× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
5 0 0 0 0 0
5
   ic_mode_light.png

POSSESIVE HUSBAND (PART 1- 10)


Kim Taehyung & Jung Aera
Genre: Romance, adult, konflik
Cast: Bertambah
Writer by: Soo Yeon Luxt


01.Jodoh?


?Happy Reading?
-
-
-
-
-
-
Lelah Aera seharian beraktivitas di luar, mencari pengganti pekerjaan untuk nya. Namun sampai saat ini belum satupun pekerjaan yg berniat pada nya, salah satu alasan nya ialah banyak tempat butik yg tak sesuai dengan nya
Kini kaki nya sudah melangkah di kediaman appa nya, tempat ia dan keluarga nya bernaung selama ini, rumah yg besar dan tidak sedikit juga penghuni nya
Ia melangkah menuju ruang keluarga, bertepatan tak jauh dari sana juga berada sepasang kekasih yg sedang bermesraan, yah dia adik tiri Aera Daeji
“ehh eonni sudah pulang? ” Daeji sadar akan kehadiran Aera yg kini sedang menatap datar mereka
“Hai Ra, apa kabar kamu?, baik? “ kali ini Jung Suk yg berujar, kekasih Daeji
Aera tak menjawab nya, ia hanya mengangguk lalu berlalu pergi meninggalkan mereka menuju kamar nya
Sedangkan Jung Suk, sedari tadi menatap Aera hingga ia hilang dari pandangan nya, Daeji yg sadar akn hal pandangan Jung Suk pada Aera pun berdehem
“ekhem, biasa aja dong liatin nya. Serius banget” ujar Daeji menyinggung Jung Suk
“ini juga udah biasa kok. ” Jung Suk membalas dengan lembut
“iya, iya. Emm sayang, besok kita jalan² yuk aku mau shopping dan mau ditemenin sama kamu, mau kan? Yah, yah sayang. ” Daeji merangkul lengan Jung suk seraya meletakkan kepalanya di pundak sang kekasih
Jung Suk tersenyum manis, ia mengelus seurai rambut milik Daeji, ia sangat suka jika kekasih nya manja seperti ini
Tatkala mengingat masa lalu nya bersama Aera, waktu mereka berpacaran sangat lah berbeda. Jika Daeji sangat manja kepadanya lain halnya dengan Aera, ia tidak suka bermanja² seperti itu menurutnya itu sangatlah berlebih, jika pacaran yah pacaran.
Tidak heran saat itu Jung Suk meninggalkan nya dan lebih memilih bersama sang adiknya Daeji, yg Jung Suk inginkan dari Aera ialah ia bisa bermanja² an dengan nya walaupun hanya sebentar, namun Aera tidak pernah menunjukkan itu sedikit pun pada nya
Dilain tempat Aera sedang duduk termenung di tepi ranjang nya, ia berfikir tidak mengira bahwa Jung Suk akan meninggalkan nya waktu itu demi adik tirinya Daeji, mungkin hal itu tidak akan terjadi jika dulu Daeji menggoda Jung Suk dan menunjukkan kasih sayang dan perhatian nya.
Tapi Aera tidak bisa ditipu, semua itu Daeji lakukan hanya untuk merebut Jung Suk dari nya, sakit rasanya jika disakiti untuk yg kedua kalinya
Yah dua kali. Aera merasa tersakiti, yang pertama ialah appa yg hampir tak memperdulikan nya, namun dari tatapan sang appa bisa dilihat jika ia ingin sekali berdekatan dengan putri nya, tapi entah apa yg menyebabkan nya seperti menjauhi Aera
Yg kedua Aera rasakan pada Jung Suk, kekasih dulu yg tidak ia cintai. Namun perhatian yg Jung Suk berikan mampu meluluhkan hati dingin Aera, ia sempat jatuh hati pada Jung Suk, namun saat itu juga meninggalkan Aera dan lebih memilih bersama Daeji
“sudahlah, untuk apa aku fikirkan lagi. Dia hanya masa lalu, dan sudah hal yg biasa Daeji lagi² mengambil milikku” Aera hanya bisa pasrah, toh hidup tetap harus berjalan untuk apa merenungi masa lalu




Kini semua berkumpul di ruang makan, sudah waktunya makan siang. Disana juga masih ada Jung Suk dia ikut serta dalam keluarga Aera
Disana juga ada Appa nya, sebenarnya Aera siapa sih? Dia seperti orang asing di sini
Cuma ada heningan disana, hanya terdengar suara sendok dan garpu ditambah suara sepasang kekasih itu
“emm, Raa? ” suara tak asing terdengar dari telinga Aera, benarkah? Baru saja appa nya memanggilnya, karna senang Aera langsung tersahut
“ya, appa panggil Aera. ”
Saat ini tatapan anak dan ayah ini bertemu, sungguh tak percaya rasanya sekian lama sejak mama Aera pergi kini mereka bisa berkomunikasi lagi. Sepertinya tatapan appa Aera serius
“besok putra teman appa ingin datang, dia mau ketemu sama kamu. ”
Ujaran sang appa membuat Aera bingung, kedua alis nya bertaut, untuk apa putra teman appa nya ingin bertemu, dia saja tidak mengenal nya
“maksud Appa? ”
Sebelum menjawab pertanyaan dari Aera, Won Sik menghela nafas nya, seperti nya berat untuk menjawab pertanyaan dari Aera
“Appa sudah memutuskan akan menjodohkan Aera dengan putra teman appa, dan besok mereka mau ketemu sama kamu.”
Apa² ini, baru saja Aera senang akan komunikasi dengan appa nya dan sekarang harus merasakan sedih kembali, apa maksud nya menjodohkan? Dari awal Aera sudah bilang jika ia kelak sukses nanti barulah ia akan pikirkan tentang pernikahan
Sedangkan Jung Suk dibuat terbelalak disana, dijodohkan? Sungguh tak percaya rasanya, belum lama ini mereka putus begitu cepat Appa Aera memutuskan kehidupan anak nya
“benarkah appa, wah aku seneng sekali mendengar nya, sebentar lagi eonni tersayang akan segera menikah, ya kan sayang”
Jung Suk hanya mengangguk, Nada bicara Daeji seolah-olah bukan menunjukkan rasa bahagia, justru seperti mengejek nya, ada yg aneh.
“nggak appa. Raa sudah bilang kalo Raa gk suka dijodoh² kan, mungkin appa lupa kalo Aera belum sukses seperti yg appa mau kan.” Aera bangkit dan sedikit meninggikan suara nya
“Aera! Jangan sekali² membantah. Kalau memang appa mu mau seperti itu, Terima saja. Apa susah nya hmm”
Kening Aera berkerut “soal sukses atau tidak, kamu gk perlu permasalahkan, putra teman appa mu itu seorang pengusaha, jadi ketika sudah menikah kamu gk perlu lagi bekerja, tinggal nikmati hidup” ujar eomma nya kembali
“benar itu, diberi yang mudah dia justru milih yg sulit, aneh.” gerutu Daeji
“Daeji! Jaga ucapan mu, jangan ikut campur.” ucapan Won Sik sontak membuat Daeji terdiam
“Aera ap...” belum selesai berbicara Aera sudah pergi meninggalkan makanan yg belum habis ia santap
“lihat putri mu itu, tidak sopan. kita belum selesai bicara dan dia pergi begitu saja.”
“lebih baik cepat nikahkan dia, bagaimana putriku akan menikah jika dia saja tidak mau menikah, hah.”
Marah, Bitna juga meninggalkan meja makan di ikuti dengan Won Sik, tinggallah Daeji dan juga Jung Suk
“kenapa tiba² saja Appa mu menjodohkan Aera, ini sangat mendadak sekali.” ujar Jung Suk
“kenapa hmm? Kamu gk suka kalo dia menikah, kamu gk Terima?!” ketus Daeji
“enggak kok sayang, aku kan cuma nanya.”
“halah bilang aja kalo kamu gk suka, kamu sebenarnya masih nyimpan perasaan kan sama dia, ngaku aja!”
“loh kok kamu ngambek sih sayang, siapa bilang kalo aku masih nyimpan perasaan sama Aera. Kan aku Udah sama kamu”
Alasan, dia pikir Daeji bodoh apa. Daeji tau kalo Jung Suk masih Punya perasaan sama Aera saudara tirinya
“hmm yaudah, terserah kamu aja deh. Awas aja kalo macam².”
Kedua tangan Daeji seperti hendak menerkam Jung Suk, jika dia macam² dengan Aera


