#KaburAjaDulu Jadi Tantangan Untuk Ciptakan Lapangan Pekerjaan

Beberapa waktu belakangan, tagar #KaburAjaDulu yang menjadi tren di kalangan anak muda Indonesia.

Tagar ini menjadi bentuk ekspresi kekecewaan terhadap berbagai situasi yang mereka hadapi. Mulai dari kondisi sosial, ekonomi, hingga politik di Tanah Air.

Istilah 'kabur aja dulu' mencerminkan keinginan untuk meninggalkan situasi yang dianggap kurang menguntungkan, baik dalam hal pekerjaan, pendidikan, maupun mencari peluang yang lebih baik di luar negeri.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menilai isu #KaburAjaDulu sebagai tantangan bagi pemerintah untuk menciptakan banyak lapangan kerja untuk masyarakat.

“Ini tantangan buat kami kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs, itu yang kemudian menjadi catatan kami dan concern kami,” ungkap Yassierli, menyadur ANTARA.

Yassierli juga menilai tagar #KaburAjaDulu bukan berarti ajakan untuk kabur, melainkan keinginan untuk meningkatkan kompetensi (skill) dan mendapatkan peluang bekerja yang lebih baik di luar negeri.

Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengingatkan warga negara Indonesia yang ingin mencari kerja di luar negeri tentu harus mempersiapkan diri dengan baik.

Dia menilai tagar #KaburAjaDulu tak berbeda dengan keinginan untuk merantau. Hasan Nasbi menyebut merantau merupakan pilihan hidup yang baik.

“Tetapi, kalau mau merantau ke luar negeri, ingat, harus punya skill, karena kalau gak punya skill, nanti gak bisa punya pekerjaan baik di luar negeri. Yang kedua, harus taat prosedur, supaya gak jadi pendatang haram. Kalau orang mau merantau gak boleh dilarang,” katanya.

yuu kabur ke jasaps.com buka peluangmu


sc : indozone