× -bahasa-
sound.png[klik to on/off Audio] buat portalmu dan expos karya raya mu ke seluruh dunia! #karyaraya [Klik to Login or Register]
×

view_list1.png Portall   view_list1.png Artikel   view_masonry.png Galeri   view_grid.png Cerita   view_list2.png Video  
×
  • url:
×
×
×
7 0 0 0 0 0
7
   ic_mode_light.png

Kabah Saat Banjir di Tahun 1941

Mekkah, Arab Saudi ,

Bangunan paling suci yang terletak di Masjid Al-Haram, Mekkah, Arab Saudi memiliki sejarah panjang, dari serangan pasukan Abrahah hingga bencana seperti banjir. Meskipun begitu, Allah melindungi Kabah di Mekkah dari bencana banjir hingga terus berdiri kokoh sampai sekarang.

Luapan air bah terjadi karena curah hujan tinggi serta faktor geografis dan struktur tanah kota Mekkah. Mekkah terletak di antara bukit, lembah, dan termasuk dataran rendah. Di sisi lain, struktur tanah kota Mekkah terdiri dari batu-batuan keras, sehingga air sulit terserap.

Sebelum diangkat menjadi nabi, banjir besar melanda bangunan suci saat Nabi Muhammad berusia 35 tahun. Banjir menyebabkan dinding kabah retak hingga harus direnovasi.

Bukan hanya itu, banjir kembali menerjang Kabah saat masa khalifah Umar bin Khattab. Karena bencana tersebut, Kabah kembali rusak karena pada zaman itu bangunan Kabah terdiri dari komposisi batu yang direkatkan oleh tanah dan lumpur. Kerusakan tersebut harus segera diperbaiki.

Untuk mencegah banjir yang lebih parah, Umar bin Khattab membangun bendungan di sebagian lembah, seperti Lembah Fathimah. Usaha tersebut diteruskan pada dinasti Umayyah, Abbasiyah, hingga Ottoman.

Akibat tingginya curah hujan, Kabah kembali dilanda banjir pada tahun 1039. Setelah itu, banjir tidak terjadi lagi hingga sembilan abad kemudian, yakni pada tahun 1941. Saat itu merupakan masa terburuk karena banjir merendam Kabah hingga ketinggian hampir setengah bangunan.

Banjir terparah yang terjadi pada 1941 disebabkan oleh cuaca ekstrem dan hujan deras yang mengguyur kota Mekkah selama seminggu saat siang dan malam. Maka dari itu, air meluap hingga membuat aktivitas di kota Mekkah dan Kabah lumpuh total.

Untuk mengurangi dampak yang berlebihan, pemerintah Arab Saudi melakukan renovasi drainase di sekitar Masjidil Haram. Hasilnya, pada 2009 dan 2012 air kembali menggenangi Kabah, tetapi tidak sampai badan bangunan. Lalu, pada pelaksanaan haji tahun 2017 dan 2019, hujan sempat turun, tetapi tidak menimbulkan air meluap di kawasan Masjidil Haram dan Kabah. Dompet Dhuafa

❮ PREVIOUS
NEXT ❯
ArtikelinfoduniaWowViralFakta UnikInformasi MenarikBudayaPeristiwa
+