02.Berbohong



-
-
-
-
-
-
Gubrak
Suara pintu yg dihentakkan keras, Aera kesal juga marah ia merebahkan tubuhnya ke kasur
“kenapa tiba² appa ingin menjodohkan ku, dia sendiri tau kalo aku gk suka yg nama nya perjodohan, apalagi aku belum sesukses yg dia inginkan.”
“pasti ada yg mendorong appa untuk maksa aku nikah mendadak begini, aku yakin jika eomma yg meminta nya, aishh.”
“gak, aku gk bakalan mau di jodohkan, aku akan menikah jika itu kehendak ku sendiri dan pria yg akan mencintaiku begitu juga aku. Walaupun aku harus melawan perintah Appa.”
Aera kembali bangkit, kaki nya melangkah menuju kamar Appa nya, ia ingin kembali protes atas keputusan yg mendadak seperti ini
Aera juga melewati Daeji dan Jung Suk di ruang TV, seperti sedang melewati angin sungguh Aera tak memandang sedikitpun pada sepasang kekasih itu
Sesampainya Aera di depan pintu kamar sang Appa, ia hendak mengetuk pintunya namun terhenti sesaat ia mendengar percakapan antara Appa dan Eomma nya
“yaampun, apakah pantas kalo aku menguping pembicaraan mereka?”
“lebih baik aku bicara pada Appa nanti, setelah eomma pergi”
Saat hendak pergi, langkah Aera terhenti kembali tak sengaja ia mendengar kembali pembicaraan antara orang tuanya, sebuah kalimat membuatnya terbelalak
‘Aera harus menikah secepat nya’
Kalimat itu yg Aera dengar, kalimat itu eomma nya lah yg mengatakan nya. Niat nya yg akan pergi tak ingin menguping itu pun seketika hilang, Aera mendekatkan telinga nya tepat di depan pintu lalu menempelkan nya agar lebih jelas mendengar percakapan mereka
“tapi seperti yg kamu lihatkan, Aera sendiri yg menolak. Dia bersikeras tidak ingin menikah, apalagi dengan jalur perjodohan.” ujar Won Sik
“lagipula kenapa kamu maksa banget buat aku menikahkan Aera, akhir² ini kamu mendesak ku. Dengan alasan agar Aera tidak perlu bersusah payah mencari  pekerjaan.”
“aku gak mau tau, Aera harus cepat² menikah. Sayang kamu terlalu memanjakan nya, kamu bisakan paksa dia. Dan alasan itu memang benar, aku gk mau Aera lelah bersusah payah bekerja.”
“ingat, putrimu bukan cuma Aera saja, Daeji juga putrimu. Dia juga punya masa depan, Daeji ingin menikah segera dengan Jung Suk.” titah Bitna
Ternyata dugaan Aera benar adanya, Eomma nya mendesak Appa nya agar dia menikah
“baik, kalian ingin aku menikah kan. Agar aku menjauh dari kalian semua. Itu yg eomma mau dari dulu, menyingkirkan aku dari rumah ini”
Aera berujar pelan, namun gigi dan rahang nya ia keraskan menandakan kalau dia marah dan kesal
“sejak kalian datang di rumah ini, hidupku hancur. Hubungan antara Appa dan anak juga renggang, baiklah aku akan menuruti kemauan kalian.”
Semula Aera hendak protes akan perjodohan itu kini menerima nya, ia kembali pergi menuju kamarnya, melewati Daeji dan Jung Suk lagi
“kenapa Aera terlihat marah begitu, apa dia baru bertengkar dengan Appa nya?” ujar Jung Suk dalam hatinya
Seusai nnya Won Sik bercecok dengan Bitna, mau bagaimana pun Bitna lah yg menang. Ia sangat pandai beralasan
Dia menggunakan nama anak nya agar Won Sik mau mendengar nya
‘jika Aera tidak segera menikah bagaimana dengan putriku? jangan karna anak mu, masa depan putriku hancur’
‘aku tidak mau kalau Daeji menjadi perawan tua, bisa saja kekasih nya akan meninggalkan nya’
Itulah lontaran yg menjadi alasan agar Won Sik mau menurutinya, berat hati rasanya jika Won Sik akan menyerahkan putri yg ia sayang
Yah, putri yg dia sayang. Walaupun selama ini Aera dan Appa nya jarang sekali bicara, ia sering bersikap dingin padanya tapi sebenarnya Won Sik sangat menyayangi sosok Aera
Kaki Won Sik menuju ruang keluarga bertepatan disana ada Daeji juga Jung Suk disusuli oleh Bitna, hanya saja belum terlihat sosok Aera
“sayang, tolong panggilkan eonni mu!, appa ingin bicara dengan nya.“
Daeji hendak pergi memanggil Aera, saat ia berbalik ia terkejut oleh kedatangan Aera yg tiba² muncul dari belakang nya
“gk perlu manggil aku, jangan repot!” datar Aera
“ahh ternyata kamu udah datang Raa, appa mau bicara sedikit tentang per....”
“perjodohan Raa kan?!” nada yg lagi² terdengar datar
“eoh, iya Raa. Jadi kamu udah mutuskan kalo”
“Raa bakalan menikah.”
Perkataan Aera sontak membuat semuanya terbelalak, begitu juga Jung Suk dia benar² dibuat terkejut
“apa?!”
Sampai² hanya Jung Suk yg berucap kaget,  semua pandangan beralih padanya karena suasana saat itu hening, seketika terpecah saat Jung Suk merujar
“benar Raa udah mau Terima kalo Raa akan segera menikah?” ujar Appa nya
Anggukan Aera membuat semua girang bahagia lain hal dengan Jung Suk dan Appa nya, mereka tidak percaya atas keputusan Aera
“iya. Raa bakalan menikah, tapi bukan dengan pria pilihan Appa!”
Lagi dan lagi mereka semua dibuat terbelalak, jika bukan dengan pria pilihan Appa nya lalu dengan siapa lagi
“kalo bukan sama pilihan Appa lalu mau nikah sama siapa?” ujar Daeji
“sebenarnya Raa udah punya seseorang untuk Raa kenalin sama Appa”
Tidak, jangan percaya. Tidak mungkin Aera memiliki seseorang untuk nya, dia berbohong. Ralat, Aera terpaksa berbohong untuk menghindar perjodohan ini
“kalo seperti itu kenapa gk kenali sama Appa, kalo begitu kan appa harus batalin perjodohan kamu”
Ketusan Bitna, kesal campur senang perasaan nya saat ini, kesal karna tidak diberi tahu sejak awal jika Aera punya seorang pria, senang karna Aera akan segera pergi dari rumah ini
“benar. Sekarang Appa harus membatalkan perjodohan mu”
“sudahlah, kalau begitu kami ingin bertemu dengan nya bisa kan?”
“baiklah, kapan² Raa kenali sama kalian semua, dia juga pengen ketemu kalian”
“kenapa kapan², kami ingin bertemu dengan dia besok, bisa kan?”
Jleg
Tamatlah riwayat Aera, bagaimana mungkin besok, pria yg dia maksud saja tidak benar adanya itu tidak nyata, perkataan nya tadi hanya sebuah ide yg tak sengaja terlintas di otak nya
“ahh i..itu, kalau itu sedikit sulit eomma, pria Aera ini seorang pengusaha sukses setiap harinya dia itu sibuk jadi waktunya sangat sempit hehe”
Alasan  saja anak ini, Aera sudah terlalu melebih² kan, pengusaha katanya? Nyata saja tidak. Sudahlah Aera jangan berbohong lagi
“nanti kalau ada waktu dia Pasti datang kok, kalo gitu Raa pamit pergi dulu yah, daa...”
Sengaja Aera pergi keluar untuk menghindar dari pertanyaan² yg akan dilontarka lagi, entah dia mau pergi kemana ditambah cuaca yg sedang tidak bagus di luar
••••
Sudah malam kini Aera tak kunjung datang, sejak siang dia pamit untuk pergi Namun ini sudah malam tapi dia belum pulang juga
Tak biasanya Won Sik berada di ruang TV, untuk apa? Menonton? Bukan, dia justru sedari tadi mondar-mandir cemas akan Aera
“sudahlah pa, jangan cemas paling juga dia lagi dirumah teman nya sambil nunggu hujan reda.”
Bitna berujar santai, seakan sedang dipantai ia menikmati drama kesukaan nya tidak ada rasa cemas sedikit pun untuk Aera
Tapi Won Sik tak menggubris itu, pandangan nya masih terus tertuju di pintu utama, harap² akan ada yg masuk, siapa? Ya sudah pasti Aera
Tak lama bel rumah berbunyi, menandakan jika ada seseorang diluar rumah, segera saja Won Sik berlari menuju pintu utama
“Aera?”
Appa Aera terkejut saat melihat bahwa itu ialah Aera, bagaimana tidak sekujur tubuhnya basah kuyup, kedua tangan Aera juga disilangkan untuk bertumpu pada lengan nya, seperti orang yang kedinginan
“Kamu pulang sama siapa Raa, sendiri jalan kaki?” ujar Appa nya
“Appa bolehkah Raa masuk, Raa kedinginan”
Aera tak menjawab pertanyaan Apa nya justru malah ia bertanya kembali, Aera masuk kedalam dengan tubuh dan pakaian yg basah langsung ia pergi ke dalam kamar nya
Raut wajah Aera seperti bimbang, apa sebenarnya yg dia sembunyikan. Padahal ini kali pertama appa nya bertanya sejak terakhir mama nya pergi
Bukannya senang Aera justru malah tak menghiraukan perkataan Appa nya, ia lebih memilih untuk tidur setelah membersihkan diri, padahal ini belum waktunya untuk dia tidur dia juga belum mengantuk



