× -language-

×

view_list1.png Article     view_masonry.png Gallery     view_list2.png Videos    
×
  • url:
×
×
×
6 0 0 0 0 0
6
   ic_mode_light.png

You Know, I know!

Genre: Romance
Author: Hyu rin Jeon kookie
Oneshoot

Aku tidak tau bagaimana, tapi kejadian ini terjadi berulang-ulang secara nyata. Aku tidak mengerti, namun tawa itu selalu terlihat membingungkan setiap kali dia mengatakan sesuatu tentang ku. Tawa yang terselubung, kelam atau gelap, seolah dia mengetahui tentangku bahkan hal yang terabaikan olehku sekalipun.

Lelaki yang bernama jungkook, yang mempunyai wajah sempurna seperti pangeran atau otak brilian yang mampu menerka sesuatu yang bahkan terabaikan oleh kebanyakan manusia. Dia lelaki itu, lelaki yang selalu membuatku was-was atau kerdil setiap kali kami saling menatap. Aku terkurung atau dia seolah bisa merenggut jiwa atau naluriku secara mudah. Lalu yang terjadi adalah, aku selalu kalah atau senyum kemenangannya yang terlihat jelas setiap kali itu terjadi.

Aku membencinya, sungguh. Aku belum pernah bertemu dengan orang yang tak bisa kukalahkan, setidaknya dalam beberapa waktu aku akan menggunakan kecerdikanku untuk mematahkan keburukan seseorang, namun dia berbeda.. dia tidak pernah seperti orang-orang.

Dia palsu juga penuh taktik yang akan membuatmu takut setiap kali kau berhadapan dengannya.

Lalu hari ini sama seperti hari-hari kemaren, dia duduk di beranda kampus, dengan jaket hodie penutup kepala seperti pelaku kejahatan.

“Kau akan pulang?.”dia mengetuk sebelah sepatunya di lantai, dengan tangan kedalam kantong celana, seperti gayanya yang biasa.

“Tentu saja aku akan pulang, memangnya aku akan kemana?.”

“Kupikir kau akan bertemu temanmu yang playboy itu di cafe terdekat.”

Deg! Bagaimana dia tau? tanganku tergenggam, keringat dingin mulai membanjir atau aku melihat wajahnya tersenyum.

“Bagaimana kau tau?.” aku sangat penasaran sejujurnya, namun ekpresi yang kutunjukkan adalah ketenangan, dia akan bahagia jika melihatku masuk keperangkapnya seperti biasa. sungguh waktu yang buruk.

Dia mengangkat bahu.”Hanya menebak.” Kakinya diturunkan, berdiri atau melewatiku. Sedetik aku ragu, namun kupikir bukankah memang harus kutanyakan.

“Kau, Selama ini memantauku?.”

Dia berhenti, Angin menerbangkan rambutnya ketika dia berpaling, menatapku.

Mata itu tidak biasa.

“Bagaiamana kau bisa berpikir seperti itu? lelaki sepertiku kurasa tidak terlihat seperti penjahat bukan?”

“Jawab saja! Kau memantauku dan tidak!.” Nadaku mulai meninggi, entah kenapa senyumnya membuat jantungku berombak.

Dia terlihat bepikir.

“Hemm.. entahlah, apa aku memantaumu dan tidak, aku tidak tau.”

Aku tidak tau bagaimana, namun nada santainya membuatku naik darah. dia selalu seperti ini, membuatku ambigu dengan kata-katanya. Buram lalu akhirnya menghilang. Yang dia lakukan sekarang adalah berusaha membuatku kehilangan kata-kata.

Jenis lelaki yang harus semua orang hindari.

Aku berusaha menenangkan diri, lalu sekejap menangkap wajahnya yang tertawa melihatku.

Dia bahagia?

“Menurutku kau mengetahui apa yang tidak kuketahui. Kau mencoba mempelajariku lalu membungkamku dengan kata-katamu. Aku tidak tau, namun setiap kali kau berbicara. seolah kau membaca pikiran atau mengurungku dalam perangkapmu.” Aku berhenti, menatap tajam pada bola matanya yang sehitam arang. “Kau memata-mataiku selama ini kan?.”

Senyumnya berhenti, hanya sebentar lalu tawa itu tersembur di udara seolah kata-kataku terasa lucu baginya?

