Menikah itu rumit, tapi membahagiakan .

﷽

? Menikah itu rumit, tapi membahagiakan ...

Kenapa koq rumit? Karena dua orang yang tentunya beda karakter, beda cara berpikir, beda idealisme, beda hobi, beda kebiasaan, disatukan dalam satu ikatan pernikahan.

Tentu akan menemukan ketidak-cocokan di sana sini dan ketidak-sesuaian di sana-sini. Namun tantangannya adalah bagaimana semua ini bisa di-tackle dengan baik untuk mencapai satu tujuan: jannah.

Suami dan istri juga mesti saling mengoreksi satu sama lain, yang ini rumit dan tidak mudah. Jika kesalahan dibiarkan, akan terus-menerus salah. Namun jika dikoreksi dengan cara yang keliru, urusan akan bertambah runyam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ ، فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَىْءٍ فِى الضِّلَعِ أَعْلاَهُ ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ

“Berbuat baiklah pada para wanita. Karena wanita diciptakan dari tulang rusuk. Tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau mencoba untuk meluruskannya (dengan keras), engkau akan mematahkannya. Jika engkau biarkan, ia akan terus bengkok. Maka berbuat baiklah kepada para wanita” (HR. Al Bukhari no. 3331 dan Muslim no. 1468).

Rumit bukan?

Tapi tidak perlu insecure, walau rumit, nikah itu dijamin membahagiakan. Bagaimana tidak? Bercanda dengan istri saja dapat pahala lhoh!

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اللهْوُ في ثلاثٍ : تأديبُ فرَسِكَ ، و رمْيُكَ بِقوسِكِ ، و مُلاعَبَتُكَ أهلَكَ

“Main-main (yang bermanfaat) itu ada tiga: engkau menjinakkan kudamu, engkau menembak panahmu, engkau bermain-main dengan istrimu (HR. Ishaq bin Ibrahim Al Qurrab dalam Fadhail Ar Ramyi no.13 dari sahabat Abud Darda, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami 5498 )

Bahkan berhubungan dengan istri pun berpahala! Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ » قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ

“Hubungan intim antara kalian adalah sedekah”. Para sahabat lantas ada yang bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu malah mendapatkan pahala?’ Beliau menjawab, ‘Bukankah jika kalian bersetubuh pada wanita yang haram, kalian mendapatkan dosa? Maka demikian pula jika kalian bersetubuh dengan wanita yang halal, kalian akan mendapatkan pahala” (HR. Muslim no. 1006).

Yang nikmat saja berpahala, apalagi yang lain-lainnya?!?

Jadi, jangan takut nikah, kerumitan nikah bisa dihadapi dengan ilmu! Rumitnya pernikahan perlu diurai dengan panduan yang tepat.

بَارَكَ اللهُ فِيْكُمن

✍ *Admin *

◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