03.Terjadi Begitu Saja


-
-
-
-
-
-
Malam berlalu, kini Aera sedang menyiapkan makanan bersama bibi Jio, pembantu yg sudah lama bekerja di rumah Appa nya sejak awal Mama dan Appa nya menginjakkan kaki di rumah ini
Memasak? Yah Aera sangat ahli memasak, sebelum dia punya pekerjaan dia sering menghabiskan waktu dengan alat² dapur ia saat itu juga dibantu oleh bibi Jio
Setelah selesai, kini semua nya berkumpul untuk makan, lagi dan lagi hanya ada keheningan disana sampai Aera memecahkan keheningan itu
“emm Appa?”
Sudah pasti keheningan yg dipecahkan oleh Aera membuat semuanya menoleh kearah nya
“Appa...? Apakah minggu² iniAppa dan eomma sibuk?” tanya Aera dengan ragu
“kamu taukan kalo setiap hari Appa mu itu sangat sibuk, jadi tidak ada waktu.”
Belum sempat Won Sik bicara, Bitna mencela nya
“memang nya kamu ada perlu apa, Raa?” tanya Bitna
“minggu depan, mereka akan datang minggu depan. Pria yg kemarin Raa bilang bersama orang tuanya.”
Sontak hal itu membuat semuanya terbelalak, namun disertai senyuman. Tidak semuanya hanya Daeji yg menatap Aera dengan tatapan kurang senang dia juga mengepalkan tangan nya
Juga dengan Jung Suk, yah mantan pacar Aera itu juga ada disana. Ingat kan kemarin Daeji meminta jalan² ditemani dengan kekasih nya
“kenapa harus dia dulu yg menikah, bukan aku. Yah memang dia lah yg selalu didahulukan, aku benci kamu Jung Aera”
Itu lah kalimat² dalam batin nya yg terucap, jangan heran dengan Daeji sifat nya memang selalu iri, dirinya ingin selalu diperhatikan dan didahulukan, dasar manja!
“benarkah? Kenapa tidak bilang dari awal, tentu kami akan punya banyak waktu untuk mereka, dia kan calon menantu kami, benarkan pa?”
Lah, kenapa tiba² saja Bitna berkata sangat lembut, hah dasar biawak atau buaya? Ahh ntahlah sama saja kan, dia tidak senang karna menantu nya, dia hanya senang karna sebentar lagi Aera akan pergi dari rumah nya
Dan teringat Aera bilang jika calon menantu nya ialah seorang pengusaha sukses dan sudah pasti dia kaya bukan? Wah apakah ini mantu idaman
“ohh yah kamu bilang dia teman kamu, teman yg mana?” kali ini Appa nya yg bersuara
“d..dia sahabatnya calon suami Nayeon pa, akhir² ini Raa sering ketemuan sama dia saat sedang bersama Nayeon, terus jadi deket dan gk taunya kami cocok pa, katanya dia minta langsung nikah”
Bohong Aera menjelaskan hubungan nya dengan seorang pria yg ia sebut pasangan nya (pacar)
“siapa nama nya Raa?”
“namanya Taehyung eomma, Kim Taehyung”
“apa pekerjaan nya?” tanya Appa nya
“hmm...dia pemilik perusahaan Kth Telemedia Asian pa.” jawab Aera dengan santai nya
Namun jawaban Aera dikejutkan dengan suara teriakan keras dari Daeji
“what? kamu mimpi eon hahahah.” suara ledekan Daeji terdengar begitu jelas
“awas kalo jatoh sakit loh eon hahah.” tambah nya lagi
Aera hanya tersenyum menanggapi ledekan sang Adik tiri nya itu
“kamu serius sama keputusan mu Raa?”
Jung Suk angkat bicara, namun Aera hanya diam dia tidak menanggapinya. Menurut Aera Jung Suk hanyalah orang luar, yg terpenting hanyalah restu sang Appa
••••
Kini hari sudah menjelang malam, dimana Aera sekarang? Dia sedang berada di ruang tamu bersama ketiga sahabat nya, yah sahabat Aera hari ini berkunjung kerumah kangen²an sama Aera sekaligus ada hal yg ingin mereka tanyakan
Setelah mereka lepas tertawa bahagia, suasana menjadi sangat serius mereka seperti menginterogasi Aera, merekalah Nayeon, Bora, dan Nabin
“tunggu! Sebelum itu lu harus cerita dulu sama kita Raa, gimana kalian bisa tiba² mau nikah?” ujar Nayeon
“iya gimana Raa ceritain dong sama kita! sumpah gua keypoh banget” celetuk Nabin
“perasaan lu jarang deh Raa ketemu sama kak Taehyung” tambah ucapan Bora
Aera hanya tersenyum diserbu banyak pertanyaan dari sahabat nya. Tak lama Won Sik dan Bitna datang menghampiri sahabat nya
Hal itu disapa langsung oleh ketiga nya dengan sopan, mereka juga mengulas senyum manis nya
“jadi calon nya Aera itu sahabat calon suami mu, Nayeon?” tanya Bitna
Apa calon suami nya? Bryant? Nayeon langsung bingung pasalnya dia sudah lama tidak mendengar kabar Bryant
Aera menyenggol lengan Nayeon, sontak membuat Nayeon menjawab “ohh iya aunty.”
Lalu kedua nya pergi meninggalkan Aera bersama sahabat nya
“ishh kok lu bawa² nama kak Bryant sih, pake bilang kalo dia calon suami gue lagi, orangnya dimana sekarang aja gue gak tau.” protes Nayeon
“maaf Nayeon, soalnya Appa sama eomma aku banyak tanya nya tentang Taehyung jadi gampangnya gitu deh hehe.”
“lah emang gimana cerita nya lu bisa deket sama kak Tae?” tanya Nayeon
Lalu Aera menceritakan perjumpaan nya dengan Taehyung di jalan dengan basah kuyup, Taehyung lah yg menolong nya dari guyuran hujan ketika Aera putus asa akan kebohongan yg ia katakan pada Appa nya, bahwa dia memiliki pria yg akan menikahi nya sekaligus mengingat putusnya hubungan nya dengan Jung Suk
Lalu dibawanya lah Aera ke Apartemen milik Taehyung, dan terjadi kesalahpahaman ketika mama Taehyung datang
“ohh gitu.” paham Nabin membulatkan mulut nya
“terus lu sendiri suka gk sama kak Tae?” Aera hanya menggeleng kab kepalanya, ia tidak tau dia suka atau tidak dengan Taehyung, toh mereka juga baru bertemu kemarin
“Raa, jangan bilang lu nikah sama kak Tae karna cuma mau bales dendam sama Jung Suk?” kali ini mereka bertanya dengan serius
Aera mengangguk “mungkin iya”
“wah gila lu Raa” ujar Nabin tak percaya
“terus yg ngajak nikah duluan siapa Raa?” tanya Nayeon serius
“yah dia lah. Dia itu gk mau dijodohin sama anak teman papa nya, mending sama aku aja katanya”
“ohh gitu, yah itu keputusan lu Raa kita cuma bisa dukung lu aja.”
Ujar Nayeon yg diangguki yg lainnya, karna hari sudah malam mereka semua berpamitan untuk pulang
“yaudah Raa, kami pulang dulu yah udah malem nanti kapan² kami datang lagi, buat lu semoga lancar semuanya, dan apa yg menjadi keputusan lu yg terbaik buat lu”
Ujar Bora pada Aera, mereka mengulas senyum manis padanya
“tenang aja Raa, kita² bakalan datang kok di acara pernikahan lu. Lumayan cuci mata juga hehe.”
Ucapan Nabin membuat semua nya tergelak, bisa² nya saat seperti ini masih sempat bercanda
‘ini hanya sebuah kebetulan teman, ini terjadi begitu saja datang dengan sendiri nya, menurut ku inilah sebuah kesempatan dan peluang ku, entah keputusan ku ini adalah yg terbaik atau tidak’
Lagi dan lagi hatinya berucap, entahlah hanya waktu dan takdir yg menentukan pilihan Aera yg terbaik atau tidak, serahkan semua pada Tuhan kita hanya bisa menjalankan nya
_
_
_
_



04.Lamaran


Tak terasa sudah seminggu berlalu dengan cepat, ingat hari ini hari apa? Ini hari yg penting bagi Aera dimana teman yg ia sebut akan menjadi pasangan hidup nya kelak, ingin datang melamar dirinya
Sangat gugup rasanya, entah perasaan apa yg ia miliki saat ini, disini Aera bersama dengan kedua sahabat nya di kamar Aera mereka membantu merias Aera. Hanya riasan tipis saja, mau bagaimana pun ia harus tetap tampil cantik di depan calon suami juga calon mertua nya
“lu kayaknya gugup banget Raa. Tenang Raa santai aja, ini bukan malam pengantin cuma lamaran doang” celetuk Nabin seperti nada meledek
“ish apaan sih, kalo ngomong sering ngaco deh, aku gak gugup kok cuma canggung aja, harus bertemu dengan orang tua kak Tae” ujar Aera
“yah santai aja Raa, anggep mereka orang tua lu, saling akrab.”
Perkataan dari Nabin tersebut merubah raut wajah Aera, bukan senang atau tersenyum melainkan merasa sedih
“ish Nabin, kok lu asal ceplos aja. Liat itu Aera jadi sedih.” bisik Bora
“ehh sorry Raa, mulut gue emang suka nyeplos ngasal. Gue lupa bahkan sama orang tua lu juga jarang akrab”
Nabin merasa bersalah ucapan yg begitu ngasal menurut nya, namun Aera berusaha tersenyum dia tidak menanggapi ucapan sahabatnya dengan serius
“gak papa kok Bin, semoga ucapan kamu tadi bener aku bisa akrab dengan orang tua ku lagi.”
“dan semoga aja aku bisa ketemu sama mama, walaupun cuma sesaat seenggak nya aku tau keadaan mama saat ini, dimana dia tinggal sekarang.”
Ujaran Aera terdengar sendu, ia kembali mengingat mama nya. Mama yg meninggalkan dia waktu masih kecil, hanya demi ego nya. Tapi walau begitu Aera tidak membenci mama nya, kasih sayang nya juga tidak akan berkurang
Andai saja dia tau dimana sekarang mama nya berada, bersama siapa, bagaimana keadaan nya, apakah dia baik² saja?. Semoga doa mu terkabul Aera
Sedangkan diluar, sudah berada seseorang datang dengan orang tuanya
“selamat malam semuanya.” sapa seorang yg tak lain ialah Taehyung, bersama dengan mama dan papa nya
Disana Daeji dibuat tercengang inikah calon suami eonni nya? Calon kakak ipar nya? Daeji benar² cemburu melihat sang kakak yg justru mendapatkan pasangan yg lebih baik dari nya
‘ganteng banget sih dia’ batin Daeji terkesima oleh ketampanan calon suami eonni nya
“Hai Na,” sapa Taehyung lagi kepada Nayeon, dengan begitu Won Sik dan Bitna akan percaya jika calon menantu nya ialah teman calon suami Nayeon
“Hai kak”
Jung Suk semakin muak, dia benar² kalah. Bagaimana tidak? Taehyung berpostur tubuh tinggi, berkulit putih, badan terlihat tegap juga sedikit sixpack, hal itu menambah ketampanan nya
Yah, Jung Suk ikut serta dalam lamaran Aera, dia juga tidak ingin melewatkan nya. Dia ingin melihat seperti apa sih calon nya Aera, apa lebih baik daripada dia. Yg benar saja itu semua tidak salah
Won Sik dan Bitna mempersilahkan semua nya untuk masuk, sedangkan Nayeon pergi untuk memanggil Aera
Sambil menunggu calon nya datang, mereka juga bertanya² tentang Aera calon menantu Natan dan Bong Cha
Won Sik menceritakan semuanya, dari sifat, karakter juga apa² saja yg Aera sukai
Tak lama berselang, Aera pun keluar bersama ketiga sahabat nya disamping mendampingi Aera
Semua yg melihat nya pasti akan terkesima, bagaimana tidak Aera begitu cantik. Polesan riasan yg terlihat indah walau itu riasan yg tipis namun mampu membuat semuanya tercengang
Tidak semuanya, hanya Daeji dan Bitna yg terlihat biasa² saja. Lihatlah Jung Suk begitu menikmati pemandangan dihadapan nya saat ini
‘benar² cantik sekali.’ batin nya berkata, Jung Suk bahkan tak berkedip
Aera duduk di samping Taehyung, Aera begitu gugup sekali. Dari tadi dia juga menunduk seraya meremaa² jarinya sendiri
“cantik” sontak membuat rona merah di kedua pipi Aera, baru saja dia dipuji kecantikannya oleh Taehyung, calon suami nya, walaupun itu bisikan telinga mampu membuat Aera malu
Mama dan Papa Taehyung bertanya² tentang Aera, setiap pertanyaan mampu dia jawab walau sedikit dengan nada gugup namun dia sudah berhasil melakukan nya, bersikap sopan dan lembut di depan semua nya
Semua bahagia, tidak dengan Daeji juga Jung Suk. Mereka semakin panas ketika melihat mata Aera terus bertemu dengan mata Taehyung, saling mengulas senyum terlihat jelas Aera sangat bahagia
‘kamu gk pantas mendapat ini semua Jung Aera, seharusnya aku lah yg mendapatkan semua nya, bukan kamu’
Gigi Daeji sedari tadi mengeras, tak kuasa melihat pandangan seperti ini, ia sangat cemburu dengan apa yg Aera dapat saat ini
Begitu juga Jung Suk, kesal bercampur sedih melihat sang mantan sangat bahagia saat ini, itu pun bukan karna dirinya
‘apakah secepat ini kamu lupain aku Raa, kamu keliatan bahagia banget sama dia, apa selama ini kamu selingkuh saat kita masih pacaran waktu itu’
Itulah benak nya saat ini, juga campur aduk. Di lain tempat hatinya berkata
‘aku nyesel putusin kamu Raa, ninggalin kamu demi bersama Daeji. Hanya untuk butuh perhatian juga manjaan dari nya, aku pengen kita balik kaya dulu. Aku gak rela kalo kamu sama orang lain’
Sungguh ternyata Jung Suk sangat menyesal meninggalkan pujaan hatinya yg ia sayang, demi butuh belaian yaitu Daeji hanya karna Daeji.