“Kau lucu sekali Hyo jin-na. Ini jaman modern atau laki-laki sepertiku kurasa tidak mempunyai waktu untuk melakukan hal yang tidak berguna seperti itu, bahkan ketika aku mampu belum tentu aku mau melakukannya.”

“Lalu, bagaimana kau tau semuanya? bagaimana kau tau aku akan bertemu taehyung hari ini padahal aku tidak menceritakan kepada siapapun? Lalu hari sabtu aku mendapatkan hadiah dari seseorang? lalu senin pagi penyakit lambungku kambuh? Lalu yang tidak aku mengerti bagaimana caranya kau mengetahui pembicaraanku dengan kim taehyung lewat sosial media? Kutanya bagaimana caramu mengetahui semuanya?” suaraku meninggi, peluh jatuh didahi karena hatiku yang memanas. Dia terdiam, tubuhnya tidak bergerak sama sekali seolah cairan es membatukannya.

“Aku..” suaranya berhenti, sekejap aku melihat rasa bersalah disana namun kemudian semuanya menghilang. Ekpresi itu berubah, yang kulihat adalah senyum licik terpancar disana.

Dia menghembuskan nafas.

“Jangan marah, kau akan semakin cantik jika marah.”

Aku tidak mengerti dengan lelaki ini, namun kenyataannya aku ingin membunuhnya sekarang.

“Aku cantik dan tidak, bukan urusanmu. Lagipula aku tidak menyukaimu, kita selalu menjadi orang asing bukan? Kau membuatku merasa aneh dengan kata-katamu.”

“Tapi aku menyukaimu.”

Aku melihatnya, dia tidak tersenyum ataupun tertawa_atau apapun itu. wajahnya datar atau kaku seperti sungai es.

Aku tercekat.

“Dan aku tidak menyukaimu.” Wajahku tertunduk, mataku berkaca. Ketika aku mengatakannya rasanya hatiku seperti jatuh dalam bola api membara. Terbakar. Hancur lalu menghilang.

Mungkin dulu rasa itu pernah ada, namun sekarang tidak ada lagi. Aku meyakinkan diriku berulang-ulang bahwa lelaki ini tidak pernah mencintaiku, bahwa dia tidak pantas untukku, bahwa cinta itu hanya omong kosong.

Aku adalah salah satu dari sekian ribu orang di dunia yang tidak mempercayai bahwa cinta sejati itu benar-benar ada. Dan orang inilah yang membuatku tidak mempercayainya lagi.

Dia yang menginjak hatiku hingga berdarah.

Aku mengetapkan mulut, menahan sesak didada.

“Apakah kau tidak menyukaiku lagi?.”

Aku mendongak, menatapnya.

“Aku tidak pernah menyukaimu. Itu kenyataannya.” Kataku tegas namun siapapun tau bahwa ada hati yang sedang tercabik-cabik disana.

“Setahuku kau tidak pernah melupakanku bahkan ketika kim taehyung mengatakan kau adalah satu-satunya wanita yang akan dinikahinya. Aku selalu tau bahwa hatimu tidak benar-benar menerima ketulusan itu. dimalam-malam sendirimu, di atas bantalmu yang kesepian, aku selalu tau kau melafalkan namaku berulang-ulang kali lalu tertidur dengan boneka yang kuberikan ketika sma. Ketika kita masih menjadi teman baik, ketika kim taehyung belum terlalu berharga untukmu atau membuatmu melupakanku.”

Dadaku sesak, air mataku tumpah. Bayangan tentang memori lamaku kembali. Seorang anak lelaki yang selalu membeli bunga plastik dijalan untukku atau mengatakanku bodoh karena pelajaran matematika yang tidak pernah kukuasai. Anak lelaki tampan yang pendiam atau introvert, yang menjadikanku satu-satunya dunia untuknya.

Pemuda sempurna dengan senyum menawan yang selalu mengatakan bahwa aku adalah sahabat terbaik yang pernah singgah di hidupnya.

Pemuda yang pada akhirnya membuatku jatuh cinta atau semuanya hancur karena seseorang.

“Jika kau mengingat kejadian dulu jangan pernah mengingatnya lagi. Itu adalah kesalahan.”

“Tenang saja, aku tidak suka mengingat hal yang kurasa tidak perlu. Kau tauu kan aku tidak punya perasaan apa-apa padamu? Aku belajar untuk tidak bermimpi disiang bolong, kita berada di kehidupan nyata. Dan kehidupan nyata tidak pernah berakhir seperti di dalam drama-drama. Kau sendiri yang berkata bahwa di dunia ini tidak ada yang namanya cinta sejati, jadi aku akan hidup seperti yang kau katakan. Aku akan melindungi diriku juga hatiku, agar dia tidak patah untuk kedua kalinya.”

