Desa Batu Yaman

Dari ratusan orang yang pernah menetap di Desa Haid Al-Jazil di masa lalu, menurut data mengungkapkan populasi hanya tersisa 17 orang. Hal ini lantaran desa ini termasuk terisolasi karena di tengah gurun dan topografinya yang sulit. Populasi telah turun secara dramatis dalam tiga dekade terakhir, dengan banyak penduduk setempat pindah ke Arab Saudi di mana gaji dan gaya hidup lebih menarik.

Meski begitu, desa ini terbilang #unik. Semua bangunannya dibuat dari #batu. Desa ini juga dibangun di atas tebing bebatuan besar. Desa ini pun jadi terlihat seperti miniatur di tengah gurun pasir jika dilihat dari kejauhan.

Karena lokasinya yang dikelilingi #padangpasir, maka hampir setiap waktu pasir akan selalu hinggap di rumah penduduknya. Belum lagi lokasinya yang cukup kering meski ada persediaan air yang tidak seberapa.

Desa ini dibangun karena tidak ada sungai atau danau permanen di #Yaman. Warga membangun desa ini di atas tebing setinggi 150 meter juga untuk mendapatkan sumber air yang sifatnya sementara, seperti air hujan. Air hujan itu juga akan mengaliri sungai yang ada di dekat Desa Haid Al Jazil yang menjadi sumber keperluan penduduknya. Karena keunikannya ini, tidak mengherankan jika Haid Al Jazil dijadikan lokasi wisata.