05.Minta Balikan


Kini Aera bersiap² ingin pergi ke Kafe, dia sudah ada janjian dengan Taehyung
Aera sudah siap dengan polesan tipis di wajahnya, sangat cantik di pandang dengan riasan tipis nya
Saat berjalan menuju pintu utama Aera berpasan dengan Daeji, yang saat itu tengah membersihkan ruang keluarga. Tumben sekali?
"Idih, mau kemana kamu eon, cantik bener." Celetuk Daeji
"Pasti mau ketemu yah sama kak Tae, ihh mentang² udah punya sekarang sering keluar nih, terus kerjaan rumah ditinggalin."
"Liat nih, semua kerjaan yg seharus nya eonni yg buat jadi aku yg kerjain."
Memang anak ini kebanyakan ngeluh yah, baru juga sekali² ngerjakan tugas rumah udah ngeluh aja. Manja sekali
"Aku cuma sebentar aja kok, gak lama ada hal yg mau dibicarakan. Kalo kamu gk mau gantiin eonni gak apa kok."
Ujar Aera disertai senyuman, beda hal dengan Daeji saat Aera pergi dia menyengir kan mulut nya




Aera lebih memilih untuk pergi menggunakan Taxi online daripada harus diantar oleh supir Appa nya
Di dalam Taxi Aera hanya diam termenung, menatap jalanan di jendela mobil, saat ini juga Notifikasi ponselnya bunyi pertanda ada pesan masuk
Tertera disana nama 'Kak Tae' Aera pun membaca pesan dari calon suami nya itu
Kak Tae
----------
Kamu dimana? Aku udah sampai di Kafe. Cepat datang, aku tunggu
Itulah pesan yg Taehyung sampaikan, ternyata dia sudah sampai lebih dulu di Kafe. Tadi dia sendiri yg bilang kalo datangnya bakalan telat
Lalu Aera berkutat dengan ponselnya, dia membalas pesan dari Tae tadi. Memberitahu keberadaan nya saat ini
Sedangkan di Kafe, Taehyung sedaritadi melihat ke arah jam tangan nya. Dia juga melihat ke semua arah harap² orang yg dia tunggu akan datang
Tak lama bunyi suara notifikasi dari ponsel nya pertanda pesan masuk, segera Taehyung membuka ponsel nya. Tertera disana nama 'Aera calon istri' ahh so sweet banget Tae
Aera calon istri
-------------------
Iya kak, aku lagi dijalan. Sebentar lagi sampe kok
Balasan pesan dari Aera membuat senyuman di bibir Taehyung
"Dia masih memanggil aku 'kak'. Padahal sebentar lagi aku bakalan jadi suami nya."
"Hah, udahlah ngapain juga dipikirin terserah dia mau manggil aku apaan."
Yah begitulah Taehyung orang yg berprinsip aneh, gengsian nya terlalu lebih. Martabat dan harga dirinya jauh lebih penting dari yg lain
Saat Aera sudah sampai di depan sebuah Kafe tempatnya bertemu dengan Taehyung di waktu yang sama pula seseorang menarik pergelangan tangan nya
Sontak hal itu mengejutkan Aera, ia mengira itu adalah orang jahat yg akan menculik dirinya lalu dibawa ketempat yg sangat gelap dan diperlakukan sangat buruk seperti film² di televisi
Inilah akibat kebanyakan menonton televisi. Pikiran nya selalu kemana² dan berpikiran buruk
Namun itu tak seperti yg ia duga tadi, wajah orang itu sangat ia kenal bahkan dulu ia sangat dekat dengan orang ini. Siapa lagi kalau bukan Jung Suk mantan kekasih nya
"Kamu? Ada apa hmm? Aku mau pergi jadi lepaskan tangan ku." Ujar Aera berusaha untuk melepaskan tangan nya
Namun usaha yg sia² tenaga lelaki memang lebih kuat dari wanita
"Tunggu Raa! Aku mau ngomong sama kamu. Tolong dengerin aku kali ini aja."  Wajah Jung Suk terlihat sangatlah sendu, sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu yg penting
"Apa? Cepat katakan aku gak punya banyak waktu ada yg sedang menunggu ku di dalam."
"Raa? Aku rindu sama kamu." Ujar Jung Suk
Tiba² Jung Suk memeluk tubuh Aera, hal itu membuat Aera sangat risih
"Jung, jangan seperti ini." Ujar Aera berusaha mendorong tubuh Jung Suk
"Aku cinta sama kamu Raa, aku mohon kembalilah dengan ku." Ucapan Jung Suk terdengar lirih di telinga Aera
"Kamu yang ninggalin aku Jung."
"Iya aku tau, aku menyesal sangat menyesal. Sekarang aku minta kamu kembali." Jung Suk mengendurkan pelukan nya memberi jarak tubuh mereka
Aera tertawa tipis "enak banget ya kamu, dengan mudah ninggalin aku, terus minta balik lagi. Maaf, aku paling benci penghianatan kamu tau itu."
Aera menepis kan wajah ke sembarangan arah
"Aku minta maaf Raa, kamu boleh hukum aku apapun itu, aku Terima. Asalkan kamu mau kembali sama aku."
Telapak tangan Jung Suk sudah menyatu di depan dada nya sambil merunduk di hadapan Aera
Aera menjawab dengan gelengan kepala
"Gimana dengan Daeji? Gimana dengan perasaan nya Jung? Kamu gak bisa mempermainkan kami." Suara Aera semakin meninggi
Jung Suk meneteskan air mata nya, sungguh hatinya benar² sangat sedih dengan penolakan Aera. Dia sangat berharap jika Aera akan kembali padanya
"Sudahlah Jung mungkin ini sudah takdir, memang jalan nya seperti ini kamu harus menerima nya." Aera mencoba menenangkan hati Jung Suk
Tanpa mereka sadari sudah ada sepasang mata yg sedaritadi melihat ini, yah dia Taehyung
Entah kenapa Taehyung sangat tidak senang melihat ini, hatinya merasa panas tangannya sudah mengepal kuat
'Berani ya kamu Raa, berhubungan dengan lelaki lain dibelakang ku'
Entah apa saja yg mereka bicarakan disana, Taehyung hanya dapat melihat, tidak bisa mendengar percakapan mereka
Lebih mengejutkan, tiba² tangan Aera di tarik oleh Jung Suk hendak memasukkan nya kedalam mobil milik nya
Ketika Aera hendak masuk kedalam mobil Jung Suk, tiba²  tangan Aera ditarik dari belakang
"Mau kemana?" Suara tegas itu yg tak lain ialah Taehyung
Aera bingung ingin menjawab apa
"Emm aku ingin menemui mama Jung Suk kak." Ujar Aera
Karna merasa tidak ada orang yang masuk kedalam mobilnya, Jung Suk kembali turun dan memutar mengelilingi mobil nya
"Ada apa Raa?" Ujar Jung Suk tanpa melihat ke arah lelaki yg sedari tadi memegang tangan Aera
Taehyung yang sadar akan kehadiran Jung Suk ia menatap sinis wajah nya, Taehyung juga mengeraskan rahang nya
Bugh
Satu tonjokan mendarat di wajah Jung Suk, hingga dia terperosok di tepi jalanan.
"Jangan ganggu calon istri gue!!" Taehyung langsung menarik tangan Aera menuju mobilnya yg terpakir tak jauh dari tempat mereka berada
"Kak, lepasin ihh. Apa² sih." Taehyung tak mengubris Aera, dia tetap terus menarik tangan Aera, membawanya masuk dan melajukan mobilnya
"Kak? Kita mau kemana?"
Taehyung hanya diam, dia tidak menjawab Aera dan tetap fokus menyetir hingga mobilnya terpakir di sebuah basement
"Kita ke apartemen mu?" Namun tak satupun pertanyaan Aera yg dijawab oleh Taehyung
"Turun!!" Taehyung sudah berada tepat di samping Aera membukakan pintu untuk nya
"Tapi kak..."
"Aku bilang turun!!!!" Nada suara Taehyung berubah menjadi sangat keras, baru saja dia membentak Aera
Karna takut Aera segera menuruti Taehyung, ia mengikuti setiap langkah nya menuju kamar Taehyung
Sesampainya disana Taehyung langsung membuka lemari es, tenggorokan nya terasa kering karna menahan amarah
"Kak, aku mau pulang."
Taehyung berjalan kearah Aera, menatapnya dengan amarah sedangkan Aera hanya menunduk ketakutan
"Apa yang mau kak Tae lakuin?" Tanya Aera penuh ketakutan



06.Kesepakatan


 


aehyung mendekatkan bibirnya pada telinga Aera, membisikkan sesuatu padanya


"Ini juga bakalan jadi rumah kamu, Aera." Suara berat Taehyung mulai menyeringai di telinga Aera



Aera merasa sangat canggung jika bersama Taehyung, aura nya ini sangat berbeda dari pria2 yang sebelumnya sangat dekat dengan Aera



Suasana begitu hening, saat setelah mata Aera membulat sempurna dia tertegun. Apa yang pria ini lakukan?