Tanganku tergenggam, pisau tajam yang menusuk kulit bahkan kini terasa di sana, di hatiku yang sudah lama berdarah. Aku tidak tau, namun aku merasa bahkan kakiku tidak sanggup bergerak seinci pun. Aku terluka atau jantungku terasa tertohok sekarang.

Dia melihatku, aku tidak tau ekpresi apa yang ada disana namun aku tau dia ikut terluka sepertiku. Kami terlalu dekat_ dulu, hingga aku bisa mengetahui kapan dia makan, terluka atau kesepian. Namun sudah tidak lagi sekarang, itu hanya masa lalu yang akan kulupakan hingga memori terdalam.

“Aku minta maaf karena membuatmu terluka. Namun aku tidak bisa berhenti. Suatu hari, dimasa yang akan datang hanya aku yang tersisa untukmu atau aku berjanji tidak akan membuatmu terluka lagi ketika waktu itu tiba.”katanya dengan suara pelan. Aku tau dia merasa bersalah, namun kata-katanya tetap selalu terasa aneh bagiku sekaligus menyesakkan.

Aku memalingkan muka.

“Aku tidak akan bermimpi untuk itu. kau tau, seseorang yang kupanggil teman, itulah yang akan menjadi satu-satunya untukku.” aku melihat matanya. Sedikitnya ada air mata disana. Perihkah?

“Aku tidak pernah bermain dengan kata-kataku, tidak ada orang yang bisa menggantikanku di hatimu. Bukankah kau yang selalu tau itu dengan baik?.”

Duniaku membeku bersamanya, dia menggunci mataku. Aroma lavender, orange atau mint tercium dari jaketnya. aku membenci bau ini, aku juga membenci mata itu. aku membenci semua bagian darinya.

Aku menunduk, tidak sanggup melihat mata yang pernah membuat hatiku bolak-balik untuk kesekian kalinya.

Dia benar, aku tidak akan pernah bisa melupakannya.

“Hyo jin-na. Cepatlah..Kau tidak merindukanku yang baru pulang?.”

Kesadaranku kembali, aku mendongak, melihat kim taehyung diseberang jalan, berdiri di depan mobilnya dengan tangan menenteng bahan belanjaan. Dia bahkan mempersiapkan sayuran untukku memasak. Dia begitu bahagia mengetahuiku bisa memasak. Lalu lelaki seerti inikah yang akan kusia-siakan?

Aku melihat tubuh tinggi dalam balutan kemeja putih dengan rambut acak-acakan seperti tidak pernah disisir tersenyum padaku, namun mataku bukan menangkap itu melainkan pemuda 16 tahun yang menungguku di bawah guyuran hujan dengan tubuh kedinginan atau sepatu basah demi menjagaku tetap aman, karena dia tau bahwa petir atau gelap seperti pisau untukku, bisa membunuhku kapan saja.

“Aku tidak akan pernah menemukan lelaki seperti itu lagi di belahan dunia manapun, karena itu kau salah bahwa hanya kau yang akan menjadi satu-satunya dunia untukku..” bibriku bergetar, lalu aku mulai melangkah meninggalkan jungkook yang mematung sendirian.

Tamat

Maaf semunya ceritanya hanya sampai disini, karena ff itu memang tidak ada lanjutannya.. atau permsalahan yang sebenarnya tidak di jelaskan kenapa karena memang permsalahannya bukan sesuatu untuk di jelaskan, kwkwkw

Aku tag bagi yang ingat aja, soalnya udah lama gak nulis atau link ff ku yang laen gak sempat di buka,, nie aja author buat cover seadanya.. biarpun jelek yang penting ada gambar ;v

Dan ceritanya juga kurang bagus, mian soalnya authornim Cuma ngetik seadanya karena psikis pun gak memungkinkan sekarang...

Okeh bagi yang suka silahkan di koment untuk penyemangat authornya menulis.. karena kalau bukan kalian yang menyemangati siapa lagi ;v

❮ previous
next ❯
CeritaCerita Fiksi Cerbung CerpenKPOPFunfiction
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png order
  • sound.png malsa
  • view_list1.png list
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× order
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_masonry.png ic_mode_light.png ic_other.png
+