mau jujur, akhirnya pihak polisi memutuskan untuk memberikan yoongi hukuman kecil. Mereka melarang yoongi untuk berkendara keluar selama 2 minggu kedepan sebagai jaminan kalau yoongi tak akan lagi melakukan sifat tak terpujinya sebagai seorang Mafia.
Yoongi benar-benar bersyukur, ia tak berhenti berterimakasih kepada pihak polisi.
'Aeca.. tunggu aku..' batin yoongi.
...
Bagi kalian yang penasaran apa yang terjadi pada Taehyung dan Tn. Kim..
Mereka berdua dijatuhi hukuman pernjara, tapi karena kondisi Tn. Kim lagi gak membaik, jadi dia di tahan di rumah sakit dulu.
Sementara Taehyung, pihak polisi menduga kalau taehyung ini sebenernya punya penyakit mental. Dan bener aja, kata dokter kejiwaan taehyung itu sakit karena trauma yang ditimbulkan terlalu menyakiti perasaannya.
Jadi taehyung juga harus di tahan di rumah sakit jiwa. Kan repot kalau taehyung ngamok di satu waktu.
***



Part.17 [Akhir dari Segalanya]


Seoul (2 Minggu kemudian)
09.00 KST
.
.
Angin pagi ini sangatlah terasa sejuk dibanding hari-hari biasanya. Tak terasa sudah 2 Minggu saja dari kejadian mengenaskan itu.
Namun sepertinya aeca baru saja kehilagan orang yang ia sayangi. Sedari tadi ia tetap terdiam sambil menatap batu nisan yang ada di hadapannya.
"Kenapa eomma.." Lirih aeca.
Ya.. Ny. Kim terus berusha untuk tetap kuat dan menerima keadaan meskipun pahit rasanya. Namun, depresinya telah menelan dan menjerumuskan dirinya ke jalan yang sesat.
Ny. Kim berpikir dengan mengakhiri hidup semua masalahnya di dunia akan selesai. Tapi itu adalah kesalahan terbesar. Tapi mungkin takdir sudah menyuruhnya untuk mendapatkan kematian dengan cara yang salah.
Hap!
Aeca merasa seperti ada yang memegangi bahunya, ia pun segera mengalihkan pandangannya kearah belakang. Seketika ia pun mulai tersenyum setelah melihat sosok suaminya.
Aeca segera membalikkan tubuhnya lalu memeluk yoongi. Yoongi pun membalas pelukan aeca.
"Chagiya bogosipeoyo.." gumam aeca dengan nada suaranya yang menggemaskan.
"Eung, arrayeo.." seru yoongi lalu tersenyum.
"Chagi, kau sudah terlalu lama ada di sini. Ayo kita pulang." Ajak yoongi sambil terus memeluk aeca.
"Eung! Aku juga mau pulang." Jawab aeca
Tak lama aeca pun melangkahkan kakinya, membuat yoongi terkejut dan terkekeh.
"Yak!.. bagaimana bisa kita berjalan seperti ini?.." Gerutu yoongi sambil terus tertawa dan berjalan mundur.
Aeca tak menjawab, ia hanya terus berjalan sambil memeluk yoongi. Gadis itu menyembunyikan tawanya di balik dada yoongi.
.
.
Kini aeca dan yoongi sampai di rumah mereka. 2 minggu yang lalu yoongi tidak boleh keluar rumah oleh pihak polisi sebagai hukumannya.
Tapi sekarang yoongi sudah diperbolehkan keluar lagi, ia rasanya merindukan suasana langit di luar ruangan.
"Chagi, apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya yoongi sambil menyudahi membaca bukunya.
"Eumm, membuat seorang anak?" Jawab aeca sambil terus memakan camilannya sambil tertidur di paha yoongi.
Yoongi yang mendengar itu sontak terkejut.
"Bwahahahahaha, apa yang baru saja kau katakan.. dasar mesum!" Ejek yoongi sambil tertawa.
Aeca yang melihat yoongi tertawa pun mulai menatap yoongi dengan senyumannya.
"Itu benar kan.. kita belum pernah melakukannya." Seru aeca.
"Aishh, sudahlah.."
Aeca terkekeh, ia mengambil camilannya lalu mengarahkannya ke mulut yoongi. Tak lama yoongi pun membuka mulutnya untuk memakan camilan itu.
"Chagi, bagaimana kalau kita jalan-jalan? Bukankah kau merindukan dunia luar?" Tanya aeca lalu mendudukkan tubuhnya.
Yoongi menutup bukunya lalu ia simpan di atas meja.
"Heumm.. sepertinya itu ide yang bagus. Mari jalan-jalan." Ajak yoongi lalu tersenyum manis ke arah aeca.
"Aaa!!! Yes!" Sorak aeca bahagia.
"Kita mau pergi ke mana?" Tanya aeca.