Taehyung mencium bibir ranum milik Aera bahkan sesekali melumat nya lembut. Dan itu dia lakukan tanpa izin sang pemilik nya



"Eumm..." Aera ingin melepas pangutan yang durasinya sudah agak lama itu



"Kak, bukankah kak Tae udah janji gak akan nyentuh aku" Ujar Aera setelah pangutan itu Taehyung lepas



"Yah aku berjanji gak akan berhubungan badan dengan mu, tapi aku gak berjanji untuk gak mencium kamu kan?, terlebih setelah ini." Jawab Taehyung santai



Taehyung membersihkan sisa saliva di bibir Aera dengan ibu jarinya.



"Manis, bibir kamu rasa coklat" Hal itu membuat rona merah muncul di wajah Aera, benar saja sebelum Aera pergi bertemu dengan Taehyung Aera menyempatkan diri untuk minum coklat panas kesukaannya



"Kita udah buat kesepakatan Aera, tidak ada pria yang boleh dekat dengan mu, itu tertera di kesepakatan dan udah kamu tandatangani." Suara Taehyung kembali meninggi



"Pernikahan kita tinggal menghitung hari, aku juga udah membeli butik beserta isinya untuk kamu, gimana kalo papa sama mama aku tau kamu jalan sama pria lain, kamu gak berfikir hah!"



"Maaf" Suara Aera terdengar begitu lirih seraya menundukkan kepala nya



Taehyung kembali mendekatkan tubuh nya pada Aera, dia dekatkan wajahnya pada wajah Aera sambil menarik dagu nya. Dari pertama bertemu dengan Aera, Taehyung sangat tergoda dengan bibir ranum milik Aera yang kecil namun agak tebal



Chup



Taehyung kembali mencium bibir Aera, juga sesekali melumat nya, kali ini durasinya sangat lama namun Aera menerima nya, hingga tidak ada celah untuk dia bisa bernafas









Sedangkan di Kediaman Appa Aera, suasana nya begitu sunyi, mereka tengah asik dengan kesibukan masing²



Daeji yang asik chatingan dengan seseorang, entah itu siapa. Bitna yang sedang menonton drama kesukaan nya dan Won Sik yang sibuk berkutat dengan komputernya di ruang keluarga



Saat setelah suara notifikasi berbunyi pada ponsel Won Sik pertanda jika ada pesan yang masuk, dia pikir itu dari klien nya namun dia salah duga, itu dari Taehyung calon nya Aera



Taehyung

------------

Appa, maaf kalau saya mengganggu. Saya cuma mau bilang kalau Aera tidak akan pulang malam ini, dia akan menginap di rumah mama untuk mengurus persiapan pernikahan, jika Appa izinkan



Won Sik mengulas senyum nya, ia tidak menyangka beberapa hari lagi putri yg selalu ini selalu ia diam kan, selalu bersikap dingin akan segera pergi darinya



Appa

--------

Baiklah nak, Appa izinkan itu juga untuk persiapan pernikahan kalian. Jaga Aera baik².



Melihat suami nya senyum² sendiri pada ponselnya itu, alis Bitna saling bertaut

Kenapa suaminya ini senyum pada ponsel? Apakah ada pesan yg membuatnya bahagia? Atau dia melihat foto seorang wanita? Wah sudah kelewatan jika itu benar



Won Sik berani bermain dibelakang istrinya Bitna



"Kenapa kamu senyum² gitu pa?, liat wajah siapa sampe bahagia begitu? Awas yah kalo sampe kamu berani main wanita lain di belakang ku. Aku pastikan wanita itu bakalan tersiksa, aku akan cekik lehernya kalo sampe berani rebut kamu dari aku."



Geram Bitna mempraktikkan gaya ala mencekik seseorang, hal itu membuat Won Sik menelan salivanya, antara takut dan bingung



Apa²an ini? Belum tau kebenaran sudah main cekik aja, memang benar saat ini dia sedang memikirkan seorang wanita tapi itu kan putrinya sendiri, apa salah jika memikirkan putri nya sendiri?



••••



Hari semakin senja, namun kini Aera masih berada di apartemen milik Taehyung



"Kak aku mau pulang." Rengek Aera pada Taehyung, daritadi dia terus mengeluh ingin diantarkan pulang



"Kamu gak pulang malam ini, aku udah beri kabar pada Appa mu untuk kamu menginap di rumah Mama untuk persiapan pernikahan kita." Ujar Taehyung seraya berdiri dari atas kasur nya



Aera menghela nafas nya kasar, hebat sekali pria ini dengan mudah nya dia bilang kalau Aera akan menginap di rumah mama nya tapi semua itu bohong, nyatanya dia menginap di apartemen milik calon suami nya



"Kamu gak lapar?" Tanya Taehyung



"Gak." Aera menjawab nya dengan ketua, dia juga menepiskan wajahnya ke sembarangan arah



"Ohh yaudah, kalo aku lapar. Aku mau makan." Taehyung beranjak kedapur ingin memasak makanan, kenapa tidak beli saja? Dia orang kaya gak perlu masak tinggal beli saja



Namun tidak dengan Taehyung, selagi dirinya sempat untuk memasak untuk apa membeli makanan dari luar, toh juga dia hanya memasak untuk makan malam



Makanan sudah siap dihidangkan, semua nya kelihatan enak. Wah ini namanya suami idaman bukan saja tampan dan juga pengusaha sukses tapi juga jago memasak



"Yakin gak mau makan. Makanan ku enak² loh nanti aku habisin semuanya." Ujar Taehyung seraya melahap makanan nya



Wajah Aera masih tidak menatap Taehyung, tapi Aera menatapnya dengan skor mata, kebetulan pintu kamar terbuka jadi bisa terlihat oleh Aera dapur juga ruang makan disana



"Ihh kok ada sih orang se Pe De dia menyebalkan. Tapi, kok aku jadi lapar liatin dia makan. Dan kelihatan nya emang beneran enak semua masakan Kak Tae. Ihh tapi aku gengsi"



Gumam Aera masih terdengar oleh Taehyung, mendengar hal itu membuatnya terkekeh kecil. Wanita ini sangat gengsi ternyata, banyak yang bilang kalau Aera ini wanita yang galak. Tapi tidak terlihat sedikitpun pada Taehyung



Tanpa berkata sepatah kata pun, Aera beranjak melangkahkan kaki nya kearah dapur menuju ruang makan, Aera juga malu² harus duduk disana, tapi mau bagaimana lagi perutnya saat ini tidak bisa diajak kerja sama



"Mau aku suapin?" Yaampun pria ini selalu saja menggoda Aera, tentu saja Aera langsung menolak tawaran dari Taehyung



"Gak. Aku bisa sendiri kak, makasih." Aera langsung mengambil makanan yang tersedia, karna gugup Aera sembarangan mengambil nya. Entah makanan mana yg dia suka sudah tidak diperdulikan yang terpenting rasa malunya cepat menghilang



"Hmm, cepat makan setelah itu tidur. Aku akan mengantar mu kerja besok."



Ucapan Taehyung hanya diangguki oleh Aera, dia cepat² menyelesaikan makan nya sangat lelah Aera hari ini padahal tidak bekerja mungkin, mungkin ini dampak lelah di hari² sebelumnya



"Kamu tidurlah di kamar, aku akan tidur disini." Ujar Taehyung menunjuk ke arah sofa depan Televisi besar nya



Aera mengangguk dan segera menuju kamar, disana Aera membersihkan tubuhnya yg sudah lengket itu, ia memakai dres milik Mama Taehyung yg memang sengaja ditinggal disana



Dress yang indah jika dikenakan oleh Aera, warna nya merah maroon, dan lengannya sangat pendek dengan kerah membentuk V yang agak panjang kebawah sudah pasti jika menampakkan belahan dada Aera.

.

.

.

.

.



07.Menggoda




Aera terbangun oleh suara alarm dari ponselnya, dia mengerjap² kan matanya hendak bangun. Namun tubuh Aera terasa berat, baru dia sadari ternyata sebuah tangan kekar melingkar dipinggang Aera



"Oh yaampun dia tidur disini." Aera segera melepaskan tangan Taehyung dari lingkaran pinggang nya dengan perlahan agar Taehyung tidak terbangun



Saat berusaha melepaskan tangan Taehyung, sang pemilik bangun. Sadar akan Aera mencoba memindahkan tangan nya justru Taehyung semakin mengeratkan nya, yang membuat Aera terkejut



"Kak apa² sih, lepasin kak aku mau mandi dan siap² untuk pergi kerja." Kesal Aera



"Apaan sih pagi² udah berisik." Taehyung melepaskan pelukan nya pada Aera, membiarkan nya untuk beraiap²



Setelahnya Taehyung juga akan bersiap² dia juga bekerja hari ini, dan dia juga sudah janji pada Aera akan mengantar nya bekerja



"Gak mau sarapan dulu?" Seru Taehyung ingin bersiap untuk menyiapkan makanan, karna mendapat celengan dari Aera dia mengurungkan niatnya, segera merapihkan kembali kemeja dan jasnya



Mobil sport mewah terparkir di depan sebuah butik yang terbilang cukup besar itu, kedua nya turun dari mobil



"Nanti pulang aku jemput yah, jangan pulang dengan taxi online, aku gak suka." Ujar Taehyung



Aera mengangguk, mengiyakan perkataan Taehyung. "Yaudah kak, aku masuk dulu yah."



Taehyung melihat punggung Aera yang pergi hingga tak terlihat itu, lalu ia melihat jam pada pergelangan tangan nya



Ia pun melangkahkan kaki nya menuju mobil dan segera melaju pergi, ke Perusahaan nya 'Kth Telemedia Asian'



Sesampainya disana ia disapa jangan oleh para karyawan² nya, Taehyung tak membalas mereka, tersenyum saja tidak.



"Huh, susah banget yah lelehin es kayak dia, padahal semua orang disini udah berusaha banyak, tapi jangankan dapat balasan darinya senyum aja enggak pernah."



