× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
8 0 0 0 0 0
8
   ic_mode_dark.png

Hooded Pitohui, Burung Pertama Yang Secara Resmi Dikategorikan Beracun

Pada tahun 1989 ada beberapa peneliti yang melakukan penelitian tentang song bird di Papua Nugini. Saat itu salah satu dari mereka tak sengaja tersentuh oleh Hooded Pitohui dan seketika itu pula merasakan iritasi serta mati rasa. Ketika sang burung bersentuhan langsung dengan bagian mulut peneliti, seketika itu dia merasakan seperti bibirnya terbakar dan sangat gatal. Sejak itulah kemudian para ahli menggolongkan Hooded Pitohui sebagai salah satu hewan jenis unggas yang beracun.

Hooded Pitohui dewasa hanya memiliki tinggi sekitar 23 cm dan berat 65 gram. Burung jenis ini hanya bisa ditemukan di hutan hujan tropis dan hutan liar di Papua Nugini. Ciri-ciri lain dari hewan ini adalah memiliki warna bulu hitam di bagian sayap, kepala, dan ekor, sementara bagian punggung dan perutnya berwarna oranye. Binatang ini adalah burung pertama yang dinobatkan sebagai burung beracun.

Setelah itu para peneliti memutuskan membawa sampel bulu si burung ke Amerika Serikat untuk di cek lebih lanjut. Kemudian muncullah hasil bahwa burung tersebut memang membawa racun jenis batrachotoxins yang bila dosisnya sangat besar diterima oleh manusia dapat menyebabkan kelumpuhan sampai hilangnya nyawa.

Para ahli lalu mencoba menyuntikkan racun jenis ini dalam tubuh seekor tikus dan ternyata si tikus langsung mati. Sementara untuk manusia, gejala yang pertama akan muncul adalah mati rasa dan gatal bila tersentuh bulunya. Namun bila racun sudah sampai pembuluh darah itulah yang membahayakan. Menariknya lagi tidak semua burung membawa racun jenis ini karena benda mematikan itu diperoleh sang burung dari serangga yang dikonsumsinya.

Ketika banyak peneliti Amerika meminta masyarakat menjauhi burung beracun itu, warga lokal Papua Nugini malah mengaku bahwa si kecil Hooded Pitohui aman untuk dikonsumsi. Menurut mereka burung itu enak untuk dimakan bila diperlakukan layaknya seorang anak yang meninggal. Orang yang berniat memasaknya harus benar-benar bertingkah layaknya sedang sangat berduka. Semakin sedih dia, semakin enak pula rasa masakannya nanti.

Warga lokal juga menyebut burung itu Wobob yang berarti rasa gatal dan tidak nyaman yang timbul bila menyentuhnya. Source : Boombastis

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
Artikelflora fauna Fakta Unik Wow Informasi Menarik
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsa
  • view_list1.png list
  • ic_mode_dark.png night
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_masonry.png ic_mode_dark.png ic_other.png
+