"Heum.. bagaimana kalau mengelilingi kota Seoul ini?" Jawab yoongi exited.
"Ide bagus!!"
.
.
Aeca dan yoongi kini siap untuk berkemah dan makan siang di daerah Seoul yang sangat sejuk. Mereka memikirkan ide luar biasa ini setengah jam sebelum keberangkatan.
Sesampainya di sana, aeca dan yoongi mulai memilih tempat paling sejuk di taman. Di bawah pohon rindang serta teriknya matahari dan angin sejuk yang seakan menyapu bersih rasa panas pagi ini.
Yoongi dan aeca mempersiapkan bekal makanan mereka di bawah pohon rindang itu. Suasananya ramai, banyak sekali orang-orang yang juga berkemah seperti mereka berdua.
"Ca!!"
Aeca membuka bekal makanan mereka. Nampak banyak sekali makanan yang aeca masak. Kimbab, kimchi, nasi putih, bulgogi.. semuanya ada di tempat makan mereka.
"K kau memasak sebanyak ini?" Tanya yoongi lalu menatap polos kearah aeca.
Aeca mengangguk sambil mempersiapkan piring makan yoongi. Sementara yoongi yang melihatnya menelan ludah kasar. Ia tak tahu apakah makanan sebanyak ini bisa ia habiskan atau tidak.
Ditambah lagi ini baru kedua kalinya yoongi memakan masakan aeca. Selama 2 minggu kebelakang, yoongi dan aeca masih memakan makanan instan dengan alasan takut keburu kedaluarsa.
"Selamat makan.." ucap yoongi dan aeca secara bersamaan.
Aeca segera melahap makanannya dengan sangat lahap. Sementara yoongi masih memperhatikan aeca.
Yoongi pun mulai mengangkat sumpit yang terdapat bulgoginya lalu ia pun segera memasukkan makanan ke mulutnya.
"Bagaimana? Enak?" Tanya aeca dengan mulutnya yang penuh.
Yoongi tak menjawab, kedua matanya membulat setelah merasakan masakan aeca. Ia segera mengambil makanan lainnya.
"Daebak!" Puji yoongi sambil menatap aeca dengan kedua matanya yang melebar.
Aeca yang mendengar hal itu hanya terkekeh. Ia senang kalau yoongi menyukai makanan yang ia buat.
Yoongi makan dengan sangat lahap. Saat nasinya habis yoongi meminta lagi kepada aeca. Rasanya baru kali ini yoongi memakan makanan enak lagi.
Aeca tertawa melihat ekspresi yoongi yang sangat ketagihan dengan masakannya.
***
20.00 KST
.
.
Kini aeca dan yoongi memilih untuk mengunjungi bioskop dan melihat film bergenre romantis.
"Chagi, kita duduk di sini." Seru aeca sambil menunjuk dua bangku yang kosong di bagian atas.
Yoongi dan aeca pun segera duduk di sana.
Yoongi menyodorkan popcorn nya kepada aeca lalu aeca pun melahapnya.
"Kenapa kau memilih film romantis?" Tanya yoongi
"Suasana hatiku sedang membaik, jadi aku ingin sekali melihat film bergenre seperti ini." Jawab aeca.
Yoongi mengangguk paham.
"Heumm sepertinya tak banyak orang yang tertarik dengan film seperti ini." Seru yoongi, sebenarnya ia menganggap film seperti ini itu sangatlah membosankan.
"Ssttt, film nya akan segera di mulai!" Bisik aeca tak mempedulikan perkataan yoongi.
Yoongi hanya menatap malas kearah aeca.
Tak lama film pun di mulai.
.
.
Setelah menghabiskan waktu 1 jam setengah, akhirnya film pun berakhir dengan bahagia.
"Uuuu mereka benar-benar sangat cocok." Seru aeca sambil tersenyum haru.
"Hiks hiks."
Aeca mendengar suara isak tangis dari bangku sebelahnya. Ia melieik kearah yoongi dan melihat yoongi yang tengah membelakangi aeca sambil terus mengusap wajahnya.
"Fffttt, kau menangis?" Tanya aeca sambil menarik lengan yoongi untuk berbalik kearahnya.
Yoongi terus mengusap air matanya yang keluar. Moment seperti sangatlah langka, aeca saja bahkan terkekeh. Ia tak menyangka kalau yoongi akan terharu dengan filmnya.
Setelah selesai, aeca dan yoongi pun keluar dari ruang tempat mereka menonton. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan. Aeca terus melirik kearah yoongi yang sudah tersenyum lagi.
Namun seketika yoongi menarik aeca ke sebuah ruangan dalam bioskop itu.
Yoongi langsung menempelkan aeca ke dinding lalu ia menahan pergerakan aeca dengan berdiri dekat dihadapan gadis itu.