"Iya nih, gue aja cape di php ini mulu, tapi gue masih bersyukur banget kerja di perusahaan ini, selain gajinya besar gue juga bisa cuci mata liatin Pak Taehyung hihi"



Itu tadi lontaran² dari karyawan disana, mereka salah satu pengagum berat Kim Taehyung, wajar saja dia kan sangat tampan juga cool walau sifatnya itu membuat semuanya merasa kesal



"Jen, liat di jadwal pertemuan, kapan saja aku ada pertemuan hari ini juga besok." Ujar Taehyung pada sekretaris wanitanya dia bernama Lee Jena



"Untuk hari ini tidak ada pertemuan pak, kalau besok pertemuan dengan pemilik perusahaan BJ group."



"Baiklah, kalau butuh sesuatu saya ada didalam." Jena mengangguk dan saat itu juga Taehyung pergi keruangan nya



Tak lama setelah Taehyung pergi, seorang wanita cantik menemui sekretaris Taehyung, ia bertanya apakah dia bisa bertemu dengan bos nya itu



"Yah, memang benar saat ini dia tidak sibuk dan tidak ada pertemuan, tapi saya tidak tau apakah pak Taehyung ingin bertemu dengan anda"



Jena menatap lekat wanita dihadapan nya itu, wanita yang lebih muda dari dirinya, penampilan nya ini sangat mengganggu sekali menurut Jena, dia juga sangat risih menatap nya



"Memang anda siapa nya pak Taehyung yah, karna saya belum pernah melihat anda sebelum nya, dan anda tidak mempunyai temu janji."



Tanya Jena lagi, ia hanya ingin memastikan saja siapa wanita ini sebenarnya sebab dia sama sekali belum pernah melihat nya dan yah bahkan taeisama sekali tidak ada pertemuan sama sekali hari ini



Wanita ini senyum berdecak memalingkan wajah nya, malas menatap Jena



"Kenapa sih kamu kok banyak tanya banget, apa susahnya kamu tinggal bilang sama bos kamu kalo saya mau ketemu sama dia. Nanti juga dia tau"



Judes amat, berani sekali wanita itu berkata seenak jidat nya. Mau bagaimana pun Jena adalah sekertaris Taehyung dia berhak tau siapa dan apa tujuan orang ingin bertemu dengan bos nya



Tak ingin memperpanjang perdebatan ini Jena langsung saja menelpon Taehyung dari Telepon yang tersedia di meja nya, ia berkata pada Taehyung kalau ada yang ingin menemuinya, siapa nama dan sebagainya



"Baiklah, anda diperbolehkan untuk masuk." Ujar Jena setelah panggilan berakhir



Suara pintu terbuka berdesir ditelinga Taehyung dia pun menoleh kearah sumber suara, wanita yang Jena bilang tadi tepat dihadapan nya dengan mengulas senyum



Taehyung masih duduk di kursi kekuasaan nya, ia memandang lekat wanita itu dari ujung rambut hingga keujung kaki



Apa² wanita ini, sangat tidak sopan. Cara berpakaian nya sangat salah di mata Taehyung, gaun merah terang yang sangat ketat dan pendek hingga menampakkan lekukan tubuhnya, kerah nya yang berbentuk V menampakkan buah dadanya yang begitu menonjol



Wanita itu yang tidak lain adalah Daeji, adik tiri Aera. Kenapa Daeji melakukan hal seperti ini dihadapan pria yang akan segera menikah dengan eonni nya calon ipar nya sendiri



"Mau apa kamu datang kemari? ada perlu apa menemui saya?" Ujar Taehyung santai tanpa menghiraukan penampilan sexy dari adik Aera seakan dirinya tidak tergoda sama sekali pada Daeji



Daeji mendekati Taehyung, ia duduk persis di ujung meja kerja dan berhadapan dengan Taehyung, Daeji juga sengaja mengacungkan dada nya



Taehyung sempat melihat sekilas apa yang dilakukan oleh Daeji dia menatap mata Daeji



"Apa yang sebenarnya yang kamu inginkan disini Jung Daeji?" Tanya Taehyung kembali dengan penuh penekanan pada akhir kalimat



"Aku cuma mau ngasi tau sama kakak tentang Aera. Apa kak Tae tau kalau dulunya Aera itu sering bermain sama pria." Ujar Daeji



Taehyung tidak menanggapi Daeji dia hanya terus memandang matanya



"Dan apa kak Tae tau, kalau Jung Suk itu adalah mantan kekasih nya, tapi sayangnya Aera meninggalkan Jung Suk untuk lelaki lain kak"



Benar² sudah kelewatan Daeji, dia mengarang kisah palsu pada Taehyung, sebenarnya apa niat Daeji? Mungkin orang lain akan percaya dengan kisah yang Daeji buat tapi tidak dengan Taehyung, dia tidak percaya sama sekali pada perkataan Daeji



"Benarkah begitu?" Ujar Taehyung, Daeji mengangguk. Namun kini dia sudah melewati batas, tangan nya sudah berani menyentuh calon Aera. Tangan Daeji mengelus lembut wajah Taehyung



"Apakah pantas wanita seperti itu menjadi pendamping mu kak? Pasti dia akan melakukan hal yang sama pada mu, dia hanya ingin mempermainkan kamu."



Shap!



Taehyung menahan tangan Daeji yang hendak menyentuh dada bidang milik Taehyung yang sedikit terlihat itu, Taehyung menatap wajah Daeji dengan tajam



"Cukup!! Kamu fikir saya akan percaya dengan ucapan kamu? Maaf Jung Daeji tapi perkataan kamu barusan benar² sudah kelewatan sekali."



"Kamu tega menuduh eonni kamu sendiri, untuk apa kamu melakukan nya hmm? Dan apa tujuan kamu berpakaian seperti ini, ingin menggoda saya? Maaf tapi kamu salah sasaran." Ujar Taehyung menepis kasar tangan Daeji alhasil membuatnya sangat kesal



"Memang nya kenapa kak? Apa kurang nya aku, apa yang enggak aku miliki yang Aera miliki. Bahkan aku lebih cantik dan sexy dari dia, aku suka sama kamu kak."



Apa? Suka dengan Taehyung, sesuai dugaan pasti akan terjadi seperti ini



"Maaf, kamu memang cantik tapi menurut ku Aera lah yang lebih cantik, dia juga baik. Kamu tidak bisa seperti ini, kamu menyukai calon eonni mu sendiri."



"Dulu juga kamu rebut Jung Suk dari Aera, apa itu tidak cukup untuk kamu? Jangan mengarang cerita terbalik seperti ini. Saya tau kalau orang yang kamu cerita kan tadi adalah diri kamu sendiri"



Ucapan Taehyung benar² membuat Daeji kesal dan marah, ucapan memang lembut tapi sangat menyayat hatinya



"Jangan ganggu kehidupan kami lagi, biarkan Aera hidup bahagia kali ini. Seharusnya kamu itu merasa bersalah dan bersyukur memiliki eonni sepertinya."



Daeji benr² muak mendengar ceramah dari Taehyung, niatnya kesini ialah menggoda Taehyung dan dia akan menjadi milik Daeji tapi justru dia malah dipermalukan dan mendapat ceramahan



"Hah. Tidak, itu tidak akan pernah terjadi. Aku bahkan sangat membenci dia, aku cemburu dengan kehidupan yang dia miliki. Kenapa kebahagian selalu datang padanya"



"Tuan Kim Taehyung, aku tidak akan berhenti sampai disini. Mungkin hari ini aku kalah tetapi aku tidak akan menyerah mendaptkan apa yang aku inginkan."



Daeji mengulas senyum licik, matanya juga merah akibat menangis, ia juga sampai membanting pintu karna marah



"Wanita tidak waras" Ketus Taehyung



08. Pria Gila




Disana, tempat butik Aera bekerja dia sangatlah sibuk. Sedaritadi tangan nya tidak berhenti bekerja ditambah keringat juga berkecucuran



Waktu juga sudah tengah hari, hal itu semakin membuat Aera sangat lelah bahkan AC diruangan itu hampir tidak mempan mendinginkan tubuh nya



"Loh mbak, saya kan nyuruh letak bros nya di sebelah kiri bukan kanan, gimana sih." Protes salah satu pelanggan wanita yang sedaritadi telah menyibukkan nya



Wanita itu juga didampingi oleh calon nya, yang duduk tenang dan santai di sofa yg tersedia



"Maaf, saya kelupaan. Saya akan perbaiki lagi." Ujar Aera dengan nafas yang gusar, bernafas saja dia sulit dan dia akan mengulang pekerjaan yang sempat salah tadi



"Mbak saya gak mau tau yah, gaun nya harus selesai besok, dan ini pernikahan saya dan harus yang terbaik."



Wanita itu menatap Aera dengan skor matanya, tak ingin banyak berdebat ia memilih untuk pulang



"Ayo sayang kita pergi!!" Pria itu bangkit dan pergi mengikuti langkah wanitanya, tetapi pandangan matanya masih tertuju pada Aera



Aera merasa sangat risih pada tatapan pria itu



"Apa sih dia natap aku kok gitu banget, udah punya calon juga mata gak dijaga." Ketus Aera



Sesaat setelah itu, pria itu kembali lagi. Sontak Aera juga terkejut dia menggerutkan kening nya



"Hai cantik." Sapa pria itu



Aera mencibir, merasa sangat jijik dengan nya



"Apaan sih! Gak waras!! kamu mau apa kembali hah? Ada yang tertinggal?!" Karna malas menatap wajah nya Aera sibuk kembali pada tugas yang dia kerjakan



"Ihh garang banget sih, cantik2 kok galak nanti cepet tua loh."



Aera semakin malas dibuat nya, dia merutuki pria ini, moga2 dia bisa cepat pergi dari hadapannya



"Kamu ini yah, sebentar lagi akan menikah tapi kenapa masih menggoda wanita lain sih. Gak tau diri banget."



"Ihh garang banget sih. Cantik2 kok galak nanti cepet tua loh."



"Aku kasihan sama wanita tadi, kok bisa2nya dia mencintai pria kayak kamu dan ingin menikahi mu. Padahal kayaknya dia sayang banget sama kamu ehh pria nya seperti ini."



"Cinta? Menikah, dengan dia? Hahah."



"Nih yah sebenarnya aku juga gak mau nikah sama dia. Aku juga gak cinta sama dia."



Tega sekali pria ini. Jadi maksudnya dia hanya mempermainkan wanita itu saja. Memang semua lelaki itu sama saja, bejat. Taunya hanya mempermainkan perasaan wanita



Aera beruntung mendapati pria seperti Taehyung. Dia sangat menyayangi Aera dan dia selalu menuruti kemauan Aera. Tidak dengan lelaki lain seenak jidatnya mempermainkan wanita



"Seharusnya pria seperti kamu tidak ada di dalam hidup wanita. Kamu mau apa dari kami hmm? Menyakiti? Pria bejat!!"



