× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
4 0 0 0 0 0
4
   ic_mode_light.png

Bolehkah Ibu Menyusui Minum Es?


“Minum air es sering menjadi pantangan ibu menyusui karena dianggap bikin bayi pilek. Bukan itu saja, air es diyakini juga bisa mencegah penyusutan ukuran rahim.”



Cek Fakta: Bolehkah Ibu Menyusui Minum Es?




Halodoc, Jakarta – Bukan saat hamil saja, seorang ibu juga dihadapkan oleh sederetan pantangan saat menyusui. Minum air es, misalnya, busui yang meminumnya dinilai bisa bikin bayinya flu atau pilek. 


Padahal, tentu saja suhu dingin pada es tersebut tidak bisa tersalurkan lewat ASI. Mitos lainnya juga mengatakan kalau air es bisa memperlambat pemulihan pascamelahirkan. 


Fakta Seputar Minum Es untuk Ibu Menyusui


Melansir dari Baby Center, seberapa cepat masa pemulihan tergantung pada jenis persalinan yang ibu lakukan, normal atau caesar. Masalah kesehatan atau komplikasi selama persalinan termasuk ke dalamnya. Nutrisi dan banyaknya istirahat juga memegang peranan penting selama proses pemulihan pasca persalinan. 


Disamping alasan-alasan di atas, orang-orang zaman dahulu juga percaya kalau ibu menyusui sebaiknya minum air hangat saja. Pasalnya, suhu panas dianggap membantu proses penyembuhan organ-organ tubuh.


Sementara itu, minum air dingin dipercayai memicu pilek dan mencegah rahim menyusut ke ukuran sebelum hamil. Beberapa juga mengatakan bahwa air dingin dapat memengaruhi kualitas dan suhu ASI sehingga membuat bayi masuk angin.


Kepercayaan tersebut faktanya hanya mitos belaka. Yang terpenting, ibu wajib memenuhi asupan cairan dengan minum air bersuhu normal, hangat atau dingin, tergantung mana yang ibu sukai. 


Suhu dingin pada air es tidak akan memengaruhi rahim maupun membuat Si Kecil masuk angin. Setiap air es yang diminum tetap keluar dalam bentuk ASI dengan suhu tubuh hangat. Jadi, tidak mungkin air es membuat suhu ASI menjadi dingin dan menimbulkan flu pada bayi. Jika Si Kecil mengalami pilek, hal itu disebabkan oleh bakteri atau virus yang bukan berasal dari ASI. 


Pentingnya Minum Air Putih untuk Produksi ASI


Kebutuhan cairan ini diperlukan untuk produksi ASI. Sebaliknya, kurang minum bisa membuat tubuh dehidrasi, sembelit, wasir hingga infeksi saluran kemih. Ibu bisa memeriksa warna urine untuk memastikan tubuh terhidrasi dengan baik. 


Jika warnanya pucat dan agak bening, artinya tubuh sudah cukup terhidrasi. Jika warnanya kuning tua atau berbau menyengat, sebaiknya perbanyak asupan cairan untuk mencegah dehidrasi. Kondisi dehidrasi juga bisa membuat ibu lemas, pucat dan bibir kering. Apabila mengalami tanda-tanda ini, segera minum cairan sebanyak mungkin. 


Usahakan minum air putih setidaknya 12 gelas sehari. Tidak selalu air putih, kebutuhan cairan juga bisa diperoleh dari air kelapa, air lemon, jus buah dan air kaldu. 


Namun, sebaiknya hindari minuman yang tinggi gula, mengandung kafein dan alkohol. Minuman tersebut bisa mengancam kesehatan ibu hamil maupun Si Kecil. 


❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
Artikelinfodunia
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsa
  • view_list1.png list
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_masonry.png ic_mode_light.png ic_other.png
+