Aeca menatap polos kearah yoongi. Jantungnya tak berhenti berdetak dengan sangat kencang.
Chup!
Tanpa berpikir panjang yoongi langsung mengecup kening aeca. Yang tentu saja membuat aeca terkejut.
Yoongi tersenyum lalu mulai mencium kedua pipi aeca lalu hidung mungil aeca. Pandangan yoongi kini sampai di area bibir aeca.
Aeca yang sedari tadi terus memejamkan matanya tahu kalau yoongi pasti akan segera menciumnya dengan lumatan kecil.
Dan benar saja, yoongi langsung menakup raham aeca lalu mengelusnya lembut. Itu tentu menimbulkan rangsangan kepada aeca.
Tak lama yoongi segera memiringkan wajahnya lalu ia dekatkan kearah wajah aeca. Hidung mereka kini bersentuhan.
Saat bibir mereka mau saling mendekat..
"Iya, aku akan segera kembali setelah menyimpan sapu ini ke gudang."
Cklek
Terlihat ada seorang pegawai bioskop yang membuka pintu gudang lalu melemparkan sapu ke dalam sana.
DUG!
Setelah sapu itu masuk ke dalam gudng, pegawai itupun mulai menutup pintunya lagi tanpa melihat ke dalam sedikitpun.
Aeca membulatkan matanya ketika tahu kalau sapu itu mengenai punggung yoongi.
Yoongi kini nampak tak bergairah lagi, ia tersenyum smirk karena tak habis pikir dengan pegawai bioskop yang sangat ceroboh.
"Chagi gwaenchanha?" Tanya aeca.
Yoongi hanya tersenyum singkat, lalu menarik tangan aeca untuk keluar dari gudang yang mereka gunakan untuk bermesraan.
Yoongi segera menyusul pegawai bioskop itu sambil membawa aeca.
"YAK!! APA KAU SUDAH GIL- eummm."
Aeca yang sudah tahu kalau akan terjadi sesuatu yang tak seharusnya terjadi oun langsung membekam mulut yoongi dan membawanya untuk mundur dan keluar dari bioskop saja.
Aeca merasa malu ketika orang-orang yang ada di bioskop melihat kearah yoongi yang berteriak begitu saja.
Pegawai yang melemparkan sapu pun hanya tertegun melihat yoongi yang terus menunjuk dirinya meski aeca membekam mulutnya.
Setelah sampai di luar bioskop aeca pun mulai membuka bekaman di mulut yoongi.
"Yak! Kenapa kau tak membiarkanku memarahinya?!!" Gerutu yoongi.
"Sssttt, nanti masalahnya akan membesar. Lwbih baik kita oulang sekarang." Jawab aeca sambil memelankan suaranya.
"Tapi dia sudah berani menganggu kita!!" Protes yoongi.
"Sudah sudah,ayo masuklah.." ajak aeca sambil mendorong ounggung yoongi untuk masuk ke dalam mobil yang ada di hadapan mereka.
Yoongi pun segera masuk ke dalam mobil dengan perasaan super kesalnya. Begitu juga dengan aeca, ia juga segera masuk ke dalam mobil.
Yoongi nampak masih memasang wajah kesalnya. Ia tak menyalakan mesin dan hanya terdiam sambil melipatkan kedua tangannya di dada.
Aeca yang melihat itu hanya membuang nafasnya kasar.
"Chagi.. ayolah.." gerutu aeca.
Yoongi tak merespons.
"Huh.." , aeca mendekatkan tubuhnya kepada yoongi. Ia segera menarik wajah yoongi untuk menatap kearah wajahnya.
Chup!
Aeca mengecup bibir yoongi dengan sangat lembut. Saat mau melepaskan kecupannya, yoongi tak membiarkan itu terjadi. Ia malah memegangi belakang kepala aeca guna menahan pergerakannya.
Aeca terbelalak, namun ia tersenyum juga.
Yoongi segera menutup matanya sabil melumat bibir aeca dengan sangat lembut. Akhirnya keinginan yoongi pun terpenuhi.
Aeca dn yoongi sangat msnikmati ciuman yang akan segera mendalam itu.
Yoongi melepaskan ciuman mereka.
"Huh.. huh.. Saranghae." Ucap yoongi lalu tersenyum ke arah aeca.
DEG!
Aeca terpaku ketika mendengar kata tadi yang keluar dari mulut yoongi. Seketika kedua matanya mulai berkaca-kaca. Ia pun segera memulai kembali permainan ciuman mereka. Yang tentu saja membuat yoongi senang.
***
END


















❮ previous
next ❯
ArtikelinfoduniaCeritaCerita FiksiCerbungCerpenFunfictionKPOPff
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png order
  • sound.png malsa
  • view_list1.png list
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× order
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_masonry.png ic_mode_light.png ic_other.png
+