Pria itu hanya tersenyum menanggapi perkataan dari Jungkook Aera, dia menganggap perkataan Aera tadi sebagai bahan candaan saja



"Semua pria sama saja hanya bisa menyakiti perasaan kami wanita. Kalian gak bisa seenak nya seperti itu."



Lagi2 pria ini tersenyum bahkan dia juga tertawa melihat dan mendengar perkataan dari Aera barusan



Dia berkata seolah2 sudah berpengalaman saja



"Kamu memang lucu, berbicara seperti sudah berpengalaman saja hahah."



"Gak perlu pengalaman untuk memahami pria kan? Aku memang udah berpengalaman dan tau rasanya seperti apa."



"Lebih baik kamu pergi dari sini. Aku gak mau liat wajah kamu lagi!!" Aera semakin geram dibuat nya



Karna Aera terus mendesak agar pria itu pergi akhirnya pun dia pergi, Aera sangat lega saat dirinya sudah tak melihat pria itu



"Beruntung sekali aku mendapat pria seperti Kak Tae, walaupun tidak mencintai tapi dia menyayangi aku."



Aera tersenyum manis seraya meletakkan kedua tangan nya ada dada nya. Dia sangat bersyukur



"Ternyata sangat menarik Jung Aera, dia ternyata juga sangat garang. Aku suka"



Ujar seorang pria yang tak lain ialah, pria yang sama saat di butik dan berdebat panjang dengan nya



09.Pernikahan




Hari ini bertepatan nya hari pernikahan Aera dan Taehyung. Banyak sekali tamu yang datang di acara sakral mereka, sebab mama dan papa Taehyung sengaja mengundang para kerabat dan juga teman2 mereka karena ini adalah hal penting bagi mereka. Acara pernikahan putra nya



Taehyung dan keluarga sudah datang, sebelumnya mereka sudah menyewa gedung untuk acara ini, gedung yang besar juga mewah



Sedangkan Aera belum datang ke gedung itu, dia masih diriasi oleh sahabat nya Nabin. Karna dialah satu2 nya teman Aera yang sangat ahli merias wajah



Nayeon juga Bora sudah menunggu diluar bersama dengan Appa, eomma dan dan juga Daeji



'Duhhhh, dimana sih kak Jung Suk, lama banget datang nya. Sebenernya niat datang gak sih?!'



Raut wajah Daeji sedari tadi sangat risau, matanya melirik kesana kesini mencari seseorang. Siapa lagi kalau bukan Jung Suk. Dia juga kesal padanya, bisa2nya dia belum datang



"Ada apa sayang? Jung Suk belum juga datang?" Tanya eomma nya Bitna



Melihat putri nya mengangguk Bitna hanya bisa menghela nafas kasar nya

"Hah anak itu memang kebiasaan. Udahlah gak usah nunggu dia, kalo emang dia mau datang nanti dia nyusul kita aja."



Daeji mengangguk paham, Daeji benar2 tidak beruntung yang dia mau hanyalah pria yang selalu bisa memanjakannya yang selalu ada padanya



Semua sudah bersiap hanya menunggu Aera keluar saja. Tak butuh waktu lama untuk menunggu nya, baru saja membicarakan Aera dia sudah sampai di keluar diikuti oleh Nabin disamping nya



"Wah Aera, lu tau apa yang baru aja gue lihat tadi?" Ujar Nayeon



Aera tersenyum bingung, memang apa yang baru Nayeon lihat tadi. Aera kan baru saja keluar



"Memang apa yang baru kamu lihat hmm? Yah mana aku tau, kan baru keluar."



"Nah itu dia, yang baru keluar barusan hehe." Sambung Bora



"Iya. Barusan kami semua melihat bidadari cantik keluar, dan sedang berhadapan dengan kami." Lanjut Nayeon



Wajah Aera tiba2 memerah karna malu, sebenarnya mereka sedang memuji atau mengejek Aera. Ihh salah banget lu Aera mereka gak mengejek kok memang lu beneran cuantek



"Yah iyalah siapa dulu dong yang dandani, Choi Nabin." Ujar Nabin berlagak menyombongkan dirinya



"Wah lu emang DE best deh Bin hahah." Sambung Bora







Sedaritadi Taehyung sangat gelisah, pandangan nya kesana kemari seperti mencari keberadaan seseorang



'Kenapa lama banget sih datang nya, heuh sabar Taehyung sabar.' Ujar nya pada dirinya sendiri



"Heh Tet, apa kabar lo bro? Wah gue ketemu lo udah nikah aja nih, hebat!"



"Weh Iyan. Gue baik bro kayak yang lo liat sekarang. Lo apa kabarnya? Masih nge jomblo juga hahah."



"Yah gitu deh lo liat gue sekarang gimana? Ada pendamping disini, gak ada kan?." Bryant terkekeh lepas mendengar perkataan nya sendiri



Yah Bryant Hansel nama nya, teman semasa kuliah Taehyung, mereka sangat dekat dan akrab. Semasa Taehyung berkuliah di Amerika dia memiliki teman juga sahabat, itu termasuk dengan Bryant Hansel yang selalu dipanggil oleh Taehyung dengan sebutan Iyan



"Ahh lo banyak yang suka, tapi emang lo nya aja milih2." Ujar Taehyung membuat Bryan terkekeh lagi



"Dimana yang lain? Mereka gak dateng?" Ujar Taehyung lagi



"Lah kok lo nanya sama gue sih, emang gue tinggal sama mereka apa? Tapi gue yakin yang lain pasti dateng, yah kali gak dateng di acara pernikahan temen sendiri. Apalagi acaranya semewah ini."



"Ehh kabar hyung lo gimana bro?. Dia udah baikan? Dia masih di rawat di Amerika?" Tanya Bryant



Taehyung menghela nafas kasar nya, dia harus menjawab apa dengan pertanyaan seperti ini. Apa dia akan bilang kalau hyung nya Kim Taek sudah lama pergi meninggalkan Los Angeles dan sekarang entah dimana keberadaan nya



"Gue gak tau." Bryant dibuat bingung oleh Taehyung. Dia tidak tau kabar Hyung nya?



"Gue gak tau kabar nya, keadaan dia dan keberadaan nya sekarang. Gue gak tau sama sekali." Lanjut Taehyung



"Kenapa lo gak tau. Memang dia pergi kemana?"



"Gak tau. Saat gue mau ngejenguk dia, ternyata dia udah lama ninggalin Amerika. Bahkan dia gak ngasi kabar sama siapapun. Gak ada yang tau."



"Mungkin dia balik ke perusahaan nya di Jepang. Dan gak sempet ngabari kalian semua." Ujar Bryant



"Gak. Gue juga udah nyari dia disana, tapi karyawan bahkan sekretaris nya bilang semenjak kecelakaan itu terjadi hyung gak pernah nginjaki kaki nya kesana."



Saat mereka sedang berbincang, tiba lah sang pengantin wanita nya, Aera. Dia sangat terlihat cantik bahkan saat ingin melanjutkan ucapannya pun Taehyung tak mampu. Wanita nya ini terlalu sempurna



Aera menuju altar pernikahan di temani sang Appa yang menggandeng tangan putri nya



Dengan gaun yang dikenakan nya, menjulang panjang ke bawah hingga menyentuh lantai



"Wah wah, Aera sangat cantik yah bro. Ternyata lo gak salah pilih nih emang pas." Ujar Bryant dengan ibu jari dan telunjuk nya dibulatkan



Appa Aera melepaskan gandengan tangan nya dan dia serahkan kepada Taehyung. Tangan Taehyung pun lebih dulu bersiap menerima tangan Aera



Acara pun segera dimulai, mereka saling mengucap janji satu sama lain. Rasa haru bercampur dengan rasa bahagia menyelimuti semua yang hadir disana, terutama Appa Aera juga mama dan papa Taehyung



Sekarang mereka sudah sah menjadi sepasang suami dan istri. Hanya ritual terakhir, yaitu dimana yang selalu dilakukan pasangan pengantin lainnya, bertukar ciuman



Taehyung meraih tengkuk Aera, menatap nya dalam melihat senyum manis sang istri



Cup



Taehyung mendaratkan bibir nya pada bibir Aera, ciuman itu hanya sekedar menempel saja tidak sampai perlumatan



Semuanya bersorak ria, mereka sangat bahagia. Sorakan disertai tepuk tangan membuat mereka berdua mengulas senyum







Hari sudah malam acara nya pun telah usai. Sebelum pulang Taehyung ingin bertemu dengan teman2 nya dia juga ingin memperkenalkan Aera dengan semua teman Taehyung



"Selamat bro, akhirnya nikah juga lo. Gue bener2 gak nyangka lo bakalan dapat pendamping hidup baik dan selembut Aera." Ujar Hector sahabat Taehyung



"Iya bener banget lo Tor, secara kan dulu Taehyung itu...."



"Udah2 apaan sih, jangan ngomong masa lalu. Itukan dulu yah kita jalani aja yang sekarang"



Belum sempat Arik menyelesaikan perkataan nya sudah dipotong oleh Taehyung



"Iya iya, emang yah sifat lo gak pernah berubah, pemarah banget mana jujur amat lagi."



Semua nya terkekeh mendengar monolog dari Arik Prajaya. Yah nama itu memang jarang sekali didapati di korea. Karna Arik Prajaya bukanlah warga keluaran korea, tetapi Indonesia



Sedangkan Hector ialah kewargaan negara Eropa dan Bryant adalah kewargaan negara Belanda. Mereka juga sudah lama tinggal di korea jadi mereka sudah sangat fasih dengan bahasa nya juga



"Ehh Raa kok diam aja sih, ngomong dong kan kita2 jadi gak enak." Ujar Bryant karna melihat Aera yang hanya diam dengan kepala menunduk di samping Taehyung



"Paling juga malu kan dia wanita sendiri disini, cuma pria diantara dia hahah." Kekeh Arik



Aera melirik Taehyung yang saat itu juga memandang dirinya. Dari cara pandangan Aera seperti nya dia sangat tidak nyaman disini



"Mau pulang?" Bisik Taehyung ditelinga Aera



Aera mengangguk, seperti nya Aera sangat lelah hari ini, jadi Taehyung pun menuruti nya



"Bro gue pulang dulu yah, udah malem kasian istri gue."



"Yaelah alesan lo, paling juga lo gak mau lama2 kan emm itu nya hahah. Yaudah pergi aja gue sama yang lain juga mau pulang nih." Ujar Hector



"Hah, yaudah gue pergi duluan yah. Kapan2 kita ketemuan lagi. Dahh"



Taehyung menyudahi percakapan nya dengan lambaian tangan dan pergi seraya menggandeng lengan Aera menuju Mobil nya



"Kok lama banget sih nak, kami nungguin loh dari tadi." Ujar mama Taehyung Bong Cha



"Lah kenapa nunggu kami ma, pa." Bingung Taehyung



"Ya iyalah, kan mama mau ngajak menantu mama pulang."



"Apa? Pulang? Pulang kemana ma?."



"Iya pulang. Pulang ke rumah mama sama papa. Kalian bakalan tinggal disana untuk beberapa bulan yah sayang." Ujar Bong Cha mengelus punggung Taehyung



"Apa beberapa bulan. Gak gak, 2 minggu aja gak ada debat okey. Ayo Raa!"



Taehyung mengajak Aera masuk kedalam mobil lebih dahulu



"Liat itu mah, dasar anak kurang ajar. Aera kan bukan cuma istrinya tapi juga menantu kita." Kesal Natan



"Sudahlah pa, gak masalah. Yaudah yuk kita pulang mama udah cape."



10. Pria Normal (18+)?




Sesampai nya mereka di Kediaman rumah Natan disana Aera disambut oleh para pembantu Bong Cha



"Wah ini yah yang namanya non Aera calon istri nya tuan Taehyung, cantik bener." Ujar Juminten salah satu pembantu disana, Area menanggapi nya dengan senyuman



Namanya Juminten, asal negara Indonesia. Sering dipanggil dengan sebutan Minten. Minten sudah bekerja pada Natan dan Bong Cha sudah hampir 13 tahun lamanya



"Ehh enak aja lo kalo ngomong! Yang bener itu istri, gue kan udah nikah sama dia Minten..!" Protes Taehyung tak terima dengan perkataan Juminten barusan



"Iya iya maaf, tadi saya keceplosan hihi."



Tidak mengubris perkataan nya Taehyung pergi seraya menarik tangan Aera menuju kamarnya



"Mau kemana??" Tanya Taehyung pada Aera



"Yah mau mandilah kak. Badan aku udah lengket, emang kak Tae gak mau mandi??"



"Mau. Sama kamu kan mandi nya??" Ucapan Taehyung membuat Aera terbelalak



"Ihh apaan sih kak, udah ah aku mau mandi. Males ladenin kamu." Kaki Aera beranjak ke kamar mandi tubuh nya ia rendamkan ke dalam bathup menghilang semua rasa penat nya



Setelah selesai menyegarkan diri, Aera keluar dari kamar mandi dengan menggunakan Kimono yg memang sengaja Taehyung sediakan untuk Aera



Sibuk mengeringkan rabut nya, Tangan Aera terhenti sejenak kala melihat Taehyung yg sedari tadi memandangi nya, tubuh Taehyung disandarkan pada sofa besarnya



"Kenapa liatin aku begitu kak??" Aera melanjutkan mengeringkan rambut nya yg sempat terhenti tadi, lalu Aera merebahkan tubuh nya di kasur



Taehyung beranjak dari duduknya menuju kasur, saat hendak merebahkan tubuhnya Aera menghentikan Taehyung



"Kamu mau ngapain kak??" Ujar Aera bingung dia beranjak berdiri



"Yah mau tidur lah, aku kan ngantuk." Ujar Taehyung santai



"Yah Gak bisa gitu dong kak. Kak Tae tidur di sofa aja, aku gak mau tidur sama kamu kak." Protes Aera



"Loh kok gitu sih. Ini kan kamar aku dan aku berhak atas semua yang ada di kamar aku."



"Tapi kak...sesuai perjanjian yang kita buat kalo aku gak mau ada hubungan badan sama kamu kak." Tegas Aera kembali mengingatkan Taehyung akan perjanjian yang mereka buat



"Tapi kan kita cuma satu kasur, gak bakal ada hubungan badan. Udah, aku mau tidur." Tanpa persetujuan dari Aera Taehyung langsung merebahkan tubuhnya dan tidur



Aera tampak kesal, tapi mau bagaimana lagi perkataan Taehyung ada benarnya, ini adalah kamar miliki Taehyung, Aera tidak bisa melarang nya. Tidak mungkin juga kalau Aera yang tidur di sofa yang ada tubuhnya sakit semua



Aera kembali merebahkan tubuhnya, dia tidur dengan posisi membelakangi Taehyung



Saat ingin memejamkan matanya Aera terbelalak. Bagaimana tidak tiba2 ada tangan kekar yg melingkar dipinggang Aera. Siapa lagi kalau bukan Taehyung



"Kak apaan sih. Lepasin gak!!" Protes Aera mencoba berontak. Namun tetap saja Taehyung tidak mau melepaskan nya malah dia semakin mengeratkan pelukan nya



"Apaan sih berisik banget. Biar aja seperti ini, aku suka." Ujar Taehyung. Bukan hanya memeluk nya bahkan Taehyung menenggelamkan wajahnya ke leher Aera



"Kak lepasin, kalo gak aku teriak nih!!" Ancam Aera



"Yaudah kamu teriak aja sepuasnya." Dengan santai nya Taehyung berucap, toh kalo Aera teriak tidak akan ada yang menolong nya. Hal ini tidaklah salah bagi sepasang suami dan istri



Karna Aera terus memberontak Taehyung pun melepaskan lingkaran tangan nya pada pinggang Aera, ia beranjak duduk



"Kamu kenapa sih!! Emang salah yah kalo aku berlakuan seperti tadi?? Aera, aku ini pria normal kita juga sudah menikah, aku juga sudah memenuhi semua keinginan kamu. Jadi seharusnya kamu juga harus memberikan sesuatu untuk aku." Ujar Taehyung



"Memang kamu mau apaan kak, aku gak punya apa²" Ujar Aera menatap wajah Taehyung. Melihat raut wajahnya seperti ada kelicikan yang ingin Taehyung lakukan



"Aku mau tubuh kamu." Kini Taehyung mulai menelusuri leher jenjang milik Aera



"Kak, kamu tuh yah bisa² nya mau lakuin itu tanpa atas dasar cinta."



"Ckk Bullshit. Lelaki melakukan ini hanya untuk kebutuhan, tanpa cinta sama saja yang penting kepuasan."



"Udah ah kak males ngomong sama kamu." Aera hendak pergi namun tangan nya dicekal oleh Taehyung hingga terduduk di pangkuan nya



Taehyung melumat bibir Aera dengan agresif hingga tidak ada celah untuk nya bernafas



"Eumhh...hah.." Taehyung tergelak melihat ekspresi Aera yang seperti itu



"Hahah, kamu selama pacaran ngapain aja Raa?? Gak pernah ciuman??" Taehyung terkekeh. Sedangkan Aera merasa sangat malu rona merah di pipinya mulai terlihat jelas



Taehyung kembali melumat bibir Aera dan menidurkan tubuhnya dengan masih keadaan saling berciuman



Tak hanya itu jari2 Taehyung pun mulai menelusuri setiap lekuk tubuh Aera



"Kak aku mohon sama kamu jangan lakuin ini sekarang." Mohon Aera, dia tidak ingin melakukan hubungan badan ini tanpa saling cinta sama sekali



"Simbiosis mutualisme sayang. Kita sudah menikah, aku boleh melakukannya tanpa ada larangan siapa pun."



Taehyung membuka kimono Aera kemudian beralih ke kait bra milik Aera. Saat sudah terlepas Aera menyilangkan kedua tangan nya



"Kak aku mohon jangan..kita akan melakukan nya jika sudah tumbuh cinta di keduanya."



Seakan tuli Taehyung tak mengubris perkataan Aera dia membuka sisa pakaian miliknya yaitu celana dalam yang menempel. Kini tidak satupun helai benang yang menutupi tubuh Aera



Taehyung kembali melumat bibir ranum Aera dengan agresif, Taehyung mengunci pergerakan Aera yang terus saja memberontak



"Eughh empp...Tae ahh."



Prank...



Kegiatan panas nya terhenti saat mendengar suara, seperti suara benda yang terjatuh itu terdengar begitu jelas



"Kak, ada apa di luar. Sepertinya terjadi sesuatu, ayo kita lihat." Ujar Aera rusau, entah apa yang terjadi diluar Aera juga sengaja berkata seperti itu agar menghindari kegiatan yang ingin dilakukan Taehyung



"Sudahlah, palingan juga sih minten jatuhin sesuatu. Kita lanjutin yang tadi jangan coba² menghindar."



Saat bibir Taehyung tengah menelusuri leher jenjang Aera suara ketukan pintu terdengar



"Haiss ada apa lagi sih ganggu aja." Kesal Taehyung, dia beranjak menuju pintu



Ternyata disana sudah berada Juminten yang wajahnya terlihat khawatir



"Tuan cepat keluar di luar ada keributan, aduhh cepetan tuan."



"Eh eh tunggu, emang ada apaan sih?? Keributan apa maksudnya!?"



Aera disana sudah kembali memakai pakaian nya dia ikut menyusul Taehyung



"Loh ada apa min?? Kok gelisah begitu??" Tanya Aera



Juminten tidak menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan padanya. Ia terus memaksa agar Taehyung segera turun dan melihat sendiri keributan apa yang dia maksud



Yah Taehyung sangat terkejut dengan apa yang saat ini dia lihat, begitu juga dengan Aera



Disana juga sudah banyak barang yang hancur bertaburan, pecahan kaca ataupun semacam nya



"Dasar anak tidak tau diri!!! Beraninya kembali dengan membawa gadis ini!!"



Appa Taehyung sangat marah, dia terus memukul² seorang pria bertubuh tinggi itu hingga sudah banyak darah yang dia keluarkan di sudut bibir dan hidung



"Papa!! Cukup!!" Taehyung bersuara agar papa Taehyung berhenti melakukan aksi nya























❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
ArtikelCeritaCerita FiksiCerbungCerpenFunfictionff
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsa
  • view_list1.png list
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_masonry.png ic_mode_light.png ic_